Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Activision Blizzard Harus Membayar US$50 Juta Terkait Gugatan Pelecehan dan Diskriminasi Seksual

Thalatie K Yani
16/12/2023 10:00
Activision Blizzard Harus Membayar US$50 Juta Terkait Gugatan Pelecehan dan Diskriminasi Seksual
Raksasa videogame Activision Blizzard akan membayar sekitar US$50 juta untuk menyelesaikan gugatan yang diajukan regulator California.(AFP)

RAKSASA videogame Activision Blizzard akan membayar sekitar US$50 juta untuk menyelesaikan gugatan yang diajukan regulator California.

Pada  2021, Departemen Hak Sipil California menggugat perusahaan tersebut, mengklaim para pemimpinnya mengabaikan keluhan staf yang melibatkan pelecehan dan diskriminasi seksual.

Gugatan tersebut turut mendorong akuisisi Microsoft terhadap perusahaan tersebut, catat laporan Wall Street Journal.

Baca juga: Media Cetak Kanada Dapat Pembayaran Signifikan dari Google

Penyelesaian sekitar US$50 juta – Journal melaporkan mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya – akan menjadi penyelesaian terbesar kedua yang dilakukan lembaga tersebut jika selesai. Activision telah menolak tuduhan negara.

Journal melaporkan negara bagian sebelumnya mematok tanggung jawab Activision hampir US$1 miliar kepada 2.500 staf yang dapat mengajukan tuntutan terhadap perusahaan tersebut.

Baca juga: Tata Kelola Data Wujudkan Kebijakan yang Tepat untuk Masyarakat

Pada Februari, sebuah pengumuman mengatakan Activision setuju untuk membayar US$35 juta untuk menyelesaikan tuntutan dari regulator sekuritas AS, atas kebijakan pengungkapan keluhan pelecehan di tempat kerja.

Komisi Sekuritas dan Bursa telah menetapkan antara tahun 2018 dan 2021, Activision tidak memiliki prosedur "untuk mengumpulkan dan menganalisis keluhan karyawan atas pelanggaran di tempat kerja".

Pada Oktober, Microsoft menyelesaikan akuisisi blockbuster atas Activision, yang video gamenya mencakup "Call of Duty" dan "Candy Crush." Hal ini menyegel salah satu ikatan teknologi terbesar dalam sejarah, setelah rintangan terakhir dapat diatasi.

Microsoft meluncurkan pengambilalihan pada Januari tahun lalu, yang bertujuan menjadikannya perusahaan game terbesar ketiga di dunia berdasarkan pendapatan, namun menghadapi hambatan besar dari regulator. (AFP/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya