Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Literasi Digital Diperlukan Untuk Maksimalkan Potensi Bisnis di Ranah Daring

Mediaindonesia.com
06/9/2022 20:11
Literasi Digital Diperlukan Untuk Maksimalkan Potensi Bisnis di Ranah Daring
Ilustrasi bisnis digital(Freepik.com)

SEMAKIN pesatnya pertumbuhan pengguna internet dan media sosial turut memperluas peluang bagi pelaku usaha yang ingin memulai atau mengembangkan bisnisnya. Memahami dengan komprehensif akan target pasar sekaligus Kriteria produk yang akan dijual merupakan salah kunci dasar untuk sukses berbisnis di era digital. 

Selain itu, pengetahuan akan etika dalam bermedia sosial juga perlu diperhatikan agar bisnis bisa berjalan secara berkelanjutan. Demikian pembahasan dalam webinar yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi dengan tema “Kunci Sukses Membangun Usaha di Era Digital” di Makassar, Sulawesi Selatan. 

Direktur IT MEC Indonesia serta Ketua Startup Makassar, Dedy Triawan mengungkapkan, terdapat beberapa kiat dan strategi yang dapat dilakukan warganet untuk memulai atau membangun bisnis di dunia maya. Di antaranya yaitu, mengetahui target pasar, memberikan kemudahan layanan konsumen, mencari platform dan konten yang cocok, serta dapat menganalisa persaingan usahanya. 

Selain itu, warganet juga harus siap untuk menghadapi tantangan usaha di era digital ini, misalnya pesatnya perkembangan teknologi, kompetitor dengan produk yang sama dan kian banyak, atau pola kecenderungan masyarakat yang gampang berubah. 

“Era digital sudah kita alami dan telah berada di depan mata dengan segala peluang dan tantangannya. Dengan strategi dan perencanaan yang tepat, saya rasa perusahaan bisa memanfaatkan digital untuk membantu mengembangkan bisnisnya. Kunci dan langkah-langkah penting untuk sukses di era digital telah diberikan, jadi saya harap teman-teman yang akan atau baru memulai bisnis bisa menerapkan poin-poin tersebut,” katanya. 

Relawan TIK Bandar Lampung sekaligus Duta Kampus Merdeka, Helmita mengatakan, hingga kini, masih banyak pengusaha kecil yang belum mampu memanfaatkan hiruk pikuk kemudahan promosi berbasis internet dan media sosial. 

Salah satu sebabnya yaitu masih kurangnya pendampingan bagi UMKM untuk melakukan transformasi teknologi, sehingga ke depan perlu ditingkatkan lagi jangkauan usaha kecil untuk mengikuti program digital entrepreneurship academy (DEA) dari Kementerian Komunikasi Informasi (Kominfo). 

Baca juga : Literasi Digital Tingkatkan Kemampuan Jaga Data Pribadi di Ranah Digital

“Untuk memulai bisnis diperlukan pengetahuan dasar akan tiga poin berikut. Pertama, product knowledge atau memahami produk yang akan digeluti, perdalam informasi terhadap entitas produk, serta akan dipasarkan ke kalangan mana. Kedua, pemahaman tentang pasar atau marketplace serta mengetahui jumlah konsumen dan menentukan strategi yang akan dilaksanakan. Yang terakhir yakni management business process knowledge atau pengetahuan tentang proses atau cara mengatur bisnis agar berjalan dengan lancar,” imbuh dia. 

Dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Bone Nur Aisyah Rusnali menambahkan, dalam menjalankan bisnisnya, warganet juga perlu memahami aturan dasar terkait etika di dunia digital. Menurutnya, pembuat konten bisnis harus paham dengan netiket dan segala konsekuensi yang mungkin akan timbul dari apa-apa yang diunggah. 

Terdapat sejumlah potensi kerugian apabila warganet tidak menjalankan etika dalam berbisnis di internet, misalnya terjerat UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan, produk tidak laku, hingga ancaman penutupan perusahaan. Dia menambahkan, anugerah akan kehadiran internet sangat mungkin berubah menjadi bencana apabila teknologi ini justru mengendalikan penggunanya tanpa jiwa-jiwa yang beretika. 

“Literasi digital sangat penting saat bisnis sudah go digital karena kita itu berinteraksi dengan manusia secara nyata, meskipun hal tersebut dilakukan di dunia maya. Interaksi itu dilakukan dengan manusia secara fisik dan emosi, jadi bukan hanya sekadar gambar, huruf, atau karakter tulisan di layar monitor. Oleh karena itu, penting untuk etis dalam setiap aktivitas digital kita,” jelas dia. 

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif. 

Kegiatan itu khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Sulawesi dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0. 

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya