Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Zaha Desak Twitter dan Facebook Hapus Akun Pelaku Rasialis

Ant
13/7/2020 22:00
Zaha Desak Twitter dan Facebook Hapus Akun Pelaku Rasialis
WIlfred Zaha(AFP)

PENYERANG Crystal Palace Wilfried Zaha meminta platform media sosial untuk mengidentifikasi dan menghapus akun pengguna yang melakukan pelecehan rasialis. 

Hal itu ia kemukakan setelah menjadi target pelecehan itu sebelum timnya bermain melawan Aston Villa, Minggu (12/7) 

Pemain timnas Pantai Gading tersebut membagikan gambar kelompok supremasi kulit putih Klu Klux Klan dari pesan yang diterimanya oleh seorang bocah lelaki berusia 12 tahun dari Solihull. Menurut laporan terbaru, sang pelaku tersebut telah dilaporkan dan berhasil ditangkap oleh polisi.

Zaha berterimakasih kepada kepolisian West Midlands karena telah mengambil tindakan cepat. Namun ia menegaskan bahwa itu tidak cukup untuk mempromosikan slogan anti-rasisme.

"Orang-orang perlu memahami bahwa berapa pun usia Anda, bahwa perilaku dan perkataan Anda memiliki konsekuensi dan Anda tidak dapat bersembunyi di balik media sosial," kata Zaha dalam sebuah cuitan di akun Twitter pribadinya.

"Penting bagi platform media sosial melakukan seperti yang mereka lakukan kemarin dan mencari orang-orang ini dan menghapus (akunnya). Ini bukan pertama kalinya saya menerima pesan seperti ini, juga bukan satu-satunya pemain yang menerima pesan seperti ini terjadi setiap hari."

"Tidaklah cukup hanya merasa jijik dengan pesan-pesan yang saya terima dan melupakannya. Tidak cukup hanya dengan mengatakan #notoracism. Kita perlu tindakan, kita perlu pendidikan, hal-hal perlu diubah."

Selain Zaha, pemain Sheffield United David McGoldrick, yang mencetak dua gol dalam kemenangan 3-0 atas Chelsea pada Minggu, juga menjadi target pelecehan rasial.

"Sebagai klub, kami akan mendukung David McGoldrick dan akan melakukan semua yang kami bisa untuk menemukan pelaku pesan menjijikkan ini," kata Sheffield United di akun Twitter mereka.

"Kami akan bekerja dengan otoritas terkait untuk memastikan orang di balik pesan ini diadili. Ini tidak dapat dilanjutkan. Sesuatu perlu diubah." (OL-8).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya