Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
KREATIVITAS warga +62 sejatinya tidak bisa dipandang sebelah mata. Banyak kreasi dari anak bangsa Indonesia, yang sukses dan mendapatkan apresiasi di negara lain.
Seperti baru-baru ini, ada sebuah perusahaan rintisan alias start-up berbasis software house yang berisikan para pelajar mahasiswa Indonesia, yang berhasil menembus pasar industri teknologi di Rusia.
Kisahnya bermula saat Fakhrul Arifin Oktavian, seorang mahasiswa pasca-sarjana asal Bekasi yang sedang berkuliah di salah satu universitas kenamaan di Rusia, membagikan cerita tentang perkembangan pembelajaran IT di kampusnya via Instagram Story (IGS).
Baca juga: Begini Kisah Kesuksesan Startup Usai Mengikuti Startup Studio Indonesia dari Kemenkominfo
Tak disangka, ‘karyanya' itu mulai dilirik oleh teman-teman di lingkungan kampus, dan terus menyebar ke petinggi universitas.
Dirikan Startup Bernama Fao Tech
Merasa mendapatkan dukungan moril, akhirnya berdirilah sebuah start-up yang dinamakan ‘FaoTech’ pada akhir tahun 2022 lalu.
Melihat potensi teman-teman mahasiswa Indonesia dan juga tingginya peluang pasar IT di Rusia, Fakhrul mengawali perusahaan rintisannya dengan menawarkan kursus programming gratis dari kamar apartemennya yang sederhana.
Proyek perdana start-up ini awalnya ‘hanya’ untuk membantu teman-temannya memahami dunia programming, dan membantu membangun portofolio mereka.
Namun bak gayung bersambut, rekan-rekan Fakhrul itulah yang justru kemudian menjadi bagian dari tim nya, dan membantu Start-Up miliknya melakukan ekspansi hingga sukses menembus pasar IT di Rusia.
Baca juga: Hannover Messe 2023 Ekspos Talenta Lokal dengan Inovasi Unggulan
Terbaru pada awal bulan April ini, FaoTech bersama salah satu universitas terbaik di Rusia, Kazan Federal State University, baru saja merilis sebuah aplikasi berbasis web untuk membantu para mahasiswa mempersiapkan diri memasuki dunia pekerjaan.
Tak main-main, aplikasi tersebut sudah terintegrasi dengan salah satu platform pencarian kerja terbesar di Rusia.
“Fakhrul dan timnya telah berhasil menjadi bagian penting dalam proyek yang sangat penting bagi Universitas Federal Kazan," kata .Sadriev Azat Rafailovich, Kepala Departemen Inovasi dan Investasi Kazan State Federal University.
Layanan Manajemen Program Pendidikan di Universitas
Namun yang lebih penting bukanlah produk yang telah mereka hasilkan, yaitu layanan manajemen program pendidikan di universitas, melainkan praktik kolaborasi yang dilakukan bersama-sama secara sukses, antara dosen dan mahasiswa,” ujar Rafailovich.
“Dan secara substansial, FaoTech merupakan sebuah percontohan dalam proyek kerja sama kami dengan mahasiswa lain, dan membuka peluang baru untuk proyek- proyek bisnis teknologi di masa mendatang,” tandas Sadriev.
Baca juga: Gobel Ajak Startup Milenial Ramaikan Bisnis Gorontalo
Setelah sukses mengerjakan sebuah platform edukasi bersama Kazan Federal State University, saat ini FaoTech sedang mengerjakan salah satu proyek departemen kebijakan nasional hubungan antar daerah dan pariwisata, bersama pemerintah kota Moskow.
Menurut Fakhrul, kesuksesan start-up nya tidak terlepas dari kerja keras dan dedikasi seluruh tim, yang kini terdiri dari 7 orang termasuk dirinya. Mereka adalah Nanda dan Zidni selaku Project Manager dan UI/UX Designer, Rivaldo sebagai Back End Engineer, dan 4 orang Front End Engineer yakni Firly, Ryan, Alvin dan Ilham.
"Kami berterima kasih kepada semua orang yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan kepada kami. Kami berharap FaoTech dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi industri teknologi di Rusia, dan mampu mendorong perkembangan dunia IT di Indonesia," harap Fakhrul. (RO/S-4)
Memasuki tahun kedua, program ini memberikan kesempatan bagi para penerima untuk belajar langsung di University of Science and Technology Beijing (USTB).
Feby menyampaikan suka citanya karena telah berkesempatan mendapat wejangan langsung dari Menteri Brian. Ia pun menitipkan pesan untuk teman-teman seperjuangannya.
Pentingnya kolaborasi antara Baznas dan dunia akademik untuk memperluas pemahaman masyarakat terhadap zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya.
Dengan berdirinya Sentra HKI di kampus ini nantinya semua produk, inovasi paten, kekayaan intelektual dan sebagainya yang dihasilkan oleh sivitas akademika dapat didaftarkan dan diakui.
AI harus dilihat sebagai peluang besar untuk menciptakan solusi kreatif dalam berbagai bidang, terutama pendidikan.
Rudy Salim mengangkat tema “Driven by Design, Powered by Technology”, membahas perpaduan antara desain, inovasi, dan teknologi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terbang ke Washington DC dari Rio de Janeiro.
Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan semua negara, tak terkecuali Amerika Serikat. Bahkan, ia menyebut hubungan Indonesia dan Amerika Serikat sangat baik.
Presiden Trump kirim surat ke 14 negara umumkan tarif baru hingga 40% mulai 1 Agustus. Indonesia termasuk yang dikirim surat.
PEMERINTAH Indonesia dan berbagai organisasi relawan internasional mengecam keras serangan udara Israel yang menewaskan Dr Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
SULIT menjadi Indonesia. Bukan lantaran tak punya sumber daya, melainkan karena harapan selalu membuncah melebihi kapasitas institusi yang mengelola.
Indonesia menyesalkan kegagalan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam mengesahkan rancangan resolusi yang menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved