Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Emmanuel dan Brigitte Macron Gugat Candace Owens atas Tuduhan Fitnah

Thalatie K Yani
24/7/2025 05:46
Emmanuel dan Brigitte Macron Gugat Candace Owens atas Tuduhan Fitnah
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Brigitte Macron menggugat komentator sayap kanan Amerika Serikat, Candace Owens, atas tuduhan fitnah. (AFP)

PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte Macron, resmi menggugat komentator sayap kanan Amerika Serikat, Candace Owens, atas tuduhan fitnah. Gugatan diajukan pada Rabu di pengadilan Delaware, AS, terhadap Owens dan perusahaan medianya.

Menurut berkas gugatan, Owens secara berulang menyebarkan klaim palsu demi menaikkan popularitas, menarik audiens, dan meraup keuntungan.

Tuduhan Tak Masuk Akal

Sejak awal 2024, Owens secara terbuka menyatakan “bertaruh reputasi profesionalnya” bahwa Brigitte Macron sebenarnya adalah seorang pria. Ia bahkan membuat serial podcast delapan episode berjudul Becoming Brigitte untuk memperkuat tuduhan tersebut.

Tak hanya itu, Owens juga menuduh:

  • Brigitte Macron lahir sebagai pria, mencuri identitas orang lain, lalu melakukan transisi gender.
  • Emmanuel dan Brigitte Macron adalah kerabat sedarah yang melakukan inses.
  • Emmanuel Macron dipilih menjadi Presiden Prancis melalui program kontrol pikiran CIA seperti MKUltra.
  • Keduanya melakukan pemalsuan dokumen, penipuan, dan penyalahgunaan kekuasaan untuk menutupi rahasia tersebut.

Macron telah mengirim tiga kali permintaan resmi agar Owens mencabut pernyataannya, lengkap dengan bukti yang membantah klaim tersebut. Namun Owens justru menertawakan mereka dan terus menambah tuduhan baru.

“Kampanye Fitnah yang Merendahkan”

Dalam pernyataan bersama, pasangan Macron menyebut kampanye fitnah Owens “dirancang untuk melecehkan, menyakiti, dan mempermalukan mereka secara global.”

“Setiap kali kami keluar rumah, kami sadar banyak orang telah mendengar, bahkan mempercayai, fitnah keji ini. Ini invasif, merendahkan, dan sangat tidak adil,” bunyi gugatan tersebut.

Mereka mengaku menghabiskan dana besar untuk meluruskan informasi di publik, termasuk biaya hukum. Gugatan ini, kata mereka, diharapkan dapat mengakhiri rangkaian fitnah tersebut.

Owens: “Saya Tidak Akan Diam”

Menanggapi gugatan tersebut, juru bicara Owens menyebut Macron “berusaha membungkam kebebasan pers Amerika”. Owens juga berencana membahas gugatan itu dalam acaranya.

“Ini pemerintah asing yang mencoba menyerang hak Amandemen Pertama seorang jurnalis independen Amerika. Candace meminta wawancara dengan Brigitte Macron, tapi tak ada tanggapan. Di Prancis, politisi bisa menekan jurnalis, tapi ini Amerika, bukan Prancis,” ujar pernyataan tim Owens.

Langkah Hukum Tak Biasa

Jarang ada presiden aktif menggugat jurnalis. Meski mantan Presiden Donald Trump sempat melayangkan beberapa gugatan serupa terhadap media AS.

Isu soal penampilan dan gender Brigitte Macron telah lama beredar, tetapi Owens memperbesar dampaknya di Amerika. Fenomena serupa juga pernah menimpa tokoh politik perempuan seperti Michelle Obama dan Kamala Harris. Laporan Wilson Center pada 2021 menyebut kampanye “perempuan rahasia transgender” ini sebagai tren misoginis yang merendahkan perempuan berpengaruh.

Macron sebelumnya juga pernah menggugat dua perempuan di Prancis atas tuduhan serupa. Awalnya mereka dinyatakan bersalah atas pencemaran nama baik, tetapi putusan itu dibatalkan dan kini Brigitte Macron mengajukan banding.

Pasangan Macron diwakili firma hukum Clare Locke, yang dikenal menangani kasus-kasus besar pencemaran nama baik, termasuk gugatan Dominion terhadap Fox News. Mereka menyatakan siap hadir langsung di pengadilan Delaware untuk proses persidangan. (The Guardian/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya