Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MANAJEMEN Arema FC memutuskan untuk mengakhiri kontrak pelatih asal Portugal, Fernando Valente seusai mengalami kekalahan dari PSIS Semarang dengan skor akhir 1-4 dalam laga lanjutan kompetisi Liga 1 musim 2023/2024.
Manajer tim Arema FC Wiebie Dwi Andriyas di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat, mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil untuk meringankan beban yang dirasakan Valente dan memberikan kesempatan bagi tim untuk mendapatkan suasana dan strategi baru.
"Tentu kami berharap keputusan tersebut dapat membangkitkan semangat tim dan membantu memperbaiki kondisi Arema FC yang saat ini sedang berjuang untuk keluar dari zona degradasi," kata Wiebie.
Baca juga : Arema Kejar Poin untuk Keluar dari Zona Degradasi
Wiebie menjelaskan, keputusan manajemen tersebut diambil sebagai reaksi cepat dan obyektif atas hasil yang kurang memuaskan. Keputusan tersebut diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi tim yang saat ini berjuang untuk keluar dari zona degradasi.
Menurutnya, manajemen Arema FC mengapresiasi kontribusi Valente dalam membantu transisi psikologis tim pascaperistiwa tragedi di Stadion Kanjuruhan, pada 1 Oktober 2022. Namun, kebutuhan tim untuk segera bangkit dari posisi degradasi menjadi fokus utama.
Sementara itu, General manager Arema FC, Muhammad Yusrinal Fitriandi menyebutkan bahwa ke depan Arema FC harus lebih fokus pada sisa pertandingan yang ada. Ia menambahkan saat ini target utama dari tim berjuluk Singo Edan tersebut adalah keluar dari zona degradasi.
Baca juga : Juru Taktik Anyar Arema FC Incar Kemenangan Perdana di Liga 1
"Keputusan strategis harus diambil, tentu saja target kami jelas, Arema harus bisa lolos dari degradasi," katanya.
Dengan langkah tersebut, manajemen Arema FC berkomitmen mencari solusi terbaik untuk memastikan tim kembali ke jalur kemenangan dan meraih hasil memuaskan bagi pendukung setia Arema FC yang biasa dikenal dengan sebutan Aremania.
Sebagai informasi, Fernando Valente ditunjuk sebagai arsitek skuad Arema FC pada Agustus 2023. Namun, performa tim yang diperkuat oleh Dedik Setiawan itu belum mampu keluar dari zona degradasi hingga saat ini.
Baca juga : Septian David Maulana Pimpin PSIS Tekuk Arema
Tercatat, Arema FC yang sudah melakoni 24 kali pertandingan itu, hanya mampu mengantongi lima kali kemenangan, delapan kali hasil imbang dan 13 kali kalah. Arema FC berada di urutan ke-16 kompetisi dengan total 21 poin.
Fernando Valente merupakan pelatih asal Portugal berusia 64 tahun. Valente pernah menjadi pelatih Liga 2 Portugal, Paredes, pada 2001/2002 dan 2009/2012. Selain itu juga pernah menjadi pelatih S.C. Espinho, Desportivo Aves, C.D. Santa Clara dan Varzim S.C. pada liga Portugal.
Valente juga berpengalaman untuk membesut klub asal Ukraina, Shakhtar Donetsk B pada 2019/2021. Klub terakhir yang diarsiteki ayah pemain Persebaya Ze Valente tersebut adalah Estoril U-23 pada Liga Portugal. (Ant/Z-4)
Baca juga : Belum Pernah Menang di Liga 1, Arema FC Ingin Keluar dari Tekanan
AREMA FC menunjuk Widodo Cahyono Putro sebagai pelatih kepala baru yang akan memimpin tim Singo Edan di kompetisi Liga 1 2023/2024
MANAJEMEN Arema FC dan pelatih Fernando Valente mengakhiri kontrak kerja sama. Sang pelatih asal Portugal itu didepak setelah Singo Edan mengalami serangkaian hasil buruk
Persita kini telah diperkuat oleh empat pemain baru, yaitu Tegar Infantrie, Matheus Alves, Pablo Ganet, dan Rayco Rodriguez.
Jika animo masyarakat meningkat dan sponsor memberikan dukungan lebih besar, format turnamen bisa diperluas di masa mendatang.
Pengalaman bermain Imanol Garcia di Eropa, khususnya di kompetisi sepak bola Spanyol tentunya menjadi pertimbangan Persik untuk menggaetnya di musim ini.
Cahya Supriadi, saat ini tengah menjalani pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia dan berlaga di Kejuaraan ASEAN U-23 2025. Setelah itu baru dia akan bergabung dengan PSIM.
Sousa tak ragu memberikan pujian kepada Mauricio, pelatih yang menggantikan Carlos Pena sebagai juru taktik Persija.
Keputusan untuk tidak merekrut semua kuota juga mempertimbangkan kebutuhan taktis dan komposisi ideal tim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved