Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Duduk di batas kota metropolitan
kulihat langit mencurahkan berkat
membasahi jalanan dan pepohonan
orang-orang pun berlalu dan bergesa
menghindari patahan-patahan jarum
Aroma-aroma menembus penciuman
kudapati coklat, herbal, dan kopi
sementara sepotong kue di kanan
dan secangkir kopi wamena di kiri
kenikmatan ini pagi tanpa peraduan
Pahit dan manis memenuhi raga
asupan surgawi dari bumi Indonesia
meghantar keistimewaan bagi jiwa
ada pelangi bawa asa selepas hujan
ada esensi di rumah penuh bahagia
2022
Daun-daun perlahan tersingkap
sambut hadirku di tanah yang subur
memandang ke kiri dan kanan, semua
yang ranum memerah bagaikan darah
embun kering saat bersua matahari
Aku sertai perjalanan mereka di dunia
ayah menanam dengan sepenuh cinta
satu persatu diselimuti tanah lembap
disiram dan dirawat bagai anak emas
berbeda sekali dengan sentuhan mesin
Memang kasih sayang ayah tiada duanya,
namun takdir lama satukan biji-biji kopi muda
berbeda dengan yang lain, segera bertemu
lalu berpisah menemui pemilik sejati
menghangatkan dan menyesap di jiwa
2022
Ada pelangi bawa asa selepas hujan. Ada esensi di rumah penuh bahagia.
Tuan telah menabur bibit di lahan bersaga
tumbuh, berbunga, dan berbuah di tanah air
tuan memanjakan indra, melepas dahaga
rasa mewah dan aroma yang kaya tiada tara
ada daya tarik di mata pelancong mancanegara
Iringan pedagang datang menawar nilai
berpacu melawan gunung dan samudra
‘tuk membawa kau pulang ke negeri asing
sayang, nilaimu ditawar dengan kejam
biji kopi mentah atau tidak sama sekali!
Tuan terdiam, rasa tidak adil memenuhi relung hati
jasa dibayar dengan harga yang tidak sepadan
nilai kopi mentah terjun bebas bagai lelayang putus
pedagang asing menimbun pundi-pundi kekayaan
sedang tuan melepas kepergian dengan berat hati
2022
Bersenda gurau menikmati senja
kekasihku bersenandung lirih
mengiringi matahari pergi
patal bunga kopi menari-nari
bagai candu memanjakan jiwa dan raga
tak sabar aku mengabarkan berita ini
Saudara-saudari nun jauh di sana
kurasakan ada kenikmatan di bumi ini
sukacita turun atasku melalui secangkir kopi
carilah, maka engkau akan menemukan di pelosok
tempat di mana petani menabur dan menuai
Sungguh sebuah ironi, nilai cita rasa yang sejati tak dihargai
alam menganugerahi bibit-bibit unggul, namun tersia-siakan
orang-orang memburunya, sedang kita meninggalkannya
wahai tuan, bangkitkan indra pengecap yang lebih peka
2023
Baca juga: Puisi-puisi Eka Sari
Baca juga: Puisi-puisi Afifah Putri
Baca juga: Puisi-puisi Valentina Senduk
Anastasia, pemuisi muda, menekuni dunia baca dan tulis-menulis. Kini sedang menempuh pendidikan sarjana S-1 Psikologi di Universitas Airlangga, Surabaya. Sajak-sajak di sini masuk sebagai 50 peserta terbaik pilihan kurator pada Lomba Cipta Puisi dalam rangka Festival Pesona Kopi Agroforestry 2022. Lomba ini diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI bekerjasama dengan Media Indonesia. Sehari-hari berkarya dan bergiat di Surabaya. (SK-1)
Kata 'kofe' sendiri berarti kondisi awal gigi balita yang tumbuh pertama kalinya. Ia kemudian goyang dan jatuh sehingga terlihat ompong.
Kulit putih, bulu mata lentik. Kata orang itu cantik. Menurutku kita lebih manis.
Aku menyeberangi batas pantai di antara kebajikan dan kejahatan.
Petersburg, aku kan kembali bersama belahan jiwa. Mengulang janji suci kami di altar dulu
Kebebasan pun beterbangan di mana-mana serupa tarian angsa.
Mungkin aku yang terlalu ingin melindungimu, namun membuatmu merasa tidak nyaman.
Saat bibir-mu terbuka sedikit, amboi, betapa itu membuatku kasmaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved