Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pantau dan Lacak Panda dengan Pengenal Wajah

Suryani Wandari Putri
23/5/2019 15:05
Pantau dan Lacak Panda dengan Pengenal Wajah
Tiongkok menggunakan aplikasi pengenal wajah untuk memonitor panda.(dok. AFP)

Status panda raksasa yang hampir punah, pada 2016 diturunkan menjadi rentan. Perubahan status itu tidak lepas dari upaya konservasi yang dilakukan untuk meningkatkan populasi panda sebesar 17% dalam satu dekade.

Namun, para ahli konservasi dengan cepat mengatakan status panda masih terancam, terutama akibat perubahan iklim yang cepat. Iklim ini mengancam sebagian besar bambu di dunia sebagai sumber makanan hewan berwarna hitam putih ini.

Sekarang, konservasionis menggunakan teknologi pula sebagai alat untuk membantu melindungi populasi panda dengan mencari tahu infomasi dan memantau panda itu sendiri. Dilansir dari laman Dailymail yang memuat laporan dari Xinhua News, para peneliti di Pusat Penelitian dan Konservasi Tiongkok untuk Panda Raksasa di Chengu telah menggunakan perangkat lunak pengenal wajah untuk mengidentifikasi wajah dan tanda panda liar yang sering terlihat serupa.

"Aplikasi dan database akan membantu kami mengumpulkan data yang lebih tepat dan menyeluruh tentang populasi, distribusi, usia, rasio jenis kelamin, kelahiran, dan kematian panda liar, yang tinggal di pegunungan yang dalam dan sulit dilacak," kata peneliti Chen Peng.

"Ini pasti akan membantu kami meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam konservasi dan pengelolaan hewan," lanjutnya

Seperti database pengenal wajah lainnya, aplikasi pengidentifikasi panda membantu peneliti mempelajari dan mengenali satu panda dengna yang lain.

Pengenalan wajah sebenarnya telah digunakan manusia sebagai sistem pengawasan. Di Tiongkok saat ini membangun sistem yang mampu mengenali setiap orang dari 1,4 miliar warganya dalam waktu tiga detik. Teknologi ini juga untuk memonitor secara dekat peta populasi minoritas Muslim Tiongkok.

Untuk alat konservasi, database aplikasi ini telah berisi 120.000 gambar dan 10.000 klip video. Dari gambar-gambar itu, 10.000 telah ditandai dan dijelaskan secara rinci informasi mengenai masing-masing panda.

Aplikasi ini juga akan tersedia bagi pengunjung pusat penelitian Chengu yang memiliki Panda yang tinggal di penangkaran. Pengunjung dapat menggunakan aplikasi untuk menggali lebih banyak informasi tentang si panda. (M-3)

Baca juga : Taj Mahal Jadi Monumen Pertama India dengan Ruang Menyusui

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya