Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Dorong Ekosistem Digitalisasi, Telin Siapkan Sejumlah Inovasi

Ghani Nurcahyadi
07/6/2021 20:14
Dorong Ekosistem Digitalisasi, Telin Siapkan Sejumlah Inovasi
Logo Telin(Dok. Telin)

DI tengah pandemi Covid-19, teknologi digital telah memasuki seluruh aspek kehidupan masyarakat yang semakin dimudahkan dan akselerasi teknologi digital berlangsung cepat. 

Menyikapi hal tersebut, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) mengakselarasi kemajuan ekosistem digital melalui keragaman inovasi yang ditawarkan tidak hanya kepada end user, namun juga digital enterprise. 

Inovasi itu juga menjadi pemicu anak perusahaan PT Telkom Indonesia itu mencatatkan kinerja yang solid pada 2020, yaitu pendapatan usaha Telin mencapai Rp9,62 triliun, tumbuh 28% dari Rp7,51 triliun pada tahun sebelumnya.

Peningkatan ini terutama didorong oleh pertumbuhan pendapatan bisnis digital, jasa voice, serta jasa jaringan data.Selanjutnya, Telin membukukan pertumbuhan laba tahun berjalan sebesar 346% menjadi Rp834,44 miliar pada tahun 2020 dari Rp187,03 miliar pada tahun 2019. Kenaikan ini seiring dengan tumbuhnya pendapatan Telin tahun 2020 dan merupakan capaian terbesar dalam perjalanan bisnis Telin. 

Baca juga : Penyedia Ekosistem Smart City, Qlue Dapat Suntikan Dana

CEO Telin Sukardi Silalahi mengatakan, pertumbuhan itu diperoleh dari pertumbuhan Net Income yang signifikan dari bisnis digital retail, data center, enterprise, data digital connectivity, dan wholesale international digital business. 

"Pencapaian kinerja Telin dari bisnis internasional diantaranya meliputi layanan Data Center di Singapura dan Hong Kong, digital retail di HK, Taiwan, Malaysia, dan Timor Leste, serta data dari international digital connectivity yang berkembang pesat saat ini," katanya dalam keterangan tertulis.

Sukardi mengungkapkan, di tengah pandemi Covid-19, tercipta permintaan (demand) yang tinggi dari penggunaan bandwidth dari Amerika, Eropa, Asia ke Indonesia dan sebaiknya yang di sebabkan oleh meningkatnya pemanfaatan teknologi digital terkait dengan pembatasan sosial yang menjadikan aktivitas bekerja dan sekolah beralih ke rumah serta penggunaan e-commerce yang tinggi. 

"Kondisi tersebut membangun dekosistem digital yang secara langsung atau tidak langsung sudah dan akan menjadi kebiasaan digital lifestyle yang akan memengaruhi pola kehidupan interaksi antar manusia," pungkas Sukardi. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya