Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DOKTER spesialis kulit dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Arini Astasari Widodo menyatakan timbulnya jerawat hingga bibir menjadi kering menjadi permasalahan yang sering terjadi pada kulit saat menjalankan ibadah puasa di tengah cuaca ekstrem.
"Kita dapat mengatasi dampak buruk perubahan cuaca terhadap kulit kita dengan menjaga barrier kulit, melindungi kulit dari sinar matahari, dan menggunakan produk perawatan yang tepat. Kita dapat membantu kulit kita tetap sehat dan terawat meskipun di tengah perubahan cuaca yang ekstrem," kata Arini, dikutip Selasa (26/3).
Arini menuturkan, ketika berpuasa, kulit akan mengalami dehidrasi karena asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi berkurang selama berjam-jam. Hal tersebut menyebabkan kulit kering dan berpotensi memperburuk kondisi kulit yang sudah ada, misalnya kulit tampak tidak segar dan kusam, termasuk timbulnya jerawat.
Baca juga : Ini Alasan Pelembab Penting Digunakan Saat Bulan Puasa
Menurut dia, jerawat yang muncul di permukaan kulit dipengaruhi oleh adanya perubahan pola makan, pola hidup, dan tingkat stres selama berpuasa.
Misalnya, di bulan Ramadan, sering kali bermunculan banyak makanan manis yang sehari-hari tidak dikonsumsi seperti kolak, blewah, es campur, dan aneka takjil lainnya.
Hal yang sama juga menjadi penyebab bibir kering yang dipicu oleh asupan air dan waktu istirahat yang kurang selama menjalankan ibadah puasa.
Baca juga : Ini Tips Agar Kulit Tetap Sehat dan Glowing Saat Puasa
Guna mencegah bibir semakin kering, ia menyarankan masyarakat melakukan aktivitas fisik yang ringan untuk menjaga metabolisme tubuh tetap lancar.
Arini kemudian membagikan sejumlah kiat-kiat yang dapat masyarakat ikuti dengan mudah agar kedua kondisi kulit itu tidak terjadi atau tidak semakin parah.
Langkah pertama, Arini menganjurkan agar masyarakat menggunakan tabir surya secara teratur. Tabir surya yang mengandung UVA dan UVB yang memadai harus digunakan setiap hari, bahkan saat cuaca mendung atau hujan. Sebab, paparan sinar UV masih dapat terjadi di bawah awan dan dapat menyebabkan kerusakan kulit.
Baca juga : Saat Berpuasa, Anda Diingatkan Lebih Rajin Pakai Pelembab
Proteksi pada kulit juga bisa semakin diperketat dengan memakai pakaian pelindung yang menutupi sebagian besar bagian tubuh. Pilihlah pakaian yang berbahan ringan dan longgar untuk melindungi diri tanpa membuat kulit merasa terlalu panas.
Pada bagian wajah, kepala, dan leher yang paling rentan terkena paparan sinar matahari, ada baiknya dilindungi dengan topi dengan tepi yang lebar atau kacamata hitam yang dapat melindungi area kulit di sekitar mata.
"Hindari paparan langsung matahari pada jam-jam terik. Jika memungkinkan, cari tempat teduh atau gunakan payung saat berada di luar ruangan," kata Arini.
Baca juga : Tips Menjaga Kesehatan Kulit Selama Puasa
Kemudian, ia menganjurkan masyarakat menjaga kelembaban kulit dengan menggunakan pelembab secara teratur untuk menjaga kelembapan kulit. Serta menghindari penggunaan sabun yang terlalu keras.
Sebab sabun yang mengandung bahan kimia keras dapat mengeringkan kulit. Karenanya, ia meminta masyarakat untuk memilih sabun yang lembut dan bebas pewangi untuk membersihkan kulit tanpa menghilangkan kelembapannya.
"Yang terpenting adalah pastikan untuk memperhatikan pola makan. Konsumsi makanan yang kaya akan antioksidan dan nutrisi penting lainnya, seperti buah-buahan, sayuran, dan Omega 3 yang dapat membantu menjaga kesehatan kulit dari dalam dan meminum air yang cukup," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Program ini menjadi bukti bahwa Ramadan tak hanya sebagai momen ritual ibadah semata, tetapi langkah nyata memperkuat solidaritas sosial.
Kesejahteraan masyarakat mengalami penurunan selama Ramadan hingga Idul Fitri 2025. Hal ini tercermin dari data Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) per Maret 2025.
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
Pada momen Ramadan dan Lebaran, kesehatan kulit harus dijaga agar tidak terpengaruh dengan pola makan, hidrasi, dan gaya hidup.
Melalui program Hampers Produk Mustahik ini, Baznas telah melakukan Kurasi Produk untuk mendukung UMKM binaannya dalam memproduksi kue-kue berkualitas.
Pernah membayangkan Ramadan terjadi dua kali dalam satu tahun? Jika melihat kalender, fenomena unik ini akan terjadi pada 2030 nanti.
Perawatan kulit yang efektif dimulai dari hidrasi optimal dan persiapan kulit yang baik, terutama bagi mereka yang menjalani prosedur estetika.
Masalah kulit bayi seperti ruam popok, kemerahan, hingga iritasi, masih menjadi keluhan umum yang sering dihadapi para orangtua.
Luna Maya yang baru saja menikah mencuri perhatian publik dengan penampilannya yang glowing, elegan, dan timeless.
Sinar ultraviolet memang bermanfaat untuk membentuk vitamin D di dalam tubuh. Namun, paparan yang berlebihan justru bisa berdampak buruk pada kesehatan.
PERLINDUNGAN dasar kulit menjadi hal penting yang patut diperhatikan terutama saat peralihan musim. Ini penting dilakukan untuk menghindari dampak buruk bagi kesehatan kulit.
Para calon haji sebaiknya membawa produk fotoproteksi seperti topi lebar, kacamata hingga sunscreen dan moisturizer yang disarankan untuk kulit sensitif dan tidak mengandung parfum.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved