Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Inggris akan Gunakan UU untuk Gagalkan Liga Super Eropa

Basuki Eka Purnama
20/4/2021 06:24
Inggris akan Gunakan UU untuk Gagalkan Liga Super Eropa
Menteri Budaya dan Olahraga Inggris Oliver Dowden(AFP/Tolga Akmen )

PEMERINTAH Inggris, Senin (19/4), berjanji akan melakukan segalanya untuk melindungi sepak bola termasuk menggunakan Undang-Undang Kompetisi untuk menggagalkan terbentuknya Liga Super Eropa.

Menteri Budaya dan Olahraga Inggris Oliver Dowden mengatakan dirinya telah menggelar pertemuan darurat dengan kepala Liga Primer Inggris, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), dan Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA).

"Pesan kami sangat jelas, mereka mendapatkan dukungan penuh dari kami," tegas Dowden.

"Jika mereka tidak bisa bertindak, kami yang akan bertindak. Kami akan melakukan segalanya untuk mencegah liga ini terjadi," imbuhnya.

Baca juga: Langka, Pendukung Arsenal dan Spurs Kompak Tolak Liga Super Eropa

Enam klub Liga Primer Inggris menjadi bagian dari kelompok yang mencetuskan Liga Super Eropa bersama enam klub asal Spanyol dan Italia.

Dowden mengatakan keenam klub Inggris itu akan menghadapi pemeriksaan di bawah undang-undang anti-trus Inggris yang mencegah terjadinya monopoli atau kartel korporasi.

Pemerintah Inggris juga akan memeriksa keuangan keenam klub itu bahkan mengundang penyelidik independen untuk melakukan itu.

Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah menegaskan penolakannya terhadap Liga Super Eropa yang diotaki enam klub Liga Primer Inggris yaitu Manchester United, Liverpool, Arsenal, Chelsea, Tottenham Hotspur, dan Manchester City.

"Kami akan melakukan segalanya bersama otoritas sepak bola untuk memastikan hal itu tidak terjadi," tegas Johnson.

Johnson menyebut keenam klub Liga Primer Inggris itu bukan sekadar merek global.

"Mereka adalah klub uang secara bersejarah berasal dari kota dan komunitas lokal. Mereka harus memiliki keterkaitan dengan para pendukung di komunitas mereka," lanjutnya. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya