Melodi Pagi
Sinar menembus kalbu, bersulam semangat yang beradu
aroma teh menyeruak, bertambah gairah semangatku
suara burung-burung yang bertengger, melodikan lagu
Kulangkahkan kaki; demi cita dan harapan, terus melaju
memberi senyuman bagi jiwa-jiwa yang sudah terbangun
buatlah esok yang baru sebelum habis hari sepanjang waktu
Jogja, 2023
Stasiun Penantian
Menunggumu di sudut penantian, rindu tak berujung
yang tertinggal hanyalah kenangan dan angan
angin kering menyapa, aroma malam kian terasa
Menemani setiap pertanyaan; dimana dan sedang apa
ini stasiun tak pernah kulupakan, tempat kau dan aku menyapa
walau hadirmu kian jauh, namun bayanganmu tak pernah tiada
Jiwa menantimu di sini, berharap kau hadir
doa selalu kuucapkan, menembus langit-langit malam
mengutus pesan kerinduan kapan kau pulang
Jogja, 2023
Goresan Angan
Menggambar angan-angan; di seberang awan membiru
di kelopak bunga yang indah menawan
di daun yang mulai kecoklatan
dan di lembaran kain yang terlihat kusut
Berpikir; di sinilah tempatku berjalan, besama jejak bayang
menari di bawah rembulan, saat malam begitu pekat
terasa berat hingga membuatku payah
peluklah sejenak, biarkan aku terlelap
memikirkan asa, bila semua ini memang takdir
Jogja, 2023
Aku menunggumu di sudut penantian hingga rindu tak berujung. Yang tertinggal hanyalah kenangan dan angan.
Benang Amarah
Kamu umbar sabda, namun cuma ucapan belaka
merusak logika, mengusik akal
semakin diingat semakin menyesal
penuh kepalsuan, banyak kedustaan
mencekik dan membunuhku secara perlahan
entah dengan cara apa kulepas, amarah yang kian memuncak ini
Jogja, 2023
Kamu Menyejukkanku
Dingin seperti salju, lembut seperti sutera
halus seperti kapas, memikat jiwa dan raga
kamu selalu membawa kedamaian
mengantarkan rasa sempurna
mencerahkan warna mendung
memudarkan perasaan khawatir
jangan lepas genggaman, demi ribuan langkah kebahagiaan
Jogja, 2023
Baca juga: Sajak-sajak Saras Dewi
Baca juga: Sajak-sajak Maria Regine
Baca juga: Sajak-sajak Amalia Raras
Eka Nugraha Sari, lahir di Yogyakarta, 14 Februari 1995. Menekuni dunia tulis-menulis, baik puisi maupun kajian ilmiah. Alumnus S1 Universitas PGRI Yogyakarta. Kini berkarya dan bekerja di Yogyakarta. Foto header: Lux Lumina, 60 x 90 cm, cat minyak pada kanvas, 2007, Filippo Sciascia, koleksi Tony Raka Art Gallery. (SK-1)