Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
PENGUSUTAN kasus pengaturan skor di sepak bola akan terus dilakukan. Apalagi, sudah ada enam orang yang ditetapkan sebagai tersangka.
“Tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru dalam proses ini," kata Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Wakabareskrim) Polri Irjen Asep Edi Suheri di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada Rabu (27/9).
Asep mengatakan penyidikan itu akan berangkat dari kasus teranyar. Bahkan, pengusutan itu bisa menyasar pihak lain.
Baca juga: Polri Serius Usut Mafia Bola, agar Sepak Bola Indonesia tak Memble
"Tidak menutup kemungkinan ada klub-klub lain. Nanti bagaimana hasil pemeriksaan dan pengembangan penyidikan," ujar dia.
Asep menyebut pendalaman itu juga mencakup ihwal wasit yang sudah menjadi tersangka. Penyidik akan menelusuri kemungkinan wasit tersebut melakukan praktik kotor di pertandingan lain.
Baca juga: Terjadi 2018, Ini Alasan Polri Baru Usut Kasus Pengaturan Skor Liga 2
"Kalau (dibilang praktik) individu, ini lebih dari satu orang. Saya bilang tadi mafia," papar jenderal bintang dua itu. (MGN/Z-7)
Manajemen Persik curiga ada faktor nonteknis di balik kekalahan besar mereka dari Bhayangkara FC di laga Liga 1.
Satgas Antimafia bola Polri mengirimkan empat tersangka dan barang bukti kasus situs judi online SBOTOP ke Jari Batam, hari ini.
Satgas antimafia bola Polri masih memburu seorang tersangka kasus dugaan match fixing Liga 2 tahun 2018.
Ketiga tersangka ialah aktor intelektual kasus mafia bola, Vigit Waluyo (VW); asisten manajer club, Dewanto Rahatmoyo Nugroho (DRN); dan LO wasit, Kartiko Mustikaningtyas (KM)
KAPOLRI Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta masyarakat untuk menjadi whistleblower engan melaporkan dugaan kasus pengaturan skor atau match fixing pertandingan
PENYIDIK Satgas Antimafia Bola Polri berhasil menangkap empat tersangka penyedia situs judi bola bernama SBOTOP melalui situs bolehplay dan sepaktop
POLRI menggelar Tactical Floor Game (TFG) Operasi Terpusat Merdeka Jaya 2025 di Aula Gedung BPMJ Polda Metro Jaya, Kamis (14/8) untuk persiapan pengamanan HUT ke-80 RI.
Ada korban dari polisi dan masyarakat dalam aksi unjuk rasa di Pati. Ada 38 orang yang saat ini sedang diobati di Rumah Sakit Soewondo. Sebagian besar sudah pulang dari rumah sakit.
Biro Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) Divisi Humas Polri AKP Tyan Ludiana Prabowo mengatakan, kegiatan tersebut menjadi penting lantaran peran humas yang kian krusial.
Sejak 8 Agustus 2025, ribuan kilogram beras telah disalurkan kepada masyarakat di berbagai kabupaten/kota di Lampung.
Polri sudah mendistribusikan 310,25 ton beras SPHP di empat Polda jajaran yakni, Jawa Tengah, Banten, Jawa Timur dan Kalimantan Barat.
Pengambilan sampel darah dan air liur terhadap Ridwan Kamil, Lisa Mariana, dan anak CA dilakukan oleh tim Pusdokkes Polri
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved