Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PELATIH AC Milan, Paulo Fonseca, yang merasa frustasi dan menuduh wasit Federico La Penna tidak memberikan rasa hormat kepada timnya setelah mereka dikalahkan 2-1 oleh Atalanta di Serie A.
Satu gol dramatis di menit-menit akhir dari Ademola Lookman membuat Atalanta merayakan kemenangan 2-1 setelah pertandingan yang sengit.
"Saya tidak takut untuk mengatakan yang sebenarnya. Saya selalu menghormati pekerjaan wasit. Saya sadar mereka memiliki pekerjaan yang sulit, tetapi setiap pekan selalu sama," kata Fonseca melansir Channel News Asia, Sabtu (7/12).
"Cara wasit memimpin pertandingan sepanjang malam ini ialah kurangnya rasa hormat kepada Milan."
Fonseca menyoroti gol pertama sebagai contoh ketika mantan pemain Milan, Charles De Ketelaere, melompat tinggi untuk menyundul bola. Namun, tim tamu menyuarakan keprihatinan mereka, mengeklaim bahwa De Ketelaere telah mendorong Theo Hernandez saat melompat.
"Gol pertama merupakan pelanggaran yang jelas, sama sekali tidak ada keraguan. Cara wasit memimpin pertandingan melawan Milan, tidak ada keraguan," ujar Fonseca.
Fonseca mengakui bahwa timnya juga kurang baik dalam bertahan pada situasi bola mati, saat Lookman sama sekali tidak mendapat pengawalan saat menyundul bola dari sepak pojok.
"Pada akhirnya, kami kalah dalam dua situasi bola mati. Babak pertama sangat bagus, tetapi pada babak kedua kami tidak memiliki hubungan dengan para penyerang," tambah Fonseca.
"Saya pikir kami pantas mendapatkan hasil lebih malam ini, sulit untuk menerima kebobolan dua gol dari situasi bola mati."
Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, yang sedang menjalani hukuman larangan bertanding dan harus mengikuti jalannya pertandingan dari bangku penonton, menambahkan bahwa timnya memang pantas meraih kemenangan.
"Tentu saja, ini kemenangan besar melawan tim yang tidak diragukan lagi memiliki pemain-pemain yang sangat berbakat di antara yang terbaik di liga dan kami benar-benar pantas mendapatkan kemenangan," kata Gasperini.
Ia menambahkan bahwa nyanyian dari para suporter mengenai Scudetto setelah pertandingan masih terlalu dini.
"Masyarakat Bergamo masih menginjakkan kaki mereka di tanah. Jadi jangan anggap remeh apa pun. Jika kami masih berada di atas sana setelah 20 pertandingan lagi, itu akan berbeda. Namun seperti yang terjadi sekarang, ini ekspresi kegembiraan dan juga layak untuk diterima," sebutnya. (Z-2)
Kemenangan atas Napoli itu membuat Atalanta mengantongi 56 poin, sama dengan raihan AC Milan yang menduduki peringkat empat klasemen, posisi terakhir untuk meraih tiket ke Liga Champions.
Final Coppa Italia ini merupakan final pertama Atalanta sejak 1996.
Atalanta kini menduduki peringkat empat klasemen Serie A dengan raihan 59 poin.
Dengan hasil ini, Lazio secara resmi mengamankan tempat mereka di Liga Europa musim depan.
Atalanta memastikan diri finis di peringkat tiga klasemen setelah meraih kemenangan 3-1 atas Sassuolo dan meraih 69 poin.
Atalanta akan tampil di kompetisi klub terbesar di Benua Biru untuk pertama kalinya dalam sejarah klub. Hal itu tidak lepas dari tangan dingin sang pelatih, Gian Piero Gasperini.
Kiper berusia 17 tahun itu digantikan penjaga gawang veteran Christian Abbiati saat laga baru berlangsung 19 menit setelah mengalami cedera kepala.
Tertundanya upaya Milan memperpanjang kontrak lantaran ketidakjelasan para pemilik tentang masa depan klub.
KIPER belia, Gianluigi Donnarumma, memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak dengan AC Milan yang akan berakhir pada 2018 mendatang.
KABAR terakhir menyebutkan, Donnarumma bisa saja tetap bertahan di San Siro setelah adanya desakan dari pihak keluarga.
KIPER AC Milan yang masih berusia 18 tahun Gianluigi Donnarumma tidak pernah berniat untuk meninggalkan klub atau mengkhianati para penggemar.
Penjaga gawang muda berusia 19 tahun tersebut harus menerima kenyataan pahit memungut bola sebanyak empat kali dari gawangnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved