Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Kasus Prada Lucky, Legislator Minta Jangan Alih-alih Pembinaan Tapi Kebablasan

Fachri Audhia Hafiez
12/8/2025 16:06
Kasus Prada Lucky, Legislator Minta Jangan Alih-alih Pembinaan Tapi Kebablasan
Ilustrasi.(MI)

ANGGOTA Komisi I DPR TB Hasanuddin menekankan pentingnya menjaga batasan dalam metode pembinaan di TNI. Hal ini merespons kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputran Namo yang dianiaya seniornya.

"Jangan sampai ada alih-alih pembinaan, tetapi ternyata keblabasan," kata Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/8).

Lingkungan Keras?

Hasanuddin mengatakan lingkungan militer memang keras. Namun, sejak 1974 telah dikeluarkan instruksi yang melarang hukuman fisik berupa pemukulan atau penyiksaan.

"Bahwa memberikan hukuman disiplin berupa push-up, squat-jump, atau mungkin yang lain-lain yang memang untuk pembinaan fisik, itu pun diberi batasannya," kata Hasanuddin

Perlu Evaluasi?

Politikus PDIP itu mendorong evaluasi menyeluruh terhadap pola pembinaan di tubuh TNI. Khususnya pada level perwira menengah ke bawah.

"Terutama para perwira dari mulai komandan kompi ke bawah. Komandan kompi, komandan peloton, komandan regu, itu harus mendapatkan porsi yang baik di dalam rangka pembinaan," ucap Hasanuddin.

Total 20 orang prajurit TNI yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan penganiayaan yang menewaskan Prada Lucky Chepril Saputran Namo. Motif dari kasus kekerasan belum diungkap lantaran masih dalam proses pemeriksaan  penyidik Polisi Militer Daerah Militer (Pom Dam) IX Udayana. (Fah/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya