Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Ara Grace, dari Bintang Disney Jadi CEO

Basuki Eka Purnama
16/8/2025 19:53
Ara Grace, dari Bintang Disney Jadi CEO
Ara Grace(MI/HO)

LAMA tidak terlihat, Chilla Kiana, penyanyi Disney Asia, kini kembali, tapi dia kini ingin lebih dikenal dengan panggilan Ara Grace. Nama panggilan masa kecil itu terasa lebih elegan, lebih berani, dan jauh dari kesan kekanak-kanakan—pas untuk menandai babak baru dalam hidup dan visinya.

Di balik layar, Ara tidak pernah benar-benar berhenti, tapi Chilla Kiana, yang kini lebih suka dipanggil Ara memang tidak suka keramaian. Ternyata, di usia yang masih muda dia tidak diam aja, sejak vakum dari dunia nyanyi karena wabah covid-19, dia terus mengukir prestasi, menantang diri keluar dari zona nyaman, membangun karier sebagai entrepreneur sekaligus mempertajam insting kreatif yang sudah menembus panggung internasional. 

Dua bulan lalu, ia didapuk memimpin JJ Group Jakarta, sebuah group advertising terintegrasi dengan 300+ talenta lintas riset pasar, strategi merek, kreatif, konten imersif, media digital & OOH, hingga AI-driven martech. 

Ara mendapat tantangan besar, tidak main-main, di usia yang masih sangat muda, di bawah 30 tahun, dia harus bisa menjalankan bisnis ini untuk bersaing di skala global.

Ara, dengan semangat dan kecerdasannya bertekat untuk menunjukkan bahwa kecerdasan dan kreatifitas anak Indonesia tidak kalah dengan global! Dan Ara siap membuktikan itu!

Sejak duduk di kursi CEO, Ara telah memenangkan kampanye end-to-end untuk sederet brand besar—dari FMCG, fintech, hingga teknologi/gadget. Formulanya: menggabungkan artistry dan strategy—kreativitas yang tajam, storytelling lintas budaya, akurasi data, dan keberanian bereksperimen—mampu menembus bahkan pasar gadget yang hiper-kompetitif. 

Gaya kerjanya cepat, kolaboratif, data-led: ide kreatif diuji real-time metrics, dieksekusi lintas kanal, lalu dioptimasi berkelanjutan. Result? Awareness melonjak, engagement tumbuh, dan ROI konsisten melampaui KPI.

Ara telah memenangkan sejumlah brand pitch bergengsi, membuktikan bahwa usia muda bukanlah penghalang untuk memimpin di level tertinggi. 

Ia dikenal mampu merancang kampanye yang bukan hanya terlihat indah, tetapi dirancang untuk menggerakkan pasar. 

“Setiap brand punya potensi untuk menang—tantangannya adalah menemukan cerita, medium, dan momentum yang tepat,” ujarnya.

Ara telah jatuh cinta pada dunia bisnis, tapi katanya musik tetap menjadi bagian tak terpisahkan, dia tetap akan kembali ke musik. 

“Absolutely not. Music is my passion,” tegasnya ketika ditanya apakah ia akan meninggalkan musik. 

Saat ini, ia tengah menyiapkan unpredictable music project—bukan sekadar soal vokal, tetapi refleksi identitas barunya. Sebuah kolaborasi lintas negara sudah disiapkan, yang nanti akan dibagikan ketika waktunya tiba

Kini, Ara sedang berjuang untuk meraih dua mimpi untuk menaklukan dua panggung sekaligus: memimpin strategi bisnis di siang hari dan mencipta karya musik di malam hari. Tidak mudah memang, tapi semua ini akan dijalanin dan diusahakan dengan maksimal, kata Ara sungguh sungguh.

Hal ini membuktikan betapa gigihnya tekad dan kemauan Ara Grace dalam meraih mimpinya, dan juga bisa menjadi insight bahwa sebenarnya untuk meraih mimpi antara passion dan vision dapat saling menguatkan—walaupun memang memerlukan komitmen dan konsistensi yang benar benar kuat, tapi bisa dilakukan, jadi buat generasi muda Indonesia mungkin perjalanan Ara Grace dapat menjadi inspirasi menjadi sosok yang layak terus dipantau. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya