Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
ASEAN Foundation bersama SAP menyelenggarakan final regional dari program unggulannya, ASEAN Data Science Explorers (ASEAN DSE) untuk memberdayakan perusahaan sosial yang dipimpin oleh para pemuda dan talenta muda ASEAN.
ASEAN DSE bertujuan untuk menciptakan solusi inovatif yang memberikan manfaat ekonomi yang inklusif di seluruh kawasan.
Perwakilan pemuda dari 10 negara anggota ASEAN berkumpul di Jakarta untuk mempresentasikan proposal berbasis data yang mereka kembangkan dengan menggunakan SAP Analytics Cloud.
Baca juga: Galaran I-SEA Impact Business Days Perkuat Kolaborasi dengan Perusahaan Sosial
SAP Analytics Cloud merupakan sebuah solusi tunggal untuk intelijen bisnis dan perencanaan perusahaan, yang dilengkapi dengan kekuatan kecerdasan buatan, teknologi pembelajaran mesin, dan analitik prediktif.
Tim dari Walaceh Raih Pemenang ASEAN DSE 2023
Tim dari Malaysia, Walaoeh, dinobatkan sebagai Pemenang Regional ASEAN DSE 2023,
"Kami sangat senang, tidak hanya karena proposal kami mendapatkan nilai tertinggi, tetapi juga karena kompetisi ini memberikan kami pengalaman berharga untuk bertemu dengan teman-teman dari negara ASEAN lainnya," kata Yen May Lee dan Jie Si Yee, keduanya mahasiswa di University of Nottingham, Malaysia dalam keterangan, Rabu (25/10).
"ASEAN DSE 2023 bukan hanya kompetisi penjelajah sains data, tetapi juga merupakan kompetisi khusus yang mendekatkan generasi muda ASEAN, mendorong kami untuk berpikir tentang inklusivitas, dan menyuntikkan kesadaran untuk memikirkan skala ide di seluruh ASEAN," jelas Yen May Lee dan Jie Si Yee.
Baca juga: 15 Usaha Sosial Lolos Ajang Hyundai Start-up Challenge Indonesia 2022
Tahun ini, ASEAN DSE membawa semangat 'Generasi Muda Masa Kini untuk Dunia Masa Depan' dan mengajak generasi muda ASEAN untuk mengoptimalkan peran mereka dalam mengatasi permasalahan sosial-ekonomi yang dihadapi kawasan.
"ASEAN DSE merupakan salah satu program unggulan yang dirancang untuk mewujudkan visi ASEAN dalam membangun komunitas yang kohesif dan sejahtera," kata Dr. Piti Srisangnam, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation.
"Caranya adalah dengan memanfaatkan teknologi yang dapat mengemas data menjadi sebuah kekuatan yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan sosial-ekonomi di sekitar kita," kata Srisangnam.
"Kreativitas dan keterampilan akan sangat dibutuhkan dan untuk itu ASEAN Foundation bekerja sama dengan SAP melatih generasi muda untuk mengeksplorasi data dan sains dan menggunakannya untuk menciptakan produk dan layanan yang dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang dihadapi masyarakat," jelas Srisangnam.
Baca juga: Tiga Tim dari ITB dan UI Pemenang ASEAN DSE Nasional
Sementara itu, Verena Siow, Presiden dan Direktur Pelaksana, SAP Asia Tenggara. mengatakan,"Kemampuan analitik data dan AI merupakan landasan untuk mempersiapkan generasi muda Asia Tenggara dalam menghadapi ekonomi digital."
:Sebagai pemimpin industri, kami harus berinvestasi pada talenta-talenta ini untuk memberdayakan mereka dalam membentuk tenaga kerja yang siap menghadapi masa depan, mendorong inovasi dan pertumbuhan di wilayah ASEAN yang dinamis," jelas Verena Siow.
Kolaborasi antara SAP dan ASEAN Foundation telah berlangsung sejak tahun 2017 dan hingga saat ini telah berhasil melatih dan meningkatkan kemampuan analisis data lebih dari 71.630 anak muda di 10 negara anggota ASEAN.
Upaya ASEAN Foundation dan SAP juga mendapat dukungan dari pemerintah Indonesia. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) RI melalui Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PDM), Dr. Iwan Syahril,.
Iwan Syahril mengatakan bahwa program ASEAN Data Science Explorers ini sejalan dengan inisiatif Merdeka Belajar yang digagas oleh pemerintah.
Baca juga: 15 Startup Sosial Terpilih HSC 2022 Diharap Beri Dampak Positif
"Anak muda masa kini memiliki komitmen yang tinggi untuk mengatasi tantangan sosial-ekonomi di komunitas mereka. Mereka sangat ingin memberikan dampak positif," jelasnya.
Sejalan dengan Merdeka Belajar
"Di sinilah saya percaya bahwa program ASEAN Data Science Explorers sejalan dengan Merdeka Belajar," ucap Iwan.
"Melalui salah satu inisiatif kami, mahasiswa Indonesia untuk pertama kalinya dalam sejarah sekarang dapat belajar di luar kampus mereka hingga tiga semester," katanya.
"Pemerintah memberikan kesempatan kepada mahasiswa Indonesia untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan masyarakat. Lebih dari 760 ribu mahasiswa dari seluruh penjuru negeri telah berpartisipasi dalam program ini," tutur Iwan pada acara Final Regional ASEAN DSE 2023. (RO/S-4)
Kebijakan hanya akan berhasil jika diterjemahkan secara nyata di tingkat kota dan komunitas.
Dalam rangka memperingati HUT ke-58 ASEAN, Move, aplikasi perjalanan terkemuka di Asia Tenggara resmi meluncurkan Discover Asean.
Sebagai salah satu destinasi unggulan di kawasan, Indonesia mendukung langkah bersama ini untuk memperkuat jati diri ASEAN sekaligus membuka peluang kolaborasi yang lebih luas.
Kemendag telah memfasilitasi sekitar 700 UMKM di program UMKM Bisa Ekspor dengan total transaksi US$90,04 juta atau sekitar Rp1,4 triliun.
PERBATASAN Thailand-Kamboja kini membara lagi. Kontak senjata serupa pernah meletus pada 2008.
Prabowo menegaskan bahwa Indonesia mendukung penuh upaya ASEAN dalam mencari solusi damai atas konflik internal di Myanmar serta ketegangan bersenjata antara Thailand dan Kamboja
Program beasiswa ini adalah bentuk penghormatan UBSI terhadap nilai-nilai spiritual yang menjadi fondasi karakter bangsa.
Antusias membaktikan diri terjun ke desa, mahasiswa berbagai perguruan tinggi patahkan citra negatif Gen Z. Seperti apa cerita kiprah mereka?
Itu merupakan wujud nyata kolaborasi atau kerjasama perguruan tinggi dan masyarakat untuk mengangkat potensi lokal.
Mahasiswa diajak untuk memahami konsep dasar pengelolaan keuangan pribadi, pentingnya perencanaan keuangan sejak dini, serta mengenali risiko dan peluang dalam dunia keuangan digital.
Harimurti menambahkan ketidakpastian hukum ini dapat dilihat dari data empiris yang menunjukkan adanya variasi putusan pengadilan dalam memaknai Pasal 31 UU No 24 Tahun 2009.
Pameran ini merefleksikan bagaimana gagasan mahasiswa mulai bergema di luar ruang kuliah dan memasuki industri, komunitas, dan budaya yang lebih luas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved