Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEKRETARIS Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres memperingatkan tentang ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok sayap kanan ekstrim dan supremasi kulit putih di Barat. Landasannya kejadian di Jerman yang mengungkap kelompok itu berencana melancarkan upaya kudeta.
"Telah ditunjukkan bahwa ancaman terorisme terbesar saat ini di negara-negara Barat berasal dari ekstrem kanan, neo-Nazi, dan supremasi kulit putih,” kata Guterres.
Dia menyampah peringatan itu saat berbicara kepada wartawan selama konferensi pers akhir tahunanan PBB di New York pada Senin (19/12). Ia mengatakan kasus di Jerman hanyalah salah satu ancaman yang ditimbulkan oleh sayap kanan ekstrem terhadap masyarakat demokratis di seluruh dunia.
"Dan saya pikir kita harus sangat jelas dan tegas dalam mengutuk setiap bentuk neo-Nazisme, supremasi kulit putih, segala bentuk anti-Semitisme, kebencian anti-Muslim,” katanya.
Ia mengatakan serangan kelompok sayap kanan sangat jelas sebagai sebuah ancaman. "Kita harus melawan ancaman itu dengan tekad yang sangat besar,” tambahnya.
Baca juga: Perawat Inggris Mogok Kerja Sebagai Protes Tuntut Kenaikan Gaji
Kantor Kejaksaan Federal Jerman menangkap 25 tersangka awal bulan ini setelah ribuan polisi melakukan penggerebekan di 130 lokasi di 11 negara bagian federal Jerman yang menargetkan penganut gerakan Reich Citizens (Reichsbuerger).
Warga Negara Reich tidak mengakui Republik Federal Jerman dan struktur demokrasinya. Kejaksaan Jerman mengatakan anggota gerakan itu diduga telah membuat persiapan konkret untuk memaksa masuk parlemen Jerman dengan kekerasan dengan kelompok kecil bersenjata.
Sebanyak 22 orang yang ditangkap adalah warga negara Jerman dan ditahan karena dicurigai sebagai anggota organisasi teroris. Sementara tiga orang lainnya diduga mendukung organisasi tersebut, termasuk seorang warga negara Rusia.
Menurut laporan, para konspirator berusaha membentuk perusahaan keamanan dalam negeri yang akan melakukan penangkapan dan eksekusi setelah penggulingan negara Jerman.
Selain itu, Guterres mengatakan bahwa perusahaan media sosial memiliki tanggung jawab khusus untuk menjaga kebebasan pers dan menghindari penyebaran kebencian di seluruh platform. Namun dia menolak untuk secara langsung menangani kesesuaian pemilik Twitter Elon Musk untuk menjalankan perusahaan media sosialnya.
"Rekomendasi saya kepada siapa pun yang memiliki platform apa pun adalah untuk memastikan bahwa kebebasan berekspresi, terutama jurnalis, dihormati dan pidato kebencian, neo-Nazisme, supremasi kulit putih, bentuk ekstremisme lainnya, tidak menemukan jalan mereka melalui media sosial tersebut. platform,” katanya.(Aljazeera/OL-4)
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
GURU Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Mirra Noor Milla menyatakan Indonesia berhasil menekan aksi terorisme dengan mencatatkan nol serangan dalam dua tahun terakhir.
Insiden mengerikan terjadi saat perayaan kemenangan Liverpool di Liga Premier Inggris. Ketika sebuah mobil menabrak supporter
Jerman enggan mengkritisi Israel karena tanggung jawab sejarah. Namun, ia mengaku tak bisa lagi memahami tujuan Zionis di Gaza.
REMAJA 18 tahun bernama Muammar, ditangkap oleh pihak Datasemen Khusus (Densus) 88 saat sedang membeli air galon, Sabtu (24/5) petang karena diduga terlibat aktivitas terorisme.
MENTERI Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri), Tito Karnavian, menyampaikan pidato kunci dalam forum internasional bertema keamanan global yang diselenggarakan di Doha, Qatar.
"Sejak awal, untuk klub pendiri, ada bonus awal 1 miliar euro, dan per musim, kami bisa mendapatkan sekitar 300 juta euro dari kompetisi itu."
"Semua orang berhak menciptakan sesuatu, menwarkan kepada para penonton apa yang lebih baik dari yang sudah ada. Itu namanya kompetisi."
"Gagasan liga tertutup yang terdiri dari klub-klub kaya adalah contoh terang benderang dari kartel."
"Mengapa Anda mau membuat sistem dimana Liverpool akan berhadapan dengan Real Madrid selama 10 tahun berturut-turut? Siapa yang mau terus menerus melihat itu?"
Fernandes menjadi pemain pertama dari klub pencetus Liga Super Eropa yang mengungkapkan pendapatnnya.
"Kami tidak terlibat dalam prosesnya, saya tidak, pemain tidak, dan sekarang ini pernyataan sudah keluar kita lihat bagaimana keadaan akan berkembang."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved