Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENJELAJAH ruang angkasa bukan hanya soal menaklukkan jarak antar planet, tetapi juga menghadapi tantangan untuk menyediakan makanan bagi para astronot. NASA dan para peneliti di bidang antariksa telah mencari cara inovatif untuk memastikan kelangsungan hidup astronot dalam misi panjang, seperti menuju Mars.
Salah satu pendekatan terbaru yang mulai mendapatkan perhatian adalah kemungkinan asteroid bisa diolah menjadi sumber makanan. Bagaimana bisa batuan luar angkasa ini, yang awalnya dianggap hanya sumber mineral, kini dipandang sebagai sumber potensial makanan.
Asteroid, yang biasanya terdiri dari berbagai logam, es, dan karbon, telah lama menjadi fokus penelitian karena kandungan air dan mineral yang dimilikinya. Penemuan NASA menunjukkan asteroid jenis C, yang kaya akan karbon, mengandung senyawa organik dan air yang bisa diolah menjadi sumber nutrisi penting.
Selain itu, air yang ada di asteroid dapat dipecah menjadi hidrogen dan oksigen untuk keperluan bahan bakar serta mempertahankan sistem kehidupan astronot di luar angkasa.
Lebih dari sekadar bahan bakar, kandungan karbon organik dalam asteroid bisa menjadi fondasi awal bagi pengembangan makanan sintetis di luar angkasa. Dengan kemajuan teknologi, terutama 3D printing makanan yang sedang dikembangkan oleh NASA, kandungan dalam asteroid berpotensi diolah menjadi bentuk makanan yang kemungkinan bisa dikonsumsi astronot.
Bagaimana asteroid bisa diubah menjadi makanan yang layak dikonsumsi. Salah satu terobosan teknologi yang mendukung ide ini adalah pengembangan 3D food printing.
Teknologi ini memungkinkan makanan dicetak lapis demi lapis dari nutrisi yang diambil dari sumber-sumber yang tidak lazim, termasuk asteroid. NASA sudah mulai menguji coba pembuatan makanan 3D dari nutrisi bubuk yang dicampur dengan minyak dan cairan lain, untuk mencetak makanan seperti pizza di ruang angkasa.
Selain itu, asteroid dapat diolah dengan bantuan bioteknologi, seperti menggunakan jamur atau mikroba yang mampu memecah senyawa organik pada asteroid menjadi nutrisi yang bisa diolah lebih lanjut. Penelitian NASA menunjukkan teknik ini bisa digunakan untuk membuat tanah buatan di luar angkasa, yang pada akhirnya bisa mendukung pertumbuhan tanaman di habitat ruang angkasa.
Penggunaan asteroid sebagai sumber makanan bukan hanya sebuah ide futuristik, tetapi sebuah langkah logis yang bisa diambil untuk mengatasi tantangan logistik dalam misi antariksa jarak jauh.
Dengan teknologi yang terus berkembang, terutama di bidang bioteknologi dan 3D printing, tidak menutup kemungkinan bahwa suatu hari nanti astronot bisa makan makanan yang bahan dasarnya diambil dari asteroid. Tantangan besar ini justru bisa membuka peluang bagi manusia untuk benar-benar hidup dan bekerja di luar Bumi. (NASA Technology/Z-3)
Ilmuwan menemukan tiga asteroid besar tersembunyi di orbit Venus yang berpotensi menghantam Bumi.
Tiongkok meluncurkan wahana antariksa Tianwen 2 di Tiongkok Barat Daya untuk kumpulkan sampel ke asteroid Kamo'oalewa.
Wahana antariksa Lucy milik NASA akan melintasi asteroid Donaldjohanson pada 20 April 2025 dalam misi panjangnya menuju orbit Jupiter.
Asteroid 2024 YR4 sempat menimbulkan kekhawatiran menabrak Bumi tahun 2032. Kini asteroid berdiameter 60 meter ini tetap menjadi fokus penelitian ilmuwan.
Dengan diameter sekitar 540 kaki (165 meter) dan kecepatan menakjubkan mencapai 77.282 km/jam, asteroid ini melintas dekat Bumi pada 26 Maret 2025.
Selama setahun terakhir, para peneliti di Berkeley Lab Departemen Energi telah melakukan analisis mendalam terhadap serangkaian sampel yang luar biasa.
Proses menggoreng menghasilkan senyawa berbahaya, termasuk senyawa karsinogenik yang berpotensi meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Pada makanan yang dimasak di rumah, setiap porsinya dapat ditakar sesuai kebutuhan. Hal ini berbeda dengan langsung menggunakan bumbu cepat saji.
Oat dan gandum utuh terbukti secara ilmiah bisa membantu menurunkan kolesterol karena tinggi serat larut yang dapat mengikat kolesterol dalam usus.
Sarapan adalah bagian penting dari rutinitas harian yang tidak boleh dilewatkan, baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Faktanya, sarapan menyumbang sekitar 20% energi harian
Jaja Mihardja mengalami sejumlah penyakit seperti infeksi pernapasan, infeksi ginjal, dan diabetes.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved