Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ADA kehebohan besar yang terjadi di sepak bola Inggris sekarang ini. Pasalnya, Football Association memutuskan mulai musim mendatang tidak ada lagi rematch atau pertandingan ulang di Piala FA sejak babak pertama. Penentuan pemenang akan langsung dilakukan pada hari pertandingan.
FA beralasan jadwal kompetisi yang padat di Liga Primer dan liga Eropa tidak memungkinkan lagi dilakukan pertandingan ulang. Pihak penyelenggara kompetisi kesulitan untuk mencari waktu bagi pertandingan ulang dari partai yang berakhir imbang di 90 menit pertandingan.
Apalagi mulai musim mendatang, jumlah peserta kompetisi liga Eropa juga akan bertambah. Klub-klub yang terus melaju ke babak berikutnya harus menjalani jadwal kompetisi yang semakin padat dan membahayakan kondisi fisik para pemain.
Baca juga : Cinta Mati Kane kepada Spurs
“Proses pengambilan keputusan yang sangat memalukan. Ini kesepakatan yang dibuat dengan mendahulukan faktor kekuasaan,” ujar mantan Kepala Eksekutif FA Mark Palios yang kini menjadi ketua eksekutif klub Liga 2, Tranmere Rovers.
Pernyataan Palios didukung CEO Fair Game, Niall Couper, yang memimpin koalisi klub sepak bola yang berjuang agar semua klub bisa mendapatkan pendapatan yang lebih adil. “Penghapusan pertandingan ulangan semakin menyulitkan klub-klub kecil mendapatkan sumber pendapatan,” kata Couper.
Manajer Sheffield United Chris Wilder melihat format baru sekadar memenuhi keinginan klub-klub besar. “Kejuaraan ini memang dikuasai 'the big boys' dan mereka tidak menginginkan adanya pertandingan ulang, bukan?” ejek Wilder.
Baca juga : Aston Villa vs Chelsea: Enzo Fernandez Tiru Selebrasi Lionel Messi setelah Cetak Gol Spektakuler
Antiadu penalti
Sejak sepak bola diperkenalkan Inggris memang yang namanya pertandingan harus ditentukan permainan. Tim pemenang ialah mereka yang bisa lebih banyak mencetak gol daripada tim lawan.
Baca juga : Beckham Optimistis Timnas Inggris Bisa Juara Piala Eropa 2024
Ketika sebuah pertandingan tidak menghasilkan pemenang, harus dilakukan pertandingan ulang. Sampai kapan? Sampai ada tim yang bisa mencetak gol lebih banyak daripada lawan mereka.
Pencapaian tertinggi sepak bola Indonesia selalu mengacu kepada pertandingan di ajang Olimpiade Melbourne 1956. Ketika itu Ramang dan kawan-kawan mampu menahan raksasa Uni Soviet 0-0. Kita tidak pernah membahas ketika keesokan harinya saat pertandingan ulang dilakukan, tim nasional Indonesia dipaksa menyerah 0-4.
Setelah 1970-an, format pertandingan memang berubah. Di ajang Piala FA pun pertandingan ulang hanya dilakukan satu kali. Kalau hasil pertandingan masih sama kuat, dilakukan perpanjangan waktu dan kalaupun hasilnya masih imbang, dilakukan adu tendangan penalti.
Baca juga : Southgate Ingin Inggris Bermarkas di Tempat yang Sunyi Selama Piala Eropa 2024
Bagi Inggris, adu tendangan penalti tidak hanya melawan esensi dari sepak bola, tetapi juga tidak disukai karena lebih banyak menjadi 'kutukan'. Berulang kali kesebelasan Inggris gagal menjadi juara karena kalah adu tendangan penalti.
Terakhir nasib nahas dialami klub Inggris Manchester City di ajang Piala Champions. Harapan Josep Guardiola untuk dua kali mencetak treble gagal setelah tim asuhannya dipaksa menyerah 3-4 dalam drama adu tendangan penalti melawan raksasa Liga Champions, Real Madrid.
Di hadapan pendukung mereka sendiri the Citizens tidak mampu memanfaatkan kegagalan algojo pertama Madrid, Luca Modric. Tendangan eksekutor kedua dan ketiga mereka, Bernando Silva dan Mateo Kovacic, mampu dipatahkan kiper asal Ukraina, Andriy Lunin.
Kegembiraan pendukung tuan rumah pun buyar karena empat penendang penalti Madrid, Lucas Vazquez, Jude Bellingham, Nacho, dan Antonio Ruediger, tidak mau melakukan kesalahan sedikit pun. Mereka memaksa kiper Ederson memungut bola dari gawangnya.
Kegagalan adu tendangan penalti di kandang sendiri mirip seperti yang dialami Three Lions di ajang Piala Eropa 1996 dan 2021. Di Piala Eropa 1996, Inggris dipaksa menyerah oleh Jerman di semifinal, sementara itu di Piala Eropa 2021 mereka dikalahkan Italia di final.
Semifinal Piala FA
Di tengah kekecewaan tersingkir dari ajang Liga Champions, City harus bertandang ke Stadion Wembley untuk menjalani partai semifinal Piala FA, besok malam. Kyle Walker dan kawan-kawan harus segera bangkit apabila tidak ingin kecewa dua kali karena lawan yang harus mereka hadapi tidak mudah, yaitu Chelsea.
Pengalaman final Liga Champions 2021 harus menjadi pelajaran bagi the Citizens. Mereka gagal untuk bisa mengangkat piala setelah dipaksa menyerah 0-1 oleh the Blues di final.
Walaupun prestasi Chelsea saat ini belum stabil, tim asuhan Mauricio Pochettino itu tidak pernah kalah dari klub-klub besar. Dua kali pertemuan terakhir di antara mereka di musim ini pun selalu berakhir imbang.
Chelsea datang ke Wembley tidak hanya membawa modal mampu mengalahkan klub besar, tetapi juga pelatih mereka, Pochettino, paham City sedang limbung. Meski Pep Guardiola mengatakan puas dengan penampilan tim asuhannya di Liga Champions, kegagalan di perempat final membawa kekecewaan yang mendalam.
Itulah yang coba dimanfaatkan the Blues di semifinal Piala FA nanti. Chelsea harus menekan dan bisa mencuri gol di awal-awal pertandingan untuk membuat tim asuhan Pep Guardiola merasa semakin tertekan.
Dengan Enzo Fernandez yang sudah kembali pulih dan bisa tampil, Chelsea mempunyai modal menekan lebih kuat. Bersama Conor Gallagher, gelandang muda terbaik dunia itu akan menjadi tumpuan harapan dari tiga penyerang the Blues untuk mendapatkan umpan-umpan matang.
Tampilnya kembali mantan pemain City Raheem Sterling akan membuat serangan Chelsea lebih menggigit. Apalagi jika Nicolas Jackson mau lebih bekerja sama dengan penyerang muda Cole Palmer yang menjadi mesin gol andalan the Blues.
City sendiri merupakan tim yang matang. Apabila Pep Guardiola mampu memberikan sentuhan kepercayaan diri dan membangun kebesaran hati dari anak asuhannya untuk melupakan kekalahan dari Madrid, mereka belumlah habis. Piala FA bahkan bisa menjadi ajang pelipur lara dan peluang untuk tetap mencetak double apabila mereka bisa juga kembali menjuarai Liga Primer.
Kunci kemenangan the Citizens berada di tangan Kevin de Bruyne dan Rodri. De Bruyne mempunyai tanggung jawab untuk memacu para penyerang menjebol gawang Chelsea. Rodri bertugas menjaga kedalaman permainan agar pertahanan City tidak mudah ditembus lawan.
Satu yang harus dihindari tim asuhan Pep Guardiola ialah tidak bisa memenangi pertandingan melalui permainan. Kalau sampai mereka tidak bisa mencetak gol, bahkan sampai 120 menit pertandingan sehingga harus menjalani lagi adu tendangan penalti, mimpi buruk bisa mereka alami dua kali dalam seminggu ini.
Willian menyarangkan dua gol dan Olivier Giroud mencetak gol perdananya untuk klub sejak didatangkan dari rival sekota Ars
Episode dramatis Arsene Wenger yang batal dipecat setelah merebut Piala FA musim lalu tidak menutup kemungkinan menular kepada Manajer Chelsea Antonio Conte.The Blues--julukan Chelsea--mendapatkannya setelah meraih kemenangan tipis 1-0 dari Manchester United di Wembley pada Minggu (20/5) dini hari.
Arsenal meraih kemenangan 3-0 atas Blackpool lewat dua gol Joe Willock dan satu gol Alex Iwobi.
Sejak terdegradasi dari Liga Primer Inggris pada 2010, Blackpool merosot ke Divisi IV sebelum meraih promosi ke Divisi III pada 2017.
Turnamen Piala Asia kali ini bisa menjadi cerminan kondisi politik di Tekuk mengingat Qatar akan berhadapan dengan Arab Saudi di laga penyisihan grup di Abu Dhabi pada 17 Januari mendatang.
Kemenangan City disokong tujuh pencetak gol berbeda di laga tersebut
Lloris menegaskan bahwa juara Piala Dunia Jerman dan juara bertahan Piala Eropa Spanyol lebih layak menyandang gelar tim unggulan.
Para pemain timnas Albania menumpang bus tingkat bercat merah dan hitam diarak keliling Kota Tirana.
Tim besutan Joachim Loew itu melaju ke babak 16 besar dengan status juara Grup C setelah menang atas Ukraina dan Irlandia Utara serta bermain imbang melawan Polandia, tanpa kebobolan satu gol pun.
Luis Enrique akhirnya dipilih menjadi nahkoda baru 'La Furia Roja'--julukan Spanyol-- pasca kegagalan di Piala Dunia 2018.
Mantan gelandang Sporting Gijon, Real Madrid, dan Barcelona, Luis Enrique memenangi dua gelar Liga Spanyol, satu Liga Champions, dan tiga Piala Raja sebagai pelatih Barca sejak 2014 sampai 2017.
Di laga final, Prancis akan berhadapan dengan pemenang laga antara Inggris dan Kroasia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved