Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
PELATIH tim nasional Inggris Gareth Southgate mengaku kesal setelah insiden kegagalan Jordan Henderson mengonversi tendangan penalti dalam pertandingan melawan Rumania.
Laga pemanasan terakhir Inggris jelang Piala Eropa 2020 di Stadion Riverside, Middlesbrough, Senin (7/5) dini hari WIB, berakhir dengan kemenangan 1-0 berkat eksekusi penalti Marcus Rashford, tapi kemudian diwarnai kegagalan eksekusi penalti Henderson.
Kekesalan Southgate bukan pada kegagalan Henderson, tetapi karena kapten Liverpool itu tidak mengikuti urutan algojo penalti yang ditetapkan tim.
Setelah absen panjang karena cedera pangkal paha, sejak Februari, Henderson masuk sebagai pemain pengganti pada awal babak kedua.
Baca juga: Jersey Baru Timnas Ukraina Picu Kemarahan Rusia
Ketika Inggris memperoleh hadiah tendangan penalti kedua, Rashford dan James Ward-Prowse sudah keluar dari lapangan, sehingga Dominic Calvert-Lewin seharusnya jadi algojo berikutnya pilihan Southgate.
Namun, Henderson malah merebut tugas itu dan malah mendapati eksekusi penaltinya dimentahkan oleh kiper Florin Nita.
"Kami menempatkan Marcus Rashford sebagai algojo utama, kemudian James Ward-Prowse, tetapi keduanya sudah diganti," kata Southgate kepada ITV, Senin (7/6) WIB.
"Kami mengharapkan Dominic Calvert-Lewin untuk mengambil tendangan penalti dan saya berharap Hendo memberikan kesempatan itu. Kami akan
berlaku lebih tegas berikutnya," tambahnya.
Henderson sendiri mengaku cukup percaya diri mengambil tendangan penalti itu dan merasa ingin menandai laga kembalinya dengan sebuah gol.
"Saya percaya diri tapi kiper melakukan penyelamatan bagus. Bukan eksekusi penalti bagus, tapi saya tidak mau terlalu menghiraukan itu,"
katanya kepada BBC.
"Tentu akan menyenangkan bisa menandai laga kembali dengan sebuah gol," lanjut kapten Liverpool itu. (Ant/OL-1)
Ngumoha mencetak gol pada menit ke-90+10 di St James Park, hanya beberapa saat setelah masuk sebagai pemain pengganti.
Gol penentu kemenangan Liverpool lahir dari kaki remaja 16 tahun, Rio Ngumoha, yang sekaligus mencatatkan diri sebagai pencetak gol termuda dalam sejarah klub.
Gol ke gawang Newcastle United menjadikan Rio Ngumoha sebagai pencetak gol termuda Liverpool di usia 16 tahun 361 hari, memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang Ben Woodburn.
Dengan koleksi enam poin, Arsenal memimpin klasemen sementara Liga Primer Inggris, unggul selisih gol atas Tottenham Hotspur di posisi kedua.
Bukayo Saka mendapatkan masalah hamstring sehingga tidak bisa melanjutkan laga Liga Primer Inggris kontra Leeds United untuk digantikan Leandro Trossard di awal babak kedua.
Rio Ngumoha mencetak gol di masa injury time babak kedua untuk memastikan Liverpool menang 3-2 atas Newcastle United di laga lanjutan Liga Primer Inggris, Selasa (26/8) dini hari WIB.
Di usia 33 tahun, delapan bulan, dan 30 hari, Lucy Bronze adalah pemain tertua timnas Inggris di Piala Eropa Putri 2025 dan bermain 598 menit sepanjang Piala Eropa Putri.
Kemenangan di Piala Eropa Putri ini menegaskan dominasi timnas Inggris di kancah sepak bola putri Eropa, sekaligus menambah koleksi gelar mereka menjadi dua kali berturut-turut.
Kemenangan ini menandai sejarah bagi timnas Inggris sebagai tim kedua setelah Jerman yang mampu menjuarai Piala Eropa Putri secara beruntun (2022 dan 2025).
Gol Aitana Bonmati di babak tambahan waktu mengantarkan timnas Spanyol meraih kemenangan 1-0 atas timnas Jerman di semifinal Piala Eropa Putri 2025, Kamis (24/7) dini hari WIB.
Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan timnas Inggris pada menit ke-119, menyambar bola muntah hanya setelah kiper Italia Laura Giuliani berhasil menyelamatkan tendangan penaltinya.
Kiper timnas Jerman Ann-Katrin Berger menahan dua eksekusi penalti pemain timnas Prancis saat babak adu penalti perempat final Piala Eropa Putri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved