Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Badai Matahari Parah Berpotensi Capai Tingkat Ekstrem, Dampak Meluas pada Infrastruktur Bumi

Thalatie K Yani
11/10/2024 12:31
Badai Matahari Parah Berpotensi Capai Tingkat Ekstrem, Dampak Meluas pada Infrastruktur Bumi
NOAA memperingatkan badai matahari parah yang dipicu semburan intens dari matahari dapat mencapai level "ekstrem," memengaruhi jaringan listrik, komunikasi GPS, dan radio. (NASA)

BADAI matahari yang parah yang dipicu semburan intens dari matahari dapat mencapai tingkat "ekstrem" saat menghantam Bumi, menurut peringatan dari Badan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA), Kamis (10/10).

Para ilmuwan dari Grup Prediksi Cuaca Antariksa NOAA (SWPC) mengatakan awan material matahari yang bermuatan, yang disebut lontaran massa korona (coronal mass ejection/CME), menghantam Bumi sekitar tengah hari, memicu badai geomagnetik "parah" yang dapat berdampak pada jaringan listrik, sistem komunikasi GPS dan radio, serta memperkuat tampilan aurora di wilayah yang biasanya tidak melihatnya.

"Jika langit cerah, aurora (cahaya utara) dapat terlihat sejauh selatan Alabama dan California utara malam ini," tulis pejabat SWPC dalam pembaruan.

Baca juga : Aurora Borealis Bisa Terlihat di Amerika Serikat Bagian Selatan Akibat Badai Matahari Kuat

Lontaran massa korona dari matahari mencapai Bumi pada pukul 11:17 EDT (1517 GMT) dan memicu badai geomagnetik parah kelas G4 pada pukul 12:57 EDT (1657 GMT), kata pejabat SWPC dalam pembaruan. Dan mungkin belum selesai.

"Masih ada kemungkinan kita bisa mencapai level G5 (Ekstrem)," tulis pejabat SWPC dalam pembaruan, seraya menambahkan bahwa badai matahari ini akan berlanjut hingga Jumat (11 Oktober).

Yang menjadi perhatian khusus adalah potensi dampak terhadap infrastruktur di Bumi, yang dapat terpengaruh oleh pemadaman radio dan gangguan lain yang terkait dengan badai geomagnetik parah. Pada tahun 1989, misalnya, badai matahari besar memicu pemadaman listrik yang meluas di beberapa bagian Kanada dan beberapa negara bagian timur laut AS, kata pejabat SWPC.

Baca juga : Mengungkap Risiko Badai Matahari dan Dampaknya bagi Manusia: Apa yang Perlu Anda Ketahui? 

Beberapa negara bagian seperti Carolina Utara dan Florida, yang sudah mengalami pemadaman listrik luas akibat efek dari Badai Helene dan Badai Milton, mungkin lebih berisiko terkena dampak badai matahari, menurut pejabat NOAA.

"Badai ini dapat memberikan tekanan tambahan pada jaringan listrik yang sudah melemah oleh badai," tulis pejabat SWPC. "SWPC telah memperbarui informasi kepada FEMA dan beberapa lembaga negara yang terlibat dalam operasi pemulihan."

Peringatan badai geomagnetik G4, Kamis adalah yang kedua yang dikeluarkan pejabat NOAA SWPC sejak 2005 dan mengikuti peristiwa serupa pada Mei tahun ini. Dalam peristiwa Mei tersebut, serangkaian semburan matahari besar mengirimkan beberapa CME menuju Bumi, memicu tampilan cahaya utara yang spektakuler sejauh selatan Alabama. Efek serupa pada aurora mungkin terjadi dalam badai saat ini, kata pejabat SWPC dalam konferensi pers pada 9 Oktober.

CME yang memicu badai geomagnetik G4 pada hari Kamis terkait dengan semburan matahari kelas X1.8 yang meletus dari matahari. Semburan ini adalah salah satu dari beberapa semburan kelas X yang dilepaskan matahari dalam minggu terakhir, termasuk semburan X9 yang besar pada 3 Oktober. Pada hari Kamis, matahari juga melepaskan semburan X1.4, menunjukkan bahwa cuaca badai masih berlanjut. (Sapce/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya