Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Belum pernah semenjak era revolusi industri, kita menyaksikan perubahan radikal secepat dan seluas ini. Dari lingkup sosial, budaya, ekonomi, maupun politik.
Dalam A Philosophy of Walking, pemikir Prancis Frederic Gros memaparkan bagaimana para filsuf besar mendapatkan inspirasinya dari kebiasaan mereka blusukan dengan berjalan kaki.
Polusi udara juga berkontribusi terhadap sekitar 11,65% kematian secara global
Membeli barang (bukan cuma pakaian) sesuai dengan nilai guna, bukan apa yang menarik di mata. Apalagi sekadar kesan semu yang ingin dicitrakan di Instagram.
Coba ingat-ingat lagi wajah orang terdekat kita yang telah tiada. Begitu pula deretan angka yang hingga kini masih terpampang di laman situs covid19.go.id. Mereka bukan statistik belaka.
‘Upacara kenegaraan’ itu rutin dilakukan saban tahun. Tidak hanya dilakukan suku Jawa, tapi juga suku-suku lainnya di seluruh Nusantara.
Program pembangunan desa (yang ditopang anggaran/dana lumayan besar) yang kini gencar dicanangkan pemerintah sudah sepatutnya dikawal dengan serius agar implementasinya berjalan mulus.
Akibatnya, kita jadi seperti drakula, makhluk yang takut dan rentan sengatan sinar matahari.
DALAM beberapa abad terakhir, mobil telah menjadi salah satu moda transportasi yang penting dalam masyarakat modern.
Meski pandemi telah berubah menjadi endemi, faktanya dunia belum baik-baik saja.
Tidak jarang mereka yang katanya ‘politikus tulen’ justru ndableg dan mencalonkan diri lagi meski jelas-jelas pernah terbukti korupsi.
Ditambah dampak fenomena El Nino, bisa dibayangkan bagaimana ‘kerasnya’ hidup di Ibu Kota dalam beberapa hari ke depan.
Seperti halnya virus korona, bentuk patologi sosial semacam itu kini juga masih ada dan bergentayangan. Mereka cuma bermutasi menjadi bentuk lain, dari yang kelas teri hingga kakap.
Relasi hewan dan manusia telah berlangsung sejak berabad-abad lalu.
Setiap tahun, jutaan orang di belahan dunia melarikan diri dari kemiskinan dan penderitaan.
Di zaman hiperealitas ini, manusia kini makin sulit membedakan antara fakta dan realitas yang direkayasa.
Teknologi kecerdasan buatan lahir di tengah lautan data. Ia melesat cepat laksana ombak. Jika tak pandai-pandai menungganginya, siapa pun akan dilibasnya.
Keterhubungan yang memangkas jarak, ruang, dan waktu, tetap menyisakan celah kosong di dalam batin.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved