Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENJELAJAH Curiosity milik NASA telah mengalami kerusakan signifikan pada roda-rodanya sebagaimana terungkap dalam gambar terbaru.
Kendaraan penjelajah Curiosity itu telah menjelajahi Mars sejak 2012 dan mengirimkan kembali informasi penting tentang planet tersebut saat melintasi medan berbatu dekat Kawah Gale tempat pendaratannya.
Gambar-gambar itu mengejutkan para penggemar antariksa. Meskipun banyak pesimisme di dunia maya, para insinyur dan ilmuwan NASA yakin bahwa penjelajah itu tetap beroperasi penuh.
Baca juga : Curiosity Selesaikan Analisis di Gediz Vallis dan Lanjutkan Eksplorasi Medan Baru di Mars
Insinyur Operasi Misi di Laboratorium Propulsi Jet (JPL) NASA Ashley Stroupe mengatakan bahwa meskipun terdapat kerusakan pada Penjelajah Curiosity milik NASA ini, ia masih bisa beroperasi.
"Gambar tersebut menunjukkan tampilan MAHLI dari roda kanan-tengah (RM), yang masih bertahan dengan baik meskipun mengalami beberapa kerusakan terburuk di Mars," ungkap Ashley Stroupe dalam sebuah pernyataan.
Sejak awal 2013, roda Curiosity menunjukkan tanda-tanda kerusakan, yang sebenarnya tidak terlalu mengejutkan, mengingat mesin seberat satu ton itu meluncur di medan terjal, termasuk bebatuan terjal.
Baca juga : Penelitian NASA Mengungkap Rahasia Pembentukan Formasi Geologi Mars
Oleh karena itu, tim penjelajah mulai melakukan pemeriksaan rutin pada roda menggunakan MAHLI, dengan terus memantau perkembangan keausan.
Dalam sebuah unggahan, Ashley menulis bahwa gambar-gambar tersebut merupakan bagian dari pemeriksaan berkala NASA.
"Pemeriksaan berkala NASA terhadap roda-roda kami untuk melihat bagaimana roda-roda tersebut bertahan di medan yang kasar," tulisnya.
Baca juga : Bukti Reservoir Air Bawah Tanah Terungkap di Mars: Temuan dari Misi InSight NASA
Meskipun kerusakan roda masih terjadi secara teratur, seperti yang ditunjukkan gambar baru ini, Curiosity terus melaju di medan yang sulit dengan baik, melanjutkan misinya untuk mencari bukti bahwa Mars mungkin pernah layak huni bagi kehidupan mikroba.
Penjelajah tersebut telah menempuh jarak 20 mil di planet itu dan saat ini berada di area yang disebut Gedis Vallis.
Akhir pekan lalu, mereka menyelesaikan pemeriksaan terhadap batu-batu putih di Sheep Creek, serta menyelidiki Cloud Canyon, Moonlight Lake, dan Angora Mountain.
Baca juga : Penemuan Meteorit Mars ALH84001: Wawasan Baru tentang Geologi dan Potensi Kehidupan di Mars
Tim yang mengoperasikan penjelajah tersebut mencoba untuk menemukan apakah bebatuan tersebut mengandung belerang, seperti tumpukan batu belerang lain yang secara tidak sengaja ditemukan awal tahun ini ketika penjelajah tersebut memecahkannya dengan roda-rodanya.
Mars memainkan peran besar dalam rencana umat manusia. Miliarder luar angkasa dan teknologi, Elon Musk, mengatakan bahwa ia berencana untuk memiliki koloni manusia yang mandiri di Mars dalam dua dekade mendatang, dan akan mencoba meluncurkan lima pesawat luar angkasa Starship ke planet tersebut dalam dua tahun ke depan.
Jika peluncuran itu berjalan lancar, ia menargetkan manusia dapat dikirim ke Mars pada tahun 2028. (NASA/Z-10)
Misi NASA InSight ungkap struktur dalam Mars—kerak tebal, mantel pasif, dan inti cair besar. Apakah Mars masih aktif secara geologis? Simak hasilnya di sini.
Liburan sekolah telah tiba, dan tak ada yang lebih menyenangkan daripada melihat anak-anak menikmati waktu bebas mereka dengan penuh keceriaan.
Danau Salda, Turki, memiliki kemiripan paling dekat dengan Mars, terutama dari sisi karakteristik geologis.
Para peneliti menemukan kesamaan antara beberapa lembah Mars dan saluran subglasial Pulau Devon di kutub utara Kanada yang dijuluki ‘Mars di Bumi’.
Meteorit berbobot 84 gram itu ialah bagian dari batuan angkasa yang pecah saat memasuki atmosfer Bumi.
MARS ternyata pernah menjadi planet basah. Namun, Mars telah kehilangan sebagian besar airnya karena reaksi yang menghasilkan hidrogen.
Manusia telah menciptakan bangunan-bangunan menakjubkan, dan beberapa di antaranya bahkan dapat terlihat dari luar angkasa. Lalu, bangunan apa saja yang dimaksud? Berikut kami rangkum.
KINI manusia bisa menguburkan abu kremasi di bulan.
TELESKOP angkasa luar Hubble NASA/ESA menghasilkan gambar spektaku ler dari galaksi spiral ledakan bintang NGC 1792.
Prediksi NASA terhadap kondisi Jakarta berdasarkan beberapa faktor. Seperti, perubahan iklim, jumlah penduduk yang terus bertambah, hingga kenaikan permukaan air laut.
Kendaraan itu telah hilang kontrak dengan pusat kendali saat badai debu di Mars pada Juni tahun lalu.
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menangkap gambar yang belum pernah terjadi mengenai interaksi gelombang kejut dari dua pesawat supersonik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved