Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Literasi Digital Hindarkan Pengguna Internet dari Potensi Kejahatan Siber

Mediaindonesia.com
07/9/2022 19:36
Literasi Digital Hindarkan Pengguna Internet dari Potensi Kejahatan Siber
Ilustrasi kejahatan siber(Freepik.com)

MASYARAKAT Indonesia saat ini sudah sangat akrab dengan teknologi internet dan media sosial. Selain untuk berjejaring, media sosial juga bisa digunakan untuk aktivitas edukasi hingga ekonomi. Kemudahan yang ditawarkan internet dan media sosial mendorong perubahan gaya hidup yang lebih praktis. 

Namun perlu diingat, kepraktisan tidak selalu sejalan dengan keamanan. Oleh karena itulah, penting bagi pengguna internet dan media sosial memiliki pemahaman akan keamanan digital. Demikian beberapa kesimpulan dalam webinar bertema “Digital Safety 101: Menjaga Keamanan Akun Media Sosial” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi di Pontianak, Kalimantan Barat.

Pemeriksa Fakta Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) Arief Putra Ramadhan mengatakan, berkembangnya teknologi internet dan media sosial menyimpan dampak negatif jika pengguna tidak sehat dalam menggunakannya. 

Maka dari itu, pengguna internet dan media sosial dituntut bijak dalam beraktivitas digital. Kontrol pikiran, emosi, dan jari. Jangan pula acuh pada keamanan identitas di media sosial. 

Keamanan digital diperlukan untuk menghindari kejahatan siber. Keamanan digital meliputi kompetensi mengamankan perangkat dan identitas digital, mewaspadai penipuan digital, memahami rekam jejak digital, serta keamanan digital bagi anak.

“Aktivitas yang kita lakukan di dunia digital pasti memiliki rekaman digital pula. Maka harus hati-hati dalam meninggalkan jejak. Bukalah website yang aman. Gunakan peramban terpercaya. Jangan mudah tergiur tautan yang mengiming-imingi hadiah atau uang. Selain itu, gunakan aplikasi resmi,” ucapnya.

Bendahara Relawan TIK Kalimantan Barat Ira Dwi Lestari mengatakan, perkembangan teknologi dan kemudahan menjadi salah satu faktor pendorong kejahatan di media sosial. Kejahatan di media sosial bisa terjadi kapanpun, dimanapun, dan menimpa siapapun.

Jenisnya yang paling umum yaitu phishing atau penipuan dengan cara mengelabui korban. Stalking juga termasuk dalam jenis kejahatan siber. Stalking merupakan perhatian yang tidak diinginkan. Korban bisa menjadi ketakutan secara psikologis. 

Baca juga : Literasi Digital Diperlukan Untuk Maksimalkan Potensi Bisnis di Ranah Daring

Contoh kejahatan siber lain yaitu cyberbullying, hacking, OTP fraud, dan penyebaran konten ilegal (hoaks, pornografi).

“Dunia digital saat ini bisa dibilang dunia kita sekarang. Mari mengisinya sebagai ruang berbudaya, tempat belajar, berinteraksi dengan aman, nyaman, dan positif, sesuai etika dan norma yang berlaku,” tutur Ira.

Relawan TIK Bali, I Komang Suartama menambahkan, teknologi digital memberikan kenyamanan dan kepercayaan kepada kita. Bahkan di sektor keuangan, masyarakat saat ini juga mempercayakannya pada teknologi digital. 

Namun, di balik kemudahan dan kenyamanannya ada potensi keamanan digital. Mengakses internet secara sehat dan aman bisa menekan potensi tersebut.

“Tips pertama berinternet sehat dan aman yaitu batasi informasi yang bersifat pribadi (data keluarga, alamat). Kemudian, foto atau video yang dikirim tidak merugikan diri sendiri dan orang lain, jangan mengandung hal negatif. Tips lain, hindari merespons spam dan hindari mengakses konten ilegal (pornografi, rasisme, SARA),” pungkasnya.

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif. 

Kegiatan itu khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0. 

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya