Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KELUHAN akan terlalu padatnya kompetisi sepak bola di Inggris pernah disampaikan peraih Balon d’Or 2024 Rodrigo Hernandez. Pemain asal Spanyol itu pernah tampil 75 kali dalam satu musim atau bermain empat hari sekali.
Persoalannya jadwal itu tidak pernah disebar secara merata. Terutama sejak Natal hingga awal tahun baru. Bisa jadi baru tiga hari bertanding sudah harus bermain lagi.
Yang paling ditakutkan pemain dari jadwal yang padat itu ialah faktor kelelahan dan akibatnya mudah cedera. Belum lagi bibir Rodri kering mengucapkan kekhawatiran itu, ia terjatuh dalam posisi kaki yang keliru sehingga cedera parah saat bertanding melawan Arsenal. Praktis satu musim sekarang ini Rodri harus istirahat. Ia hanya bisa melihat dari pinggir lapangan atau melalui televisi ketika rekan-rekannya di Manchester City sedang berjuang.
Kehilangan Rodri merupakan sesuatu yang sangat berarti bagi the Citizens. Pelatih Josep Guardiola harus mencatat rekor terburuk dalam kariernya sebagai pelatih yakni kalah enam kali dalam setengah musim.
Namun, para pemain tidak bisa menolak untuk tampil karena mereka sudah dibayar mahal. Di Liga Primer, gaji pemain dibayar secara mingguan dan bisa lebih dari 300 ribu pound sterling untuk pemain sekelas Rodri. Sekarang ketika ia cedera dan tidak bisa bermain, otomatis bayarannya menurun drastis. Itulah konsekuensi ketika sepak bola sudah menjadi industri dan pemain dianggap sebagai 'mesin uang'.
Satu yang menarik, jadwal padat seperti itu tidak dialami oleh satu-dua klub saja. Semua mendapatkan jadwal yang sama. Mereka harus selalu bersiap diri menjalani jadwal pertandingan yang sangat melelahkan.
Arsenal
Tantangan yang sama dihadapi pelatih Arsenal Mikel Arteta. Cedera terakhir yang dialami Gabriel Jesus membuat the Gunners
menghadapi krisis penyerang setelah sebelumnya Bukayo Saka dan Ethan Nwanery harus istirahat.
Tinggal Gabriel Martinelli, Kai Havertz, dan Raheem Sterling yang bisa diandalkan oleh Arteta. Padahal pertandingan malam ini di Stadion Emirates bukan partai mudah karena mereka harus menjamu Aston Villa.
Di tangan Unai Emery, Villa tampil sebagai kuda hitam baik di ajang Liga Primer maupun Liga Champions. Apalagi mereka berada dalam formasi yang baik serta pemain yang siap untuk tampil. Kekuatan Villa ialah dalam kengototan bermain. Mereka tidak pernah takut untuk body charge dengan pemain lawan.
Kalau lawan mereka tidak berani mengimbangi, pemain Villa akan menjadi-jadi. Apalagi jika kapten kesebelasan John McGinn sudah pulih dari cedera ringan di bagian hamstring.
Dua penyerang Villa yang sering mengejutkan lawan ialah Ollie Watkins dan Leon Bailey. Sprint-sprint pendek yang menjadi kekuatan mereka sulit untuk diduga. Dua center-back Arsenal, Gabriel dan Saliba, sering kesulitan berbalik badan ketika mengawal penyerang bertipe permainan yang penuh kejutan.
Kemenangan 2-1 atas musuh bebuyutan Tottenham Hotspur, Rabu lalu, menjadi modal berharga bagi Arsenal untuk lebih percaya diri. Dua kekalahan menyakitkan dari Newcastle United di ajang Piala Carabao dan Manchester United di ajang Piala FA sempat membuat tim asuhan Arteta down.
Arteta yang berulang kali nyaris menjadi juara memang perlu bekerja keras. Malam ini dan dalam pertandingan tersisa ke depan 'the Gunners' harus berupaya untuk tidak kehilangan poin. Sekarang ini mereka tertinggal empat poin dari Liverpool yang juga masih mengantungi satu pertandingan sisa.
Komitmen
Pelatih Manchester United Ruben Amorim mengapresiasi komitmen anak-anak asuhnya untuk tidak mudah patah semangat. Kesabaran yang diperlihatkan para pemain 'Setan Merah' membuat mereka bisa bangkit dari ketertinggalan untuk membalikkan keadaan menjadi 3-1 saat bertemu Southampton.
Pemain muda Amad Diallo kembali menjadi pahlawan dengan mencetak hattrick 8 menit menjelang bubaran. Sebelumnya pemain asal Pantai Gading itu menjadi penentu kemenangan dengan gol indah ke gawang Manchester City.
Diallo merupakan pemain yang paling cepat memahami cara bermain 3-4-3 yang diterapkan Amorim. Sebagai gelandang sayap, Diallo tidak pernah lepas memperhatikan pergerakan pemain bek lawan untuk membantu penyerangan. Sebaliknya saat sedang menyerang, Diallo bisa tampil sebagai second striker yang tidak diduga pemain belakang lawan.
Dengan perawakan yang kurus serta tinggi badan 1,73 m, Diallo tidak pernah gentar berhadapan dengan pemain lawan. Untuk pemain berusia 22 tahun, Diallo merupakan calon bintang masa depan.
Minggu malam besok 'Setan Merah' mengincar mempertahankan tren kemenangan mereka. Kalau mereka terus solid untuk tampil sebagai sebuah tim yang utuh, bukan mustahil Manchester United akan kembali ke papan atas.
Kuncinya terletak dari kemauan semua pemain untuk bekerja bersama dan memberikan yang terbaik. Kemenangan atas Brighton & Hove Albion, Minggu besok, tidak hanya membalas kekalahan di putaran pertama, tetapi juga membawa 'Setan Merah' bergerak ke atas.
Duet Manuel Ugarte dan Kobbie Mainoo di jantung lapangan merupakan pilihan terbaik. Dengan stamina yang prima, mereka mampu menjaga setiap jengkal pusat pertarungan.
Kebebasan bergerak yang diberikan kepada setiap pemain membuat 'Setan Merah' tidak terpaku hanya kepada Rasmus Hojlund ataupun Joshua Zirkzee sebagai targetman. Bola disodorkan kepada pemain terdekat, ke kapten kesebelasan Bruno Fernandes atau Diallo, untuk dieksekusi.
Brighton tidak bisa dianggap enteng karena mereka sering membuat kejutan. Tampil tanpa beban justru membuat mereka bisa mengejutkan lawan. Apalagi mereka memiliki pemain dengan kualitas yang cemerlang seperti mantan bintang 'Setan Merah' Danny Wellbeck.
Mereka terbukti pernah mengalahkan juara bertahan Manchester City di pertandingan pertama. Mereka juga mampu menahan imbang Arsenal dan Villa. Jadi 'Setan Merah' tidak bisa taken for granted pasti menang besok malam.
HIDUP memang ibarat roda pedati. Kadang dia ada di atas. Tetapi, karena berputar, kemudian suatu saat dia akan berada di bawah. Seperti itu jugalah dengan sepak bola.
KALAU saja tidak ada aksi Ricky Kambuaya untuk berani menembus kotak penalti Tiongkok, tidak pernah akan ada penalti yang didapatkan Indonesia.
SEPULUH tahun kebersamaan dengan Manchester City merupakan perjalanan panjang bagi Kevin de Bruyne.
Tantangan terberat yang harus dihadapi PSG ialah memenangi pertarungan di lapangan tengah.
BAGI Manchester United dan Tottenham Hotspur, final Liga Europa 2025 ibarat fatamorgana.
KESEBELASAN yang paling ditakuti dalam sepak bola ialah tim yang mampu menerapkan kolektivisme.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved