Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Madrid vs Barcelona, Ancelotti Puji Lamine Yamal 

Ernest Narus
26/10/2024 13:45
Madrid vs Barcelona, Ancelotti Puji Lamine Yamal 
Carlo Ancelotti memberikan pujian pada Lamine Yamal(Dok. Instagram)

PELATIH Real Madrid, Carlo Ancelotti memberikan pujian kepada salah satu pemain Barcelona, Lamine Yamal karena memulai kariernya dengan cara yang spektakuler baik itu di level klub maupun negaranya, di usia yang baru 17 tahun.

Pujian yang diberikan oleh pelatih asal Italia tersebut disampaikan pada saat konferensi pers sebelum laga El Clasico. Laga Real Madrid vs Barcelona itu akan digelar di Stadion Santiago Bernabeu, Minggu (27/10/2024) pukul 02.00 WIB. 

Melansir dari beinsport, Ancelotti menyebut, jika Lamine Yamal telah menunjukkan performa terbaiknya dalam memulai karier dan dia akan menjadi pemain berbahaya yang perlu diantisipasi oleh Real Madrid dalam pertandingan nanti.

“Yang sebenarnya adalah ia memulai kariernya dengan cara yang spektakuler. Saya sangat menyukai gaya bermain dan sikapnya. Ia pemain yang sangat berbahaya," ungkapnya dalam konferensi pers dikutip dari beinsport.

Meskipun begitu, mantan pelatih AC Milan itu mengatakan, bahwa ia tidak terlalu fokus dengan kekuatan lawan (Barcelona).

"Kami tidak bisa terlalu fokus padanya, meskipun kami harus mempertimbangkan kekuatan lawan. Kami harus tetap fokus pada apa yang ingin kami lakukan. Kami sangat menghormati Barcelona, mereka bermain dengan sangat baik, dan semua orang mengakui awal musim mereka yang kuat,” lanjut Ancelotti.

Berfokus pada timnya, pelatih asal Italia itu menunjukkan kepercayaan besar kepada Mbappe dan menyatakan bahwa ia tidak akan memberinya pesan khusus untuk laga El Clasico pertamanya, karena ia telah bersinar dalam pertandingan sebelumnya melawan Barcelona.

"Tidak ada yang istimewa, ia (Mbappe) tahu betul apa yang harus dilakukannya karena ia memiliki pengalaman bermain berkali-kali melawan Barcelona. Caranya mempersiapkan diri untuk pertandingan sangat tenang dan lugas, dan ia sangat percaya diri dengan kemampuannya. Ia akan berkontribusi, seperti biasa, terkadang lebih dan terkadang kurang, tetapi kami yakin ia akan membawa sesuatu yang pentig bagi tim besok," ungkap Ancelotti.

Selain Mbappe, ia juga mendukung pemain Inggris Bellingham, di tengah banyak orang yang meremehkan kurangnya golnya musim ini.

“Dia bermain dengan baik, terus berkembang. Dia mengalami masalah pada pergelangan kaki dan bahu, tetapi dia dalam kondisi yang sangat baik dan banyak berkontribusi. Bukan dengan gol, tetapi dengan pekerjaan yang penting bagi kami. Dia tahu betul betapa pentingnya dia bagi tim,” katanya.

Yakin bahwa gol dari Bellingham dan Mbappe akan tercipta, Ancelotti yakin kedua pemain tersebut mencapai performa puncak mereka

“Mbappe telah mencetak gol dan sangat penting bagi tim. Meskipun ia tidak mencetak gol melawan Dortmund, ia berperan penting dalam dua gol pertama, dan ia perlahan menemukan versi terbaiknya. Baik saya, skuad, maupun ia tidak terburu-buru. Kami puas, dan ia hanya akan meningkat karena ia memiliki semua yang dibutuhkan untuk melakukannya.”

Pemain yang patut diteladani adalah pemain asal Brazil,  Vinicius, yang tampil gemilang bulan ini dan menuju El Clasico setelah tampil gemilang di Liga Champions dengan mencetak tiga gol dalam laga melawan Borussia Dortmund. 

"Melatih Vinicius berarti melatih salah satu pemain terbaik di dunia, seorang anak yang tetap rendah hati dan mampu berkembang pesat sebagai pemain hingga menjadi salah satu pemain terbaik dan calon pemenang Ballon d'Or. Tidak seorang pun meragukannya, dan ia tetap rendah hati dan serius seperti saat pertama kali bertemu dengannya," puji Ancelotti.

Setelah melihat kepemimpinan Vinicius di pertandingan terakhir, Ancelotti berharap kepemimpinan ini akan dibagikan ke seluruh tim.

“Saya harap kami tidak hanya memiliki satu pemimpin di tim, tetapi banyak. Vinicius bisa menjadi pemimpin, Valverde bisa menjadi salah satunya, dan Modric masih menjadi pemimpin. Para pemain yang lebih muda dapat menunjukkan kepemimpinan lebih banyak dengan sikap dan komitmen mereka daripada dengan kata-kata. Kekuatan sebuah tim tidak terletak pada memiliki satu pemimpin, tetapi pada memiliki banyak pemimpin," tutup Ancelotti. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya