Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Para Ilmuwan Temukan Formula Baru Mengidentifikasi Asteroid Pembunuh

Ernest Narus
27/11/2024 14:14
Para Ilmuwan Temukan Formula Baru Mengidentifikasi Asteroid Pembunuh
Ilustrasi - Ilmuwan dari Universitas Murcia, Spanyol, mengembangkan rumus baru yang meningkatkan ketepatan melacak lokasi benda langit, termasuk asteroid yang berpotensi membahayakan Bumi. (freepik)

PARA ilmuwan di Spanyol telah mengambil langkah besar dalam melindungi Bumi dari potensi tabrakan asteroid. Sebuah studi yang diterbitkan dalam 'Monthly Notices of the Royal Astronomical Society' menyoroti rumus baru yang menggunakan pembengkokan gravitasi cahaya untuk menentukan lokasi tepat benda-benda langit, termasuk asteroid yang berpotensi membahayakan.

Oscar del Barco Novillo, profesor dari Universitas Murcia yang memimpin penelitian tersebut, menjelaskan rumusnya menghitung sudut defleksi cahaya yang disebabkan objek-objek masif seperti Matahari.

"Hal ini dapat berimplikasi pada posisi tepat bintang-bintang yang jauh, serta lokasi yang tepat dari objek-objek minor tata surya seperti asteroid, hingga estimasi orbitnya yang lebih baik. Akibatnya, berbagai cabang astronomi dan astrofisika, seperti mekanika langit atau dinamika bintang, dapat memperoleh manfaat dari hasil baru ini," kata Novillo dikutip dari Phys.

Pembengkokan gravitasi dan maknanya

Dengan mempertimbangkan fenomena yang pertama kali diidentifikasi Isaac Newton dan kemudian dikonfirmasi Albert Einstein, para peneliti menemukan cara  menentukan posisi tepat objek-objek minor di tata surya.

Dalam makalah baru yang diterbitkan dalam Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, para peneliti telah mengajukan perhitungan akurat mengenai sudut pembengkokan gravitasi cahaya (GBL) oleh objek masif statis, seperti matahari atau planet yang bergerak lambat.

"Studi kami, yang didasarkan pada model optik geometris, memberikan persamaan yang tepat untuk perhitungan paling akurat hingga saat ini mengenai sudut GBL oleh objek masif statis, seperti matahari atau planet-planet tata surya," kata Novillo

Cahaya dari objek yang jauh sering kali membelok di bawah pengaruh medan gravitasi yang kuat, sehingga membuatnya tampak bergeser dari posisi sebenarnya.

Persamaan Novillo adalah yang paling akurat hingga saat ini, memperhitungkan posisi pengamat dan sumber relatif terhadap massa gravitasi. Menurut Survei Langit Catalina milik NASA, sekitar 2.000 asteroid yang lebih besar dari 460 kaki ditemukan di dekat Bumi setiap tahun.

Hal ini penting karena dapat memungkinkan para astronom untuk menentukan lokasi pasti asteroid dan objek minor di tata surya. Dengan demikian, perhitungan yang lebih akurat mengenai orbitnya mengelilingi matahari dan memudahkan untuk menemukan objek yang berpotensi membahayakan Bumi.

Meningkatkan pertahanan planet

Penerapan rumus ini tidak hanya terbatas pada penemuan asteroid. Rumus ini dapat membantu menyempurnakan sistem pertahanan planet, seperti misi DART NASA, yang pada 2022 berhasil mengubah lintasan asteroid Dimorphos menggunakan tabrakan satelit.

Pengamatan awal dari misi tersebut menunjukkan hasil yang menjanjikan, dengan temuan terperinci diharapkan dari misi Hera milik Badan Antariksa Eropa tahun depan.

Selain itu, pendekatan baru ini dapat menjadi penting dalam memetakan galaksi-galaksi yang jauh dan menjelajahi fenomena kosmik seperti materi gelap dan energi gelap. 

"Galaksi-galaksi jauh yang terdistorsi oleh massa yang mengganggu kini dapat ditemukan secara tepat," kata Novillo, dikutip dari Daily Mail.

Implikasi dari rumus Novillo meluas hingga memetakan bintang-bintang di dekatnya dan eksoplanet-eksoplanetnya. Misalnya, rumus ini dapat membantu menentukan posisi pasti Proxima Centauri, yang berjarak 4,25 tahun cahaya, sehingga membantu para ilmuwan dalam mempelajari planet-planet yang berpotensi layak huni.

Rumus ini juga dapat membantu misi Euclid milik ESA, yang bertujuan untuk membuat peta 3D terperinci dari miliaran galaksi selama enam tahun ke depan.

Dengan persamaan inovatif ini, para ilmuwan lebih siap untuk mendeteksi, memahami, dan berpotensi mengurangi ancaman kosmik sambil menggali lebih dalam misteri alam semesta. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya