Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Tekad Nerazzurri Runtuhkan Singgasana Sevilla

Rahmatul Fajri
20/8/2020 14:50
Tekad Nerazzurri Runtuhkan Singgasana Sevilla
Inter Milan(AFP/LARS BARON)

Inter Milan membawa misi meruntuhkan singgasana Sevilla saat keduanya bentrok di final Liga Europa di Stadion RheinEnergie, Cologne, Sabtu (22/8) dini hari WIB.

Nerazzurri, julukan Inter Milan dihadapkan dengan lawan tangguh, Sevilla yang memiliki rekam jejak positif di kasta kedua kejuaraan antarklub di Benua Biru itu. Sevilla merupakan 'raja' Liga Europa dengan lima trofi.

Sevilla telah melaju ke final sebanyak lima kali dan tak pernah terkalahkan di partai puncak. Sementara itu, Inter telah empat kali tampil di final, berujung tiga kali juara dan sekali kalah melawan Schalke pada 1996/1997.

Terakhir kali Inter menjuarai Liga Europa saat mengalahkan Lazio dengan skor telak 0-3 pada 1997/1998. Turnamen yang saat itu bernama Piala UEFA mampu diraih Inter melalui gol Ivan Zamorano, Javier Zanetti, dan Ronaldo Nazario.

Lalu 22 tahun berselang, Inter kembali ke partai puncak dan berambisi kembali mengangkat trofi. Juru taktik Inter MIlan Antonio Conte mengaku anak asuhnya harus bermain habis-habisan guna menutup musim dengan catatan manis, sekaligus mengakhiri puasa gelar selama 9 tahun.

"Ini laga yang sulit. Kami melawan tim yang berpengalaman dan memiliki trofi terbanyak di kompetisi ini pada dekade terakhir. Kami harus waspada, tapi juga harus bermain dengan gairah dan keberanian, seperti yang telah kami lakukan hingga saat ini," kata Conte, dilansir dari laman resmi klub.

"Ini final dan hanya tim terbaik lolos ke final, jadi kami harus menunjukkan kami adalah tim terbaik jika ingin juara," sambungnya.

Baca juga: Die Roten Sudah Pikirkan Laga Lawan PSG

Sementara itu, Sevilla juga menatap final dengan motivasi tinggi. Sevilla datang dengan rekor tak terkalahkan dalam 20 laga terakhir yang merupakan rekor klub.

Rekor positif itu termasuk menyisihkan tim kuat mulai dari Roma, Wolverhampton, dan Manchester United. Hal itu menjadi sinyal bahaya bagi Inter Milan.

Julen Lopetegui yang berada di balik performa impresif Los Nervionenses tetap mewaspadai Inter Milan. Ia mengatakan timnya harus tampil lebih baik melawan Inter yang di semifinal mengandaskan Shakhtar Donetsk dengan skor telak 5-0 itu.

"Inter memiliki pemain berkualitas dan manajer yang berpengalaman. Kami harus melewati batas kami dan harus tampil luar biasa melawan mereka. Ini adalah tantangan yang berat dan menakutkan bagi kami," kata eks pelatih Real Madrid itu.

Kapten Sevilla Jesus Navas mengaku juga termotivasi untuk memberikan kado manis bagi para fan yang telah melewati masa-masa sulit selama pandemi covid-19.

"Kami merasa sangat kuat melewati berbagai masalah. Saya berharap kami bisa memenangkan laga final, ini akan menjadi pencapaian luar biasa bagi fan kami, karena seluruh dunia telah melewati masa-masa sulit. Para pemain akan memberikan segalanya," ungkap Navas yang turut merasakan dua gelar Liga Europa pada 2005/2006 dan 2006/2007 bersama Sevilla. (Sevilla/Inter/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik