Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KAMIS (12/9) pagi, ditemukan sebuah bintik matahari baru yang belum diberi nomor, memancarkan suar matahari kelas X1.3. Suar matahari kelas X adalah badai radiasi yang paling kuat, dan biasanya menyebabkan hilangnya sinyal radio frekuensi tinggi (HF) pada sebagian atau keseluruhan daerah-daerah yang terkena sinar matahari.
Letusan kelas X1.3, mencapai puncaknya pada pukul 5:43 pagi EDT (943 UTC) dan menyebabkan gangguan komunikasi di Afrika, Eropa, dan sebagian Asia pada pagi hari.
Semburan matahari kelas X dan beberapa semburan kelas M (terkuat kedua) yang terjadi pada Kamis dini hari, berasal dari dua bintik matahari, AR 3811 dan AR 3814. Menurut laporan Pusat Prediksi Cuaca Antariksa (NOAA), akibat semburan kelas X yang keluar dari korona matahari (CME), menyebabkan terjadi badai geomagnet pada Kamis pagi (12/9) pukul 10:46 EDT (1446 UTC) dengan intensitas level G3 (Moderat).
Baca juga : Bumi Tidak Mengorbit Matahari Secara Langsung, Ini Penjelasannya Menurut NASA
Para ahli cuaca di Pusat Prediksi Cuaca Antariksa (NOAA) akan terus memantau data untuk mengetahui berapa banyak lagi CME (Coronal Mass Ejection) yang mungkin mencapai medan magnet Bumi.
CME, adalah peristiwa di mana plasma dan medan magnet dalam jumlah besar terlepas dari korona luar Matahari, dan bergerak ke ruang angkasa. Fenomena ini menyebabkan gangguan pada magnetosfer Bumi, yang berpotensi menghasilkan badai geomagnetik dan aurora.
Dampak dari semburan matahari X atau Corona Mass Ejection (CME) kepada bumi, dapat dirasakan beberapa hari setelah kejadian di luar angkasa itu terjadi. Dampak ini, menyebabkan banyak pemburu aurora memiliki kesempatan untuk mengabadikan momen ini pada Jumat (13 September).
SWPC, Badan Geomagnetik AS, mengamati akan terjadinya potensi kedua semburan matahari X yang membawa peluang terjadinya aurora, jika cuaca mendukung, untuk negara bagian Midwestern utara dan atas yang membentang dari Idaho ke New York.
Aurora sendiri adalah fenomena alam berupa pancaran cahaya yang indah di langit. Cahaya aurora muncul dalam berbagai bentuk, seperti berkas, pita, atau tirai, dan dapat berwarna hijau, merah, biru, dan ungu. Warna-warna ini dihasilkan dari tumbukan antara partikel-partikel bermuatan dan gas di atmosfer. (space/Z-3)
Teleskop James Webb berhasil merekam aurora di kutub Jupiter dengan intensitas luar biasa.
NASA mempersiapkan peluncuran misi EZIE mempelajari elektrojet, arus listrik kuat di atmosfer atas Bumi yang bisa mengganggu satelit, astronot, bahkan sistem kelistrikan di Bumi.
Letusan besar di Matahari pada 21 Maret 2025 melontarkan coronal mass ejection (CME) ke arah Bumi, yang diperkirakan akan memicu badai geomagnetik kuat pada akhir pekan ini.
Aurora merupakan salah satu fenomena alam paling memukau yang terjadi di langit bumi.
Ilmuwan berhasil membuat terobosan besar dalam memahami fenomena aurora, yang sering terlihat di langit kutub, melalui eksperimen KiNET-X NASA.
Peramal Cuaca Luar Angkasa NOAA Shawn Dahl mengatakan pertunjukan cahaya tersebut akan menemukan waktu terbaiknya pada dini hari di hari Selasa ketika masih gelap
Radiasi ponsel kembali menjadi perhatian publik di tahun 2025. Banyak pengguna kini mulai mencari informasi seputar HP dengan radiasi tertinggi 2025
Penyakit jantung struktural adalah gangguan pada struktur anatomi jantung, seperti katup, dinding jantung, atau pembuluh darah besar.
Paparan radiasi berlebih dari zat kimia yang bisa menyebabkan leukemia tersebut bisa berasal dari tempat tinggal di lingkungan pabrik maupun dekat dengan pemancar listrik.
PAPARAN radiasi zat kimia yang berlebihan bisa memicu berbagai dampak kesehatan, termasuk kanker darah atau leukemia pada anak.
Radiasi dari gawai bisa berbahaya yang dapat merusak otak hingga kamu bisa mengalami sakit kepala, nyeri otot, hingga masalah kesehatan lainnya
Radiasi dari ponsel, meski tidak langsung terasa, dapat memicu masalah serius seperti kanker, insomnia, dan kerusakan sel otak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved