Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kisah Penerbang Drone Juara Dunia asal Korsel

Adiyanto
30/3/2021 12:00
Kisah Penerbang Drone Juara Dunia asal Korsel
Kang Chang-hyeon, Juara Dunia Drone asal Korsel(ung Yeon-je / AFP)

Di sebuah area persawahan di Korea Selatan, Kang Chang-hyeon bersiap mempertahankan gelarnya di kejuaraan dunia balap drone dunia. Saat sinyal tanda dimulainya lomba, Kang dan ketiga rekan satu timnya mengirim pesawat mereka melesat cepat ke udara dan meluncur di sekitar rintangan yang didirikan di tanah kosong di Hwaseong, selatan Seoul.

Dalam perlombaan itu, satu-satunya gerakan manusia adalah gerakan jari pada handset, yang digunakan pilot untuk mengendalikan pesawat, sambil mengenakan kacamata realitas virtual agar pandangan mata mereka ke drone dapat melihat rute tersebut.

Tiga lap dan sekitar satu menit kemudian, balapan selesai dan analisis teknis dimulai di tenda khusus, dengan pilot, pelatih, teknisi, dan orang tua mempelajari data penerbangan. Dalam lomba ini, kecepatan drone bisa mencapai hingga 170 kilometer (105 mil) per jam. Penentuan pemenang bahkan bisa berselisih seperseribu detik.

Seperti ajang Formula Satu, menerbangkan drone bergantung pada teknik presisi dan keterampilan pengemudi (pilot). Tetapi, di usianya yang kini menginjak 18 tahun, Chang-hyeon khawatir ketrampilannya menurun. Menurut dia, gerakan refleks, ketajaman visual, dan jam terbang adalah kunci sukses memenangkan lomba ini.

Tetapi pandemi virus korona membuatnya kehilangan kesempatan untuk mempertahankan gelarnya, karena Federasi Aeronautique Internationale yang berbasis di Swiss, badan pengatur olahraga udara dunia, terpaksa membatalkan kejuaraan dunia 2020.

Menurut Chang-hyeon, fisiknya mulai menurun. Beberapa penerbang drone muda mulai bermunculan, beberapa di antara mereka bahkan masih duduk di bangku sekolah dasar. "Kualitas yang terbaik itu di tahun-tahun awal hingga pertengahan masa remajamu," ujar pria yang berencana pensiun sebelum berusia 20 tahun ini.

"Ketika saya pertama kali bertemu Kang Chang-hyeon, saya kagum padanya dan rasanya seperti mimpi," kata Jeong Ryeo-won, salah seorang peserta perempuan. "Dia adalah panutan saya, jadi saya berharap bisa bersaing dengannya di kejuaraan dunia, dan mengalahkannya."

Sepersekian detik  

Hanya tiga tahun setelah pertama kali menerbangkan drone mainan, Chang-hyeon pada usia 16, meraih gelar juara dunia pada kejuaraan 2019 di Tiongkok. Sejak itu ia tak tertandingi.

"Mempertahankan ketenangan adalah kunci untuk menang karena keputusan sepersekian detik dapat menentukan hasil balapan," katanya.

Sekolah menengahnya  di pedesaan daerah Hongseong telah berusaha memanfaatkan kesuksesannya dengan mempromosikan sebagai sekolah drone spesialis, dengan Chang sebagai duta besarnya. Mereka menawarkan pelajaran dalam uji coba drone untuk menarik lebih banyak siswa.

Misi militer

Seperti kebanyakan pemuda korea lainnya, wajib militer membebani jalannya. Mereka wajib menghabiskan sekitar 18 bulan bergabung dengan tentara sebelumberusia 30 tahun. Pengecualian hanya untuk peraih medali Olimpiade dan juara Asian Games, bersama dengan pemenang beberapa kompetisi musik klasik internasional.

“Tapi, keterampilan Chang-hyeon bisa menjadi nilai lebih bagi angkatan bersenjata,” kata pelatihnya Kim Jae-hong, yang memimpin tim nasional pada kejuaraan dunia 2019.

Militer Korea Selatan yang berkekuatan 555.000 orang kalah jumlah dari pasukan Korut yang sebanyak 1,28 juta. Tetapi Korsel memiliki keunggulan teknologi, termasuk sekitar 800 armada drone.

"Misi pemantauan unit drone pada dasarnya didasarkan pada pengendalian pesawat mini itu melalui kamera live feed, yang sama untuk balapan drone," kata pelatih tersebut.

"Vhang-hyeon dan penerbang drone lain dapat berkontribusi besar pada misi militer sambil mempertahankan keterampilan pengendalian drone mereka." (AFP/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya