Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Slamet Riyadi: Merangkul Lansia di Seni Daur Ulang

Bagus Pradana
08/11/2020 03:30
Slamet Riyadi: Merangkul Lansia di Seni Daur Ulang
Slamet Riyadi(MI/PERMANA)

USAHA produk kerajinan dari limbah plastik memang sudah banyak. Namun, usaha yang sengaja menggandeng para lansia sebagai perajinnya dengan tujuan untuk tetap memberikan semangat hidup, mungkin belum banyak.

Sebab itu yang dilakukan Slamet Riyadi lewat UMKM, Lumintu Recycle Art menjadi istimewa. Slamet mendirikan usahanya itu sejak 1998 dan sejak awal memang sudah menggandeng para lansia di sekitar rumahnya di Sudimara, Tangerang Selatan. Lumintu kepanjangan dari Lumayan Itung-itung Nunggu Tutup Usia.

“Jadi, Lumintu itu ceritanya waktu itu kan saya direkrut Kementerian Lingkungan Hidup sebagai mitra binaan, tapi harus punya institusi yang ada namanya karena kalau tanpa nama orang bingung. Jadi, kita pikir apa ya? Ya sudah saya pilih nama Lumintu saja, lalu saya jabarkan dengan bahasa moral menjadi Lumayan Itung-itung Nunggu Tutup Usia,” ungkap Slamet yang menjadi salah satu narasumber Kick Andy episode Bangkit Bersama.

Slamet yang kini berusia 70 tahun selalu percaya jika usia bukan halangan untuk berkarya. Lebih dari itu, kesempatan untuk tetap tetap berkarya dan bekerja pula yang membuat orang akan terus berjiwa muda meski usianya lanjut.

Slamet kini merangkul sekitar 30 lansia di pusat kerajinan daur ulangnya. Di sisi lain, Slamet mengaku tidak mematok target jumlah produksi bagi para lansia itu sebab tujuan utamanya memang bukan sisi komersial, melainkan memompa semangat hidup.

“Nah, menariknya praktik kerja di Lumintu tidak mengharuskan target, alias terserah mau seminggu satu juga monggo, mau seminggu 10 ya bagus. Dan sekarang, lansia bisa mengerjakan 4 dalam satu Minggu, ya lumayan bisa buat jajan sendiri dan cucu-cucunya,” imbuh pria penerima Penghargaan Upakarti pada 2011 ini.

Selain memberi semangat bagi lansia, tujuan lain Slamet ialah menginspirasi warga untuk bisa mengolah sampah dengan cara sederhana. Ketika lansia saja sanggup membuat, semestinya anggota masyarakat lainnya pun demikian.

Produk Lumintu beragam dari tas, dompet, hingga pernak-pernik interior rumah. Untuk memasarkan dan memperkenalkan produk, Slamet rajin mengikuti pameran level nasional hingga internasional seperti di Shanghai dan Abu Dhabi. Berkat pameran itu, produk-produk Lumintu berhasil merambah pasar luar negeri di 11 negara, di antaranya Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Kanada, dan Spanyol. Tidak hanya berproduksi, Slamet mengungkapkan jika ia dan komunitasnya dengan senang hati memberikan pelatihan bagi komunitas ataupun kelompok lainnya. (Bus/M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik