Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SELAIN menjalankan kewajiban ibadah, menjalankan puasa di bulan Ramadan tentunya memberikan banyak manfaat kesehatan bagi tubuh jika dijalankan dengan benar. Namun, tidak dapat dipungkiri, ada sebagian orang yang kerap kali mengalami masalah pencernaan ketika sedang berpuasa. Beberapa masalah pencernaan yang lazim dirasakan ketika sedang berpuasa yaitu sembelit dan gangguan lambung.
Kemunculan masalah pencernaan saat berpuasa tersebut dapat disebabkan oleh berbagai hal. Berdasarkan penjelasan dokter spesialis penyakit dalam Caesar, kurangnya asupan serat dan cairan, serta menurunnya aktivitas fisik saat berpuasa dapat memperlambat gerakan usus sehingga membuat tinja menjadi lebih keras dan mempersulit proses buang air besar.
Selain itu, adanya perubahan pola makan dan konsumsi makanan pedas dan berlemak yang berlebih saat berbuka juga dapat menyebabkan peningkatan produksi asam lambung. Ini dapat membuat lambung mengalami iritasi, bahkan berisiko terjadi gastritis dan tukak lambung.
Baca juga : Masyarakat Diajak Jaga Nutrisi Tetap Seimbang Selama Berpuasa
Tentu, timbulnya berbagai masalah tersebut sangat mengganggu dan secara tidak langsung dapat memengaruhi kelancaran puasa Anda.
Maka dari itu, menjaga kesehatan pencernaan selama berpuasa menjadi hal yang sangat penting.
Selain menjaga asupan serat dan membatasi konsumsi makanan pedas dan berlemak, mengonsumsi suplemen probiotik secara rutin juga dapat membantu Anda menjaga kesehatan pencernaan dan terhindar dari berbagai gangguan tersebut.
Baca juga : Ini Tips Bagi Penderita Asam Lambung untuk Menjaga Kesehatan Selama Berpuasa
"Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan manusia terutama dengan membantu menjaga keseimbangan mikrobioma atau bakteri dalam usus. Probiotik memiliki peran yang cukup vital dalam mendukung kesehatan pencernaan dan mencegah atau mengatasi beberapa masalah pencernaan, khususnya saat berpuasa," ujar Caesar.
Menurut Caesar, mengonsumsi probiotik mampu membantu meningkatkan gerakan usus dan mengurangi risiko sembelit karena dapat meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek dalam usus yang meningkatkan kelembutan tinja dan meningkatkan motilitas (pergerakan) usus.
Beberapa strain probiotik, contohnya Bifidobacterium, juga telah terbukti membantu dalam menjaga keseimbangan asam lambung berkat sifatnya yang dapat meningkatkan integritas mukosa lambung dan menurunkan risiko refluks asam (acid reflux).
Baca juga : Bear Brand Bagi Susu Gratis di 700 Masjid di Nusantara selama Ramadan
Hal ini penting mengingat kondisi perut kosong saat berpuasa dapat meningkatkan potensi produksi asam lambung.
Bagi Anda yang sedang mencari suplemen probiotik untuk menjaga kesehatan pencernaan saat berpuasa, G-NiiB Immunity+ (SIM01) bisa menjadi pilihan yang tepat.
Dikembangkan oleh tim ilmuwan klinis Fakultas Kedokteran universitas ternama di Hong Kong, G-NiiB Immunity+ (SIM01) adalah suplemen probiotik dan prebiotik yang dirancang dengan jenis bakteri baik yang spesifik untuk pencernaan masyarakat Asia, termasuk warga Indonesia.
Kombinasi probiotik dan prebiotik pada G-NiiB Immunity+ (SIM01) berfungsi untuk menciptakan flora usus yang sehat untuk mendukung pencernaan optimal, dan mencegah masalah pencernaan umum seperti sembelit, dispepsia, dan kembung.
Berdasarkan keterangan Jonathan Wong, Regional Manager dari GenieBiome Ltd, “Formula SIM01 telah teruji klinis efektif dalam meredakan gejala gangguan pencernaan pada populasi Asia. Semua bahan-bahan G-NiiB Immunity+ (SIM01) berasal dari sumber alami dan bersertifikat Halal.”(RO/Z-1)
Program ini menjadi bukti bahwa Ramadan tak hanya sebagai momen ritual ibadah semata, tetapi langkah nyata memperkuat solidaritas sosial.
Kesejahteraan masyarakat mengalami penurunan selama Ramadan hingga Idul Fitri 2025. Hal ini tercermin dari data Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) per Maret 2025.
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
Pada momen Ramadan dan Lebaran, kesehatan kulit harus dijaga agar tidak terpengaruh dengan pola makan, hidrasi, dan gaya hidup.
Melalui program Hampers Produk Mustahik ini, Baznas telah melakukan Kurasi Produk untuk mendukung UMKM binaannya dalam memproduksi kue-kue berkualitas.
Pernah membayangkan Ramadan terjadi dua kali dalam satu tahun? Jika melihat kalender, fenomena unik ini akan terjadi pada 2030 nanti.
Usus merupakan gerbang utama yang menentukan seberapa baik tubuh menyerap nutrisi, menjaga daya tahan, dan bahkan memengaruhi suasana hati.
Jamu bukan sekadar ramuan, melainkan filosofi nenek moyang yang mengedepankan keseimbangan dan harmoni antara tubuh manusia dan alam.
Banyak kasus mood buruk anak ternyata berkaitan dengan kesehatan pencernaan, bukan semata-mata pola asuh.
Kondisi Irritable Bowel Syndrome menyebabkan perubahan pola buang air besar yang tidak teratur, disertai kram perut, kembung, diare, atau konstipasi.
Gastroskopi memungkinkan dokter untuk melihat langsung kondisi dalam saluran cerna pasien dengan menggunakan selang fleksibel yang di ujungnya terdapat kamera.
Konsumsi makanan dengan kadar air tinggi disarankan untuk mencegah gangguan pencernaan, seperti sembelit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved