Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
LEGENDA hidup Real Madrid Sabtu pekan lalu nyaris berkumpul semua di Stade de France, Paris. Zinedine Zidane duduk bersama istrinya dengan menggunakan hoodie. Tampak juga Ronaldo yang sekarang begitu gemuk, Raul Gonzalez, Clarence Seedorf, Fabio Cannavaro, dan Roberto Carlos.
Mereka hadir untuk memberi dukungan kepada klub yang pernah mereka besarkan. Ikatan batin dengan Real Madrid begitu kuatnya sehingga para legenda hidup itu merasa wajib untuk memberikan support moral.
Dari begitu banyak bintang sepak bola yang duduk di tribune utama, ada atlet besar yang bukan pemain sepak bola, tetapi ikut duduk di tengah penonton. Dia ialah 13 kali juara Prancis Terbuka, Rafael Nadal.
Seperti para legenda hidup Real Madrid, Rafa tampak begitu tegang sepanjang 90 menit pertandingan. Nyaris tidak ada senyum di bibirnya. Tekanan yang dilakukan para pemain Liverpool membuat Los Blancos harus bertahan ketat agar tidak sampai kebobolan.
“Bagi saya lebih menegangkan menyaksikan Madrid bermain daripada bertanding tenis,” ujar Rafa yang dikenal sebagai pendukung fanatik Los Blancos.
Bintang tenis Spanyol itu tidak pernah absen untuk menyaksikan Real Madrid bertanding. Pernah saat tampil di ajang Madrid Masters, Rafa meminta Direktur Turnamen Feliciano Lopez untuk menggeser waktu bertandingnya agar bisa menyaksikan pertandingan Real Madrid saat bertemu Manchester City di semifinal Champions League.
“Saya memang fanatik Madrid. Saya siap untuk mengubah jadwal latihan demi menyaksikan Real Madrid bertanding,” tutur Rafa.
Mengapa begitu fanatik kepada Madrid? Bukankah paman Anda, Miguel Angel, ialah pemain andalan Barcelona? “Jawabannya sangat sederhana. Karena ayah saya pendukung fanatik Madrid,” kata Rafa jujur.
Rafa tahu kehadiran di Paris pekan lalu diperuntukkan tampil di ajang Prancis Terbuka. “Saya berada di sini memang untuk tampil di Roland Garros, bukan di Stade de France. Namun, saya selalu siap dengan tiket untuk pertandingan Real Madrid,” ujar Rafa bangga.
Peraih 21 gelar grand slam itu merasa puas bisa hadir langsung di Stade de France. Meski dipaksa 'senam jantung', Rafa sungguh bersyukur bahwa Los Blancos akhirnya mampu mengangkat piala kejuaraan antarklub Eropa paling bergengsi untuk ke-14 kalinya.
Liverpool sebenarnya jauh lebih menguasai pertandingan pada akhir pekan malam lalu itu. Setidaknya ada sembilan peluang yang dimiliki tim asuhan Juergen Klopp untuk menjebol gawang Real Madrid.
Namun, kiper Thibaut Courtois benar-benar menjadi bintang penyelamat. Berbagai upaya yang dilakukan Mohamed Salah untuk membombardir gawang Real Madrid selalu bisa ditahan atau ditepis kiper asal Belgia itu. Demikian upaya yang dilakukan Sadio Mane masih bisa ditepis dan kemudian membentur tiang untuk ia tangkap lagi bola muntahnya.
Jordan Henderson memenangi permainan pada Sabtu malam pekan lalu. Praktis mereka yang mengendalikan pertandingan dan memaksa Los Blancos hanya sekali-sekali saja melakukan serangan balik.
Semua kemampuan yang dimiliki Liverpool memang sudah dicurahkan Klopp. Mendampingi Salah dan Mane di depan ada bintang baru asal Kolombia, Luis Diaz, yang tidak berhenti beraksi untuk membongkar pertahanan kanan Los Blancos.
Di lapangan tengah, Fabinho dan Thiago Alcantara bermain apik untuk bisa mengendalikan gelandang Real Madrid yang sangat berpengalaman. Toni Kroos, Casimero, dan Luca Modric benar-benar menghadapi tembok tangguh ‘si Merah’ yang selalu bisa memotong alur serangan Los Blancos.
Namun, dalam sepak bola, faktor keberuntungan tidak bisa dinafikan. Tim sehebat apa pun selalu kalah dari tim yang beruntung. Sabtu malam itu, Dewi Fortuna tampaknya sedang menjauh dari Liverpool. Bola sematang apa pun selalu gagal menjadi gol. Bahkan, Diogo Jota yang menjadi pemain pengganti pun gagal menyelesaikan umpan matang Salah karena tendangannya masih bisa dihalau tangan Courtois.
Seperti diingatkan mantan bintang Liverpool, Michael Owen, Real Madrid merupakan tim yang selalu tampil fenomenal pada pertandingan final. Seakan-akan Liga Champions lebih suka bermukim di Stadion Bernabeu Madrid.
Dari serangan sekali-sekali, Real Madrid justru mampu mencuri gol. Menjelang 1 jam pertandingan, serangan yang dibangun Federico Valverde dari sayap kanan membuat perhatian pemain belakang Liverpool tertuju ke sektor kiri pertahanan mereka. Termasuk bek kanan Trent Alexander-Arnold yang lari untuk ikut menjaga pertahanan the Reds.
Bek kanan Liverpool yang agresif itu tidak melihat di belakangnya ada penyerang sayap Real Madrid, Vinicius Jr. Ketika Valverde melepaskan umpan menyusur tanah, Alexander-Arnold berpikir aman ketika bola melintas di depan matanya karena jauh dari gawang Alisson Becker.
Keputusan Alexander-Arnold berakibat fatal karena Vini yang datang dari belakang dengan cepat menyambut umpan Valverde. Tanpa ampun, gawang Liverpool pun jebol oleh serangan yang sekali-sekali itu. Alexander-Arnold tidak akan pernah melupakan kesalahan yang ia lakukan untuk tidak mengamankan daerah pertahanannya sehingga Liverpool harus menelan pil pahit dan gagal untuk mencetak treble pada musim ini.
GOAT
Seperti halnya Rafa, Real Madrid dijuluki GOAT atau kependekan dari greatest of all time. Keduanya merupakan nama yang paling terkenal dan paling harum di Spanyol. Mereka yang terbaik di sepanjang masa. Real Madrid sudah 14 kali memenangi Liga Champions, sementara Rafa sedang berjuang merebut gelar ke-14 kalinya di Prancis Terbuka.
Sungguh tidak mudah untuk membuat prestasi yang begitu panjang. Apalagi dalam olahraga ada adagium: lebih sulit mempertahankan daripada merebut. Rafa yang sudah menginjak usia 36 tahun harus mampu bertahan menghadapi bintang-bintang tenis muda yang terus bermunculan.
Tantangan terberat bagi seorang atlet ialah dirinya sendiri. Rafa merasakan bahwa usia membuat dirinya semakin mudah cedera. Penampilannya di Prancis Terbuka saat ini dibalut cedera pinggang dan kaki. Setiap hari ia harus menjalani perawatan agar bisa bertahan bermain di lapangan gravel.
Kesakitan yang harus ia rasakan sungguh luar biasa. Padahal, lawan yang harus ia hadapi seperti pada perempat final Kamis lalu ialah petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic. Namun, Rafa mencoba tidak terlihat kesakitan dan tetap bermain normal.
“Bukan baru pertama kali ia mengalami hal seperti ini. Namun, itulah Rafa. Ia selalu mampu tampil dengan kemampuan terbaiknya di tengah cedera yang dialami. Dia pantas memenangi pertandingan ini,” kata Djokovic, mengomentari penampilan Rafa.
Gol Kerem Akturkoglu itu menjadi gol satu-satunya dalam laga laga dua leg antara Benfica dan Fenerbahce saat As Aguias melaju ke babak utama Liga Champions dengan skor agregat 1-0.
Di babak adu penalti, kiper Kairat Almaty, Temirlan Anarbekov, menggagalkan tiga penalti untuk menyingkirkan juara Skotlandia, Celtic.
Bodoe/Glimt telah meletakkan satu kaki di fase liga Liga Champions berkat kemenangan besar mereka atas tim Austria, Strum Graz.
Qarabag FK meraih kemenangan berkat gol dari Marko Jankovic, Kevin Medina dan Musa Qurbanli, sedangkan Ferencvaros sempat unggul terlebih dahulu melalui Barnabas Varga.
Club Brugge meraih kemenangan telak 3-1 saat bertandang ke markas klub Rangers di laga leg pertama playoff Liga Champions, Rabu (20/8) dini hari WIB.
Benfica melaju ke babak playoff Liga Champions dengan keunggulan agregat 4-0 usai menang 2-0 di laga leg pertama putaran ketiga kualifikasi di kandang Nice.
Francis Roig, yang bekerja dengan Rafael Nadal antara 2005 hingga 2022 akan bergabung dengan Emma Raducanu di turnamen Cincinnati Terbuka, yang akan dimulai pada 7 Agustus.
Kedatangan Federer ke pusat pelatihan tenis di Manacor menjadi momen istimewa.
Rafael Nadal membungkuk untuk terakhir kali di lapangan Philippe-Chatrier, tempat petenis Spanyol itu memenangkan gelar Prancis Terbuka sebanyak 14 kali.
Ruang tersebut berisi 14 Coupe des Mousquetaires milik petenis Spanyol itu serta raket dan bandana Nike yang digunakan Rafael Nadal untuk bermain di Prancis Terbuka.
Rafael Nadal memenangi 92 gelar dan meraih 1.080 kemenangan pertandingan tingkat tur dalam kariernya yang gemilang, menurut Indeks Menang/Kalah ATP.
Kejuaraan balap perahu listrik E1 menarik perhatian dunia dengan deretan pemilik timnya yang terdiri dari bintang olahraga dan hiburan seperti Will Smith, Tom Brady, dan Rafael Nadal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved