Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KAPSUL antariksa Starliner buatan Boeing, yang dijadwalkan kembali ke Bumi pada 6 September 2024, menjadi sorotan utama setelah menjalani misi penting di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Meskipun awalnya direncanakan membawa pulang dua astronaut NASA, rencana ini berubah drastis karena masalah teknis yang tidak terduga terdeteksi selama misi, memaksa kapsul untuk kembali tanpa awak.
Dilansir dari Space, NASA menjelaskan Starliner dijadwalkan akan melepaskan diri dari ISS pada pukul 18:04 EDT (07:04 WIB pada 7 September), dengan perkiraan pendaratan sekitar enam jam kemudian di White Sands Space Harbor, New Mexico, Amerika Serikat.
Misi ini awalnya dipandang sebagai langkah maju besar bagi Boeing, karena Starliner meluncur ke ISS pada 5 Juni dalam misi berawak pertamanya yang diberi nama Crew Flight Test (CFT), membawa dua astronaut NASA, Suni Williams dan Butch Wilmore.
Baca juga : Astronaut NASA Terancam Terjebak di ISS Hingga 2025
Namun, perjalanan menuju kesuksesan ini tidak sepenuhnya mulus. Selama penerbangan, lima dari 28 pendorong sistem kontrol reaksi gagal berfungsi, dan kebocoran helium yang terdeteksi menambah daftar tantangan teknis yang harus dihadapi.
Masalah-masalah ini memicu kekhawatiran serius di kalangan para insinyur NASA dan Boeing, mendorong mereka untuk memperpanjang durasi misi guna menyelidiki penyebab dan potensi risiko yang mungkin muncul saat Starliner kembali ke Bumi.
Setelah melakukan evaluasi mendalam, NASA mengambil keputusan yang sangat hati-hati: mengembalikan kedua astronaut dengan Starliner dianggap terlalu berisiko. Sebagai gantinya, Williams dan Wilmore akan kembali ke Bumi menggunakan kapsul Dragon milik SpaceX, yang dijadwalkan pada Februari 2025. Starliner akan melakukan perjalanan pulang yang tidak kalah menegangkan, namun tanpa kehadiran awak di dalamnya.
Baca juga : Ini Perkembangan Nasib Dua Astronot NASA yang Terjebak di Stasiun Luar Angkasa ISS
NASA mengonfirmasi seluruh proses pemisahan dari ISS, re-entry ke atmosfer Bumi, hingga pendaratan akan dilakukan secara otomatis oleh Starliner. Tim pengendali misi di Houston, bersama dengan pusat kendali Boeing di Florida, akan memantau setiap langkah dengan cermat dan siap mengambil alih kendali jika diperlukan.
Keberhasilan manuver otomatis ini akan menjadi bukti penting kemampuan teknologi Boeing dalam menghadapi tantangan besar di dunia penerbangan antariksa.
Namun, ini bukan kali pertama Starliner menghadapi masalah besar. Pada dua penerbangan uji coba sebelumnya, yakni pada Desember 2019 dan Mei 2022, Starliner juga mengalami sejumlah hambatan teknis yang membuat reputasi Boeing dalam penyediaan layanan transportasi antariksa manusia dipertanyakan.
Baca juga : Dului Tom Cruise, Rusia Rilis Trailer Film Perdana yang Syuting di Antariksa
Meskipun pada akhirnya kedua penerbangan tersebut berakhir dengan selamat, penerbangan kali ini dianggap sebagai ujian pamungkas yang akan menentukan masa depan Boeing di industri antariksa.
Pendaratan yang dijadwalkan pada 6 September ini menjadi lebih dari sekadar momen kembalinya sebuah kapsul ke Bumi. Ini adalah titik kritis dalam evaluasi keseluruhan kemampuan Starliner.
Keberhasilan misi ini akan menjadi bukti kehandalan teknologi Boeing, sementara kegagalan bisa berdampak besar, bukan hanya pada masa depan Starliner, tetapi juga pada posisi Boeing dalam industri antariksa yang semakin kompetitif.
Dalam beberapa jam mendatang, seluruh mata akan tertuju pada Starliner saat ia kembali ke Bumi, membawa harapan dan kekhawatiran di balik pencapaian bersejarah ini. (Z-3)
Proyek Haven-1 memiliki jadwal yang ambisius, karena pengembangan dan persiapan peluncurannya direncanakan akan selesai pada paruh kedua 2025.
Nick Hague dari NASA dan Alexander Gorbunov dari Rusia kini bertugas sebagai "taksi luar angkasa" untuk Wilmore dan Williams, yang sudah lebih dari delapan bulan di luar angkasa.
Selama penerbangan, Starliner, pesawat yang membawa kedua astronaut NASA itu mengalami berbagai masalah.
European Space Agency's (Esa) mengumumkan baru saja merekrut penyandang disabilitas, John McFall, sebagai calon astronot baru
Perjalanan Maezawa menandai kembalinya Rusia ke binis pariwisata luar angkasa setelah berhenti selama satu dekade.
Mengapa luar angkasa tampak gelap meskipun Matahari bersinar terang dan miliaran bintang menghuni jagat raya? Pertanyaan ini menjadi topik menarik yang sering dicari di Google.
Luar angkasa masih terlihat gelap, padahal ada miliaran bintang yang bersinar. Simak penjelasan ilmiahnya berikut.
LUAR angkasa menjadi salah satu simbol imajinasi yang tanpa batas sekaligus mengajak kita untuk bermimpi lebih tinggi.
Katy Perry mengungkapkan penerbangannya ke luar angkasa bersama Blue Origin pada 14 April 2025 telah menjadi pengalaman yang sangat emosional dan transformatif.
Setelah kembali dari misi luar angkasa bersejarah bersama kru perempuan pertama Blue Origin, Gayle King dan Lauren Sánchez buka suara menanggapi kritik.
Pengamatan terbaru teleskop ALMA di Cile mengungkap detail luar biasa dari "tornado luar angkasa" yang berputar di sekitar lubang hitam supermasif di pusat galaksi Bima Sakti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved