Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Karena Masalah Keuangan, Lyon Didegradasi ke Ligue 2

Basuki Eka Purnama
25/6/2025 05:29
Karena Masalah Keuangan, Lyon Didegradasi ke Ligue 2
Pemain Lyon melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang lawan.(AFP/Olivier CHASSIGNOLE)

KLUB Ligue 1 Lyon telah didegradasikan ke Ligue 2 karena kondisi keuangan mereka yang buruk.

Klub tersebut diturunkan sementara oleh DNGC, badan yang mengawasi rekening klub sepak bola profesional Prancis, pada November lalu.

Pejabat Lyon, termasuk pemilik John Textor, bertemu dengan DNGC pada Selasa (24/6) tetapi gagal meyakinkan badan tersebut bahwa klub telah cukup memperbaiki situasi keuangan mereka untuk mencabut hukuman tersebut.

Oktober lalu, Eagle Football Group milik Textor, yang memiliki 77% saham di Lyon, mengumumkan utang sebesar 422 juta pound sterling.

Dalam sebuah pernyataan, Lyon mengatakan keputusan DNGC "tidak dapat dipahami" dan mengonfirmasi bahwa mereka akan mengajukan banding.

"Dengan dana yang terbukti dan keberhasilan olahraga yang telah memberi kami tempat di kompetisi Eropa selama dua tahun berturut-turut, kami sungguh tidak mengerti bagaimana keputusan administratif dapat mendegradasi klub Prancis sebesar itu," kecam Lyon.

"Kami akan mengajukan banding untuk menunjukkan kemampuan kami dalam menyediakan sumber daya keuangan yang diperlukan untuk menjamin tempat OL di Ligue 1," lanjut klub tersebut.

Lyon, yang merupakan juara tujuh kali Ligue 1, meraup sekitar 45 juta pound sterling melalui penjualan Maxence Caqueret ke Como pada Januari dan Rayan Cherki ke Manchester City pada Juni dalam upaya memperbaiki keuangan mereka.

Pemain berpenghasilan tinggi seperti Alexandre Lacazette dan Anthony Lopes juga telah dilepas.

Lyon memiliki hak untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut. Jika banding itu ditolak, posisi Lyon di Ligue 1 akan digantikan oleh Reims, yang dikalahkan dalam play-off degradasi oleh Metz.

Hanya lima tim yang mengangkat lebih banyak gelar Prancis daripada Lyon, yang meraih tujuh gelar, yang mereka menangkan dalam musim berturut-turut antara tahun 2002 dan 2008.

Klub tersebut mencapai semifinal Liga Champions pada 2020 dan belum pernah bermain di divisi kedua sejak 1989.

Ketika hukuman sementara dijatuhkan pada November, Textor mengatakan bahwa "tidak ada kemungkinan" klub tersebut akan terdegradasi dan menegaskan kembali keyakinannya sebelum pertemuan pada Selasa (24/6).

"Kami telah melakukan berbagai investasi dalam beberapa minggu terakhir," katanya. "Secara finansial, semuanya baik-baik saja."

Textor juga merupakan pemegang saham terbesar klub Brasil Botafogo dan salah satu pemilik klub Liga Primer Crystal Palace, meskipun ia menyetujui kesepakatan untuk menjual 46% sahamnya di Eagles pada Senin (23/6).

"Selama beberapa bulan terakhir, kami telah bekerja sama erat dengan DNCG, memenuhi semua permintaannya dengan investasi ekuitas yang melebihi jumlah yang dibutuhkan," ungkap Lyon.

"Berkat suntikan modal dari pemegang saham kami dan penjualan Crystal Palace, arus kas kami telah meningkat secara signifikan dan kami sekarang memiliki lebih dari cukup sumber daya keuangan untuk musim 2025-26," imbuh klub tersebut..

Crystal Palace lolos ke Liga Europa dengan memenangkan Piala FA tetapi tempat mereka diragukan karena Lyon juga lolos dengan finis keenam di Ligue 1.

Keterlibatan Textor yang dipersepsikan dengan kedua klub tersebut dapat melanggar aturan UEFA, yang melarang beberapa tim di bawah satu struktur kepemilikan multiklub berkompetisi dalam kompetisi Eropa yang sama.

The Eagles berharap keputusan Textor untuk menjual sahamnya kepada pemilik New York Jets Woody Johnson akan menghindari skenario itu. (bbc/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya