Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Fosil Burung Purba Berparuh Unik Ditemukan di Maroko

Bagus Pradana
16/10/2020 08:34
Fosil Burung Purba Berparuh Unik Ditemukan di Maroko
Penemuan Pretosaurus(Dailymail.co.uk)

SEBUAH fosil Pterosaurus seukuran kalkun dengan paruh aneh ditemukan oleh para peneliti paleontologi dari universitas Bath dan Portsmouth, Inggris dalam penelitian lapangan di Maroko baru-baru ini.

Penemuan spesies reptil bersayap baru ini berawal dari penyelidikan para ilmuwan terhadap fosil unik yang awalnya dianggap sebagai fosil tulang ikan dari periode Cretaceous di lokasi penggalian.

Spesies burung purba tersebut kemudian dinamai Leptostomia begaaensis. Pada awalnya fosil tersebut tidak dikenali oleh para peneliti sebagai Pterosaurus, karena penampakan paruhnya yang unik.

Profesor David Martill, dari Universitas Portsmouth, mengonfirmasi jika fosil Pterosaurus yang ditemukan di Maroko tersebut merupakan spesies Pterosaurus baru, yang secara fisiologis paruhnya memiliki kemiripan dengan paruh Kiwi yang bentuknya ramping dan panjang.

"Kami belum pernah melihat jenis Pterosaurus berukuran kecil seperti ini sebelumnya," jelas Profesor Martill seperti dilansir dailymail.co.uk,  Rabu (14/10).

Tim peneliti menggunakan CT scan untuk mengungkap bentuk asli paruh hewan ini, untuk kemudian memprediksi cara Leptostomia Begaaensis menggunakan paruhnya.

Mereka memperkirakan terdapat kemiripan antara Leptostomia Begaaensis dengan burung Kiwi yang menggunakan paruhnya untuk berburu cacing atau membuka kerang bertekstur keras.

"Pola makan dan strategi berburu pterosaurus beragam - untuk jenis ini kemungkinan besar memakan daging, ikan, dan serangga," ungkap  Profesor Martill.

Para ilmuwan menyimpulkan Leptostomia Begaaensis ini kemungkinan besar adalah Pterosaurus yang cukup umum ditemui di berbagai belahan dunia tetapi identitasnya belum terungkap hingga sekarang karena keterbatasan fosil yang dikaji. (M-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik