Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PRESIDEN FIFA Gianni Infantino memutuskan pindah ke Doha untuk sementara untuk mengawasi persiapan Piala Dunia 2022 di Qatar. Hal itu diungkapkan FIFA, Kamis (20/1).
"Seperti yang diinfokan pada Oktober 2021, Presiden FIFA mengatakan kepada Komisi FIFA bahwa dia akan membagi keberadaannya di Zurich, Doh, dan negara lain dalam upaya menjalankan tugasnya sebagai presiden FIFA dan mengawasi persiapan Piala Dunia," ujar FIFA dalam sebuah pernyataan resmi.
Baca juga: CONCACAF akan Gunakan VAR di Sisa Laga Kualifikasi Piala Dunia
"Seperti yang dia lakukan saat Piala Arab, dia akan bekerja dengan sejumlah staf FIFA di Doha ketika dibutuhkan hingga Piala Dunia berakhir," lanjut asosiasi sepak bola dunia itu.
Majalan Swiss Blik melaporkan Infantino tinggal di Doha dengan menyewa rumah bersama empat putriya yang bersekolah di Qatar menjelang Piala Dunia, yang akan digelar antara 21 November dan 18 Desember mendatang. (AFP/OL-1)
Siaran langsung yang disediakan FIFA dan disiarkan berbagai stasiun televisi di berbagai belahan dunia kerap menampilkan gambar para pendukung tim yang berlaga di Piala Dunia 2018.
Nama-nama seperti Antoine Griezmann dan Kylian Mbappe bahkan tidak masuk dalam nominasi The Best FIFA 2018. Mereka harus kalah pamor dari Cristiano Ronaldo, Mohamed Salah, dan Luka Modric yang terpilih dalam nominasi.
Keputusan itu diambil PSSI setelah menerima surat FIFA perihal PSSI Statutes Revision yang ditandatangani Sekjen FIFA Fatma Samoura.
Handsball disengaja maupun tidak akan tetap dikenai hukuman
Platini ditangkap polisi terkait penyelidikan kriminal terkait penganugerahan jatah tuan rumah Piala Dunia 2022 kepada Qatar.
Platini diperiksa terkait penyelidikan kriminal dalam pemberian jatah tuan rumah Piala Dunia 2022 kepada Qatar.
Aturan pemerintah Inggris mengharuskan orang-orang yang melakukan perjalanan dari negara-negara daftar merah untuk menjalani masa isolasi selama 10 hari.
Presiden UEFA Aleksander Ceferin, pekan ini, memperingatkan menggelar Piala Dunia setiap dua tahun akan membuat kejuaraan itu menjadi tidak berarti.
Proyek Piala Dunia setiap dua tahun sekali mendapatkan kritik tajam dari sejumlah federasi sepak bola kontinental, seperti UEFA dan CONMEBOL, serta para pelatih dan pengamat sepak bola.
FIFA berencana untuk mengubah perhelatan Piala Dunia dari setiap empat tahun menjadi dua tahun sekali.
Ide menggelar Piala Dunia setiap dua tahun, ketimbang empat tahun, yang telah ada sejak 1930, mendapatkan perlawanan dari federasi sepak bola di Eropa dan Amerika Latin serta klub-klub Eropa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved