Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
BUKAN sulap, bukan sihir. Tiba-tiba saja merek sebuah susu kemasan itu lenyap dari pasaran. Konon, susu itu diyakini dapat meningkatkan imun tubuh di tengah pandemi ini. Meski kandungan gizi dan nutrisinya tidak jauh beda dengan produk susu lainnya, masyarakat yang kadung percaya lantas ramai-ramai memborongnya. Sebagian berhasil mendapatkannya, tidak sedikit yang cuma bisa gigit jari lantaran benda yang dicari tidak ditemukan di rak mini hingga supermarket.
Belum lagi isu susu itu ‘mengering’, tabung oksigen pun ‘menguap’, dan sulit ditemukan di pasaran. Kalau pun ada, harganya sudah melonjak berkali lipat. Begitu pun halnya dengan harga obat yang mencekik leher. Kenyataan pahit itu kian menyesakkan bagi para pasien atau mereka yang keluarganya tengah kesusahan di tengah pandemi ini. Apakah itu ulah para spekulan? Komisi III DPR meminta kepolisian mengusut para penimbun tabung dan mafia obat tersebut.
Fenomena di atas persis yang digambarkan Albert Camus dalam novel La Peste (sampar). Dalam novel itu, filsuf Prancis tersebut memotret perilaku manusia dalam menghadapi wabah atau bencana. Ada yang cuek dan memikirkan dirinya sendiri, ada yang menganggap ini sebagai hukuman Tuhan, ada yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan dan cuma mencari keuntungan, tetapi ada pula yang bersimpati dan mau menolong para korban, seperti yang dilakukan dr Rieux, tokoh utama di novel tersebut. Meski harus kehilangan istrinya, sang tokoh ini rela mempertaruhkan nyawanya untuk orang lain.
Di novel itu, Camus mengajak pembaca merenung bagaimana eksistensi kita (manusia) di tengah wabah atau bencana. Bagaimana kita bersikap dan menyikapi musibah. Apakah pasrah begitu saja menunggu antrean kematian atau mencuri-curi keuntungan dalam penderitaan orang lain, seperti yang dilakukan Cottard, Garcia, dan Gonzalez, tokoh-tokoh culas yang digambarkan Camus di buku tersebut.
Meski sampar yang digambarkan Camus dalam novelnya merupakan simbol tentang masa pendudukan Nazi di era 1940-an, wabah penyakit tersebut pernah pula melanda eropa pada pertengahan hingga akhir abad ke-14 dan membunuh sepertiga hingga dua pertiga populasi di benua itu. Wabah korona yang kini berjangkit hampir di seluruh dunia pun tidak jauh beda. Korban yang terus berjatuhan, membuat masyarakat, pemerintah, dan media massa panik menghadapi musuh yang tidak kasatmata. Fenomena ini terjadi di berbagai penjuru dunia, bukan cuma di Indonesia. Bahkan, WHO pun awalnya gagap menyikapi pandemi ini.
Namun, dari wabah yang telah berlangsung lebih dari setahun ini, manusia pun belajar. Para ahli memelajari perkembangan virus dan akhirnya menemukan vaksin. Meski belum ada obat yang betul-betul manjur, setidaknya mereka telah mengetahui bagaimana meminimalisasi penularan. Kita, sebagai masyarakat awam, harus mendengarkan nasehat para pakar tersebut. Kita juga mesti aktif terlibat dan menolak kepasrahan meski belum tentu memenangi perang melawan pandemi ini.
Setidaknya, seperti kata Camus, kita harus bertindak secara konkret menyelamatkan manusia. Minimal tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan sebab dengan begitu, selain melindungi diri sendiri, kita juga ikut menyelamatkan orang lain. Bukan malah menyusahkan dengan menggerogoti dana bansos atau melambungkan harga obat di pasaran. Itu banal, bahkan keterlaluan namanya.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
CALON Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun kembali mengungkit pandemi Covid-19 pada debat kedua Pilkada Jakarta 2024, Minggu (27/10) malam.
Contoh lainnya pemimpin yang gagal mengelola urusan beras ialah Yingluck Shinawatra.
Biar bagaimanapun, perang butuh ongkos. Ada biaya untuk beli amunisi dan peralatan tempur.
WAKTU pemungutan suara untuk pemilihan presiden (pilpres) ataupun legislatif (pileg) tinggal menghitung hari
Seperti halnya virus korona, bentuk patologi sosial semacam itu kini juga masih ada dan bergentayangan. Mereka cuma bermutasi menjadi bentuk lain, dari yang kelas teri hingga kakap.
Ditambah dampak fenomena El Nino, bisa dibayangkan bagaimana ‘kerasnya’ hidup di Ibu Kota dalam beberapa hari ke depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved