Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
HARI ini, wahana pesawat luar angkasa tanpa awak Jepang, Hayabusa 2 akan mengirimkan sampel batu yang mereka dapat dari Asteroid Ryugu ke Bumi.
Hayabusa-2 akan merilis sampel batuan tersebut dengan menjatuhkan sebuah kapsul menuju atmosfer Bumi. Nantinya kapsul tersebut diharapkan mendarat dengan aman di kawasan Australia.
Tahun lalu wahana Hayabusa 2 berhasil mencapai Asteroid Ryugu dan mengambil sampel batuannya.
Asteroid Ryugu merupakan sebuah asteroid yang memiliki jalur edar terdekat dari Bumi dan dianggap sebagai salah satu peninggalan primitif tertua di Tata Surya.
Profesor Alan Fitzsimmons dari Queen's University Belfast, yang tidak terlibat dalam misi tersebut, mengatakan sampel batuan yang berhasil diambil oleh Hayabusa 2 akan menguak rahasia tata surya.
"Sampel batuan tersebut akan mengungkapkan sejumlah besar, tidak hanya tentang sejarah Tata Surya kita, tetapi juga tentang objek-objek antariksa yang beredar di sana," papar Prof. Fitzsimmons, seperti dilansir dari bbc.com, Jumat (4/12).
Misi peluncuran kapsul yang berisi sampel batuan asteroid tersebut akan dimulai pada Sabtu (5/12) ini sekitar pukul 12.30 WIB. Wahana Hayabusa 2 akan mulai mendekat ke orbit Bumi untuk mencapai jarak terdekatnya guna meluncurkan kapsul kontainer.
Diperkirakan jarak tersebut dapat dicapai oleh pesawat tanpa awak Jepang ini pada Sabtu malam. Kemudian kapsul tersebut dijadwalkan akan mendarat di kawasan Woomera, Australia Selatan pada Minggu dini hari, pukul 00.47 WIB.
Setelah mendarat, kapsul tersebut akan dibawa ke 'fasilitas quick-look' milik Angkatan Udara Australia terlebih dahulu untuk diperiksa sebelum diterbangkan ke Jepang.
"Untungnya, pesawat luar angkasa itu terbang dengan sangat mulus ... kondisi kami sangat baik," kata Yuichi Tsuda, manajer proyek untuk misi Hayabusa 2.
"Saya berharap ini pendaratan ini berjalan dengan baik, dan semoga cuaca di Australia mendukung. Saya sangat bersemangat dan menantikannya," pungkasnya. (M-4)
Penelitian ini memberikan pandangan yang lebih lengkap mengenai pembentukan tata surya kita 4,5 miliar tahun yang lalu, yang tidak bisa didapatkan hanya dari meteorit yang jatuh ke Bumi.
Studi terbaru menemukan asteroid tipe M dan K, meski berbeda komposisi, memiliki lapisan debu troilite yang sama.
Sebuah bola api seukuran tomat ceri yang menghantam atap rumah di kawasan metro Atlanta, Juni lalu, ternyata berasal dari meteorit berusia 20 juta tahun lebih tua daripada Bumi.
Penelitian terbaru dalam dunia astronomi mengungkapkan fakta mengejutkan: Bumi pernah memiliki hingga enam “bulan mini” sekaligus.
Sekitar 48,5 ton (44.000 kilogram) reruntuhan puing-puing dari pembentukan sistem tata surya kita menabrak atmosfer Bumi
Analisis awal terhadap sampel asteroid Bennu yang dikumpulkan oleh misi OSIRIS-REx NASA mengungkapkan keberadaan mineral fosfat magnesium-natrium, yang belum pernah terdeteksi
Astronom berhasil mendeteksi FRB terdekat dan paling terang dari galaksi NGC 4141, dijuluki RBFLOAT.
Astronom menemukan Punctum, objek misterius di galaksi NGC 4945 yang sangat terang, berukuran kompak, dan terlihat melalui gelombang radio milimeter.
Pengamatan terbaru terhadap dua galaksi spiral yang tengah bertabrakan, memberikan gambaran mengenai apa yang mungkin dialami Bima Sakti dan Andromeda.
Ingin melihat hujan meteor Delta Aquarid 2025 di Indonesia? Simak jadwal puncak, arah pandang, dan tips lokasi terbaik untuk pengalaman maksimal.
Klaim Bumi gelap total 2 Agustus 2025 terbukti hoaks. Simak fakta ilmiah, klarifikasi NASA, dan jadwal gerhana matahari yang sebenarnya terjadi.
Penelitian terbaru dalam dunia astronomi mengungkapkan fakta mengejutkan: Bumi pernah memiliki hingga enam “bulan mini” sekaligus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved