Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Komandan Peleton Berperan dalam Kematian Prada Lucky, Pengamat: Harusnya Jadi Teladan

Rahmatul Fajri
13/8/2025 16:40
Komandan Peleton Berperan dalam Kematian Prada Lucky, Pengamat: Harusnya Jadi Teladan
PENGAMAT militer sekaligus Co-founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi.(Dok. Antara)

PENGAMAT militer sekaligus Co-founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menyayangkan terlibatnya komanda peleton dalam kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo. Ia mengatakan komandan seharusnya menjadi teladan dan melindungi anak buahnya.

"Komandan di level ini harus hadir, memberi teladan, dan menjaga anak buahnya, seperti arahan Presiden Prabowo: latih keras, tapi tanpa kekejaman. Kehadiran pimpinan yang aktif akan sangat mengurangi peluang kekerasan impulsif dan berulang," kata Khairul kepada Media Indonesia, Rabu (13/8).

Khairul menilai TNI harus melakukan evaluasi pembinaan terus menerus. Ia mengatakan tidak cukup dilakukan sekali buntut tewasnya Prada Lucky. Ia mengatakan yang terpenting dilakukan adalah memastikan kebijakan hasil evaluasi itu benar-benar dijalankan hingga level terbawah.

"Jadi, evaluasi pembinaan senior–junior memang patut dilakukan, tetapi dampaknya baru akan terasa kalau hasilnya dapatnya diimplementasikan konsisten di seluruh lini, dari pucuk pimpinan hingga satuan paling kecil," pungkasnya.

Sebelumnya, Prada Lucky dilaporkan meninggal dunia pada Rabu (6/8) pada 10.30 Wita setelah mendapatkan perawatan intensif selama empat hari di Rumah Sakit Umum Aeramo, Nagekeo.

Prada Lucky baru dua bulan menjadi Anggota TNI. Dia resmi bergabung dengan TNI AD pada Mei 2025. Setelah menyelesaikan pendidikan di Buleleng, Bali, Prada Lucky ditempatkan di Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Mere (Yon TP 834/WM), Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Polisi Militer telah menetapkan 20 tersangka dan memproses berkas perkara untuk dilimpahkan ke peradilan militer. Kasus ini memicu sorotan publik terhadap mekanisme pembinaan prajurit yang dinilai masih menyisakan praktik kekerasan.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan komandan peleton yang seharusnya memberi teladan dan perlindungan malah terlibat dalam penyiksaan terhadap Prada Lucky.

“Iya. Danton (Komandan Peleton),” kata Wahyu.

Adapun Komandan Peleton yang merupakan perwira muda berpangkat Letnan Dua itu diduga dengan sengaja memberi kesempatan kepada bawahannya untuk melakukan kekerasan terhadap Prada Lucky.

"Itu artinya militer yang dengan sengaja mengizinkan seorang bawahan atau militer yang lainnya untuk melakukan tindak kekerasan itu juga akan dikenai sanksi pidana,” kata Wahyu. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya