Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SANKSI ringan dari FIFA terhadap Indonesia dinilai menjadi momentum dan pembelajaran untuk pembenahan alias transformasi yang dicanangkan PSSI. Pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni menyebut sanksi sebatas administrasi yang diberikan FIFA patut disyukuri.
"Kita patut bersyukur FIFA hanya menjatuhkan sanksi administratif ringan pascabatalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Kita cuma dilarang memanfaatkan untuk sementara dana bantuan dari FIFA," kata Kusnaeni ketika dihubungi, Jumat (7/4).
Indonesia terhindar dari sanksi berat. PSSI hanya diganjar sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional.
Baca juga: Usai Bertemu Erick Thohir, FIFA Komitmen Bantu Transformasi Sepak Bola Indonesia
Kusnaeni menilai sanksi ringan itu menunjukkan FIFA paham terhadap yang terjadi di balik dinamika persiapan Piala Dunia U-20 yang akhirnya batal. FIFA melihat pemerintah Indonesia sebetulnya serius mempersiapkan diri.
"Indonesia tidak pernah menolak dan mengembalikan mandat kepada FIFA. Hanya saja, FIFA yang menganggap Indonesia belum siap menjalankan peran sebagai tuan rumah. Itu dua hal yang berbeda," ujarnya.
Baca juga: Indonesia Terhindar Sanksi Berat FIFA
"Sanksi ringan ini juga menunjukkan pengakuan FIFA bahwa Indonesia adalah negara penting. Dengan sekitar 190 juta penggemar sepak bola dan umumnya fanatik, FIFA menyadari peran krusial Indonesia bagi masa depan sepak bola secara global," imbuh Kusnaeni.
Terlepas dari itu, kata Kusnaeni, sanksi tersebut juga membuka peluang Indonesia untuk mengajukan diri sebagai kandidat tuan rumah Piala Dunia U-17 yang sedianya dihelat di Peru namun dibatalkan. Sebab, dalam sanksi tersebut tidak ada larangan tim nasional Merah Putih bermain di ajang internasional.
"Jika FIFA benar-benar kemudian mempercayai kita jadi tuan rumah Piala Dunia U-17, mohon dengan sangat agar kepercayaan ini bisa dilaksanakan dengan baik. Jangan sampai kita terpeleset untuk kedua kalinya," ujar Kusnaeni.
Baca juga: CdM SEA Games Rasakan Aura Optimisme dari Timnas U-22
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan sanksi yang diberikan FIFA di satu sisi merupakan sebuah pembelajaran dan berkah bagi sepakbola Indonesia yang saat ini terus berbenah menuju perbaikan di semua sektor.
"Saya sudah berusaha maksimal saat bertemu dengan FIFA. Dengan sanksi ini, kita masih terus melanjutkan program transformasi sepakbola bersama FIFA," ucapnya.
"Dengan sanksi ini, kita tidak dikasih kartu merah, tapi kartu kuning sehingga kita bisa bermain dan berkompetisi di SEA Games pada akhir bulan ini," pungkasnya. (Dhk/Z-7)
Mengutip laporan Marca, Barcelona bergerak cepat setelah mendengar pencoretan Leon dan langsung menghubungi pejabat FIFA dengan harapan mengisi kekosongan tersebut.
ABSENNYA klub-klub besar seperti Liverpool, Barcelona, dan Napoli di Piala Dunia Antarklub 2025 menimbulkan tanda tanya di kalangan penggemar sepak bola.
Inter Milan berupaya menghapuskan luka di musim lalu melalui ajang Piala Dunia Antarklub 2025. Digadang-gadang bakal meraih treble, ternyata tidak ada satupun piala yang bisa direngkuh
Real Madrid berupaya menegaskan dominasi mereka di panggung Piala Dunia Antarklub. Klub asal Spanyol itu telah menjuarai dua dari lima edisi terakhir turnamen itu.
Piala Dunia Antarklub digelar pada 14 Juni hingga 13 Juli 2025 di Amerika Serikat. Kompetisi itu digelar dalam format baru yang dirancang FIFA.
Piala Dunia 2026 akan menjadi turnamen perdana yang diselenggarakan di tiga negara.
Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) mengoptimalkan perfoma atlet guna meraih prestasi optimal pada SEA Games ke-33 Thailand 2025.
SEA Games 2025 Thailand hanya mempertandingkan lima nomor esports, yakni Mobile Legends: Bang-Bang (MLBB), Arena of Valor, FC Online, dan Free Fire.
Keputusan untuk absen di ajang SEA Games 2025 diambil Agus Prayogo karena merasa Indonesia mempunyai atlet-atlet potensial dan memerlukan proses regenerasi.
Hingga saat ini sudah ada 16 atlet pelatnas untuk tampil di ajang SEA Games 2025.
Para atlet esports itu akan mewakili Indonesia di nomor Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) putra dan putri, Free Fire dengan dua tim perwakilan, serta FC Online.
Nika Kalila Master Swimming Championship diharapkan menjadi contoh bagi daerah-daerah lain yang ingin membuat kejuaraan renang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved