Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Pemuda Katolik Cetak Kader Patriotik Lewat Diklatsar Paskokat

Ficky Ramadhan
24/7/2025 21:39
Pemuda Katolik Cetak Kader Patriotik Lewat Diklatsar Paskokat
Diklat Dasar Pasukan Komando Pemuda Katolik (Diklatsar Paskokat)(Dok.HO)

RATUSAN kader Pemuda Katolik dari berbagai daerah mengikuti Diklat Dasar Pasukan Komando Pemuda Katolik (Diklatsar Paskokat) yang digelar di Wisma Kinasih, Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi kaderisasi organisasi untuk membentuk generasi muda Katolik yang tangguh, responsif, dan siap terlibat langsung dalam pengabdian kepada bangsa dan Gereja.

Ketua Umum Pemuda Katolik, Stefanus Gusma secara resmi membuka pelatihan tersebut. Ia menegaskan bahwa pembentukan Paskokat merupakan langkah strategis organisasi dalam mengakselerasi visi transformasi, yakni Grow Further and Level Up.

"Paskokat akan menjadi motor penggerak gerakan-gerakan kemanusiaan Pemuda Katolik, mulai dari tanggap bencana, advokasi sosial, hingga keterlibatan dalam gerakan kebangsaan. Ini bukan sekadar pelatihan fisik, tetapi proses kaderisasi untuk melahirkan patriot muda Katolik yang peka, tangguh, dan siap pakai di masyarakat,” kata Gusma dalam keterangannya, (24/7).

Diklatsar Angkatan I ini menerapkan pola pelatihan terpadu yang mengombinasikan pembinaan disiplin dan mental, penguatan karakter kebangsaan, serta peningkatan keterampilan strategis.

Para peserta dibekali materi seperti teknik negosiasi dan lobi publik, penanganan kebencanaan, advokasi non-litigasi, kepemimpinan berbasis pelayanan, hingga pengorganisasian massa dan penguatan jejaring sosial.

Sebagai bentuk komitmen terhadap nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan, pelatihan ini turut melibatkan instruktur dari Satkornas Banser-Ansor, yang memberikan materi kedisiplinan dan wawasan bela negara.

"Kita belajar dari siapa saja, selama itu memperkuat komitmen kita kepada Pancasila, NKRI, dan nilai-nilai kemanusiaan. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa semangat kebangsaan dan solidaritas lintas organisasi adalah fondasi penting Indonesia hari ini dan ke depan," tegasnya.

Gusma memandang pelatihan ini sebagai jawaban atas tantangan zaman, di tengah krisis nilai dan sosial yang melanda bangsa. Melalui Paskokat, organisasi ingin memastikan kehadiran kader yang tidak hanya aktif dalam kehidupan internal Gereja, tetapi juga hadir nyata dalam dinamika sosial, termasuk saat bencana atau konflik kemanusiaan terjadi.

Lebih dari sekadar membentuk kader lapangan, Diklatsar ini juga menjadi sarana menyiapkan pemimpin-pemimpin muda yang visioner, solutif, dan berani menyuarakan nilai-nilai keadilan berdasarkan iman Katolik dan semangat nasionalisme.

"Program ini merupakan awal dari penguatan struktur Paskokat secara nasional, yang ditujukan untuk bersinergi dengan berbagai elemen organisasi, lembaga sosial, dan institusi kebangsaan dalam membangun Indonesia yang lebih inklusif dan berkeadilan," pungkasnya. (Fik/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya