Headline

Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.

Adopsi Teknologi Rendah, Akses Digitalisasi UMKM Perlu Diperkuat

Media Indonesia
11/8/2025 15:45
Adopsi Teknologi Rendah, Akses Digitalisasi UMKM Perlu Diperkuat
Ilustrasi(Dok Ist)

SEBAGIAN besar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih beroperasi dalam skala sangat kecil. Data Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) 2025 menunjukkan 68% UMKM beromzet masih di bawah Rp50 juta per tahun, dengan 31% di antaranya merupakan usaha mikro berlaba bersih di bawah Rp1 juta per bulan.

Di sisi lain, hanya sekitar 25% UMKM yang terhubung pada ekosistem digital yang memadai sehingga mencerminkan rendahnya adopsi teknologi pada sektor tersebut. Keterbatasan digitalisasi ini membuat banyak pelaku usaha tertinggal pada era perdagangan online.

"Ini yang sering terjadi di lapangan, pelaku UMKM kesulitan naik kelas karena minim keterampilan digital, kurangnya pendampingan, dan biaya operasional tinggi," kata Fariz GTJ, CEO sekaligus Founder KiriminAja.

Menanggapi itu, kata dia, pihaknya berperan aktif dengan meluncurkan program Bulan UMKM Merdeka Cash on Delivery (COD) bertepatan dengan momentum Hari UMKM Nasional pada 12 Agustus dan HUT ke-80 RI.

“Dengan inovasi teknologi, kami mempermudah proses pengiriman dan mempercepat arus kas penjual. Ini bukti komitmen kami mendukung UMKM agar bisa merdeka dari kendala logistik yakni kirim paket jadi lebih mudah, ongkir (ongkos kirim) hemat, dan dana COD langsung cair tanpa hambatan,” paparnya.

Dia menjelaskan program ini terdiri atas dua pilar inisiatif utama. Pertama, Gelegar Merdeka Ongkir, yang mencakup serangkaian promo pengiriman hemat biaya bagi penjual online.

"Ada gratis ongkir 100% untuk pengiriman pertama pengguna baru, ongkir flat Rp8.000/kg untuk kiriman antar Pulau Jawa menggunakan iDexpress dan pengiriman dalam/antar kota se-Jawa melalui Anteraja."

"Selanjutnya, diskon ongkir hingga 25% untuk layanan reguler dan 15% untuk pengiriman kargo, serta gratis biaya retur untuk paket gagal terkirim (khusus ekspedisi rekanan seperti Lion Parcel, iDexpress, SAP Express, dan Ninja Xpress)," terangnya.

Ia berharap inisiatif ini membantu pelaku UMKM melakukan pengiriman dengan biaya paling efisien sehingga meningkatkan daya saing mereka.

Kedua, Dukungan Sat-set UMKM Meroket, yang berfokus pada percepatan arus kas dan peningkatan kapasitas bisnis para seller. Melalui pilar ini, pihaknya memastikan saldo COD penjual cair instan tanpa tertunda yakni dana masuk ke rekening pada hari yang sama paket diterima. Selain itu, pengguna layanan mendapat akses konsultasi bisnis eksklusif one-on-one dengan jajaran direktur dan pakar digital commerce.

"Pendampingan intensif ini untuk memberikan arahan strategis bagi UMKM, mulai dari optimasi operasional hingga inovasi pemasaran, agar usaha mereka kian tumbuh secara berkelanjutan," ucapnya.

Ia menambahkan pelaku usaha dapat memanfaatkan program Bulan UMKM Merdeka COD tersebut selama Agustus 2025.

Ganis Dwi Putra, pemilik toko fesyen di Solo, Jawa Tengah, mengaku terbantu dengan program tersebut.

“Biasanya dana COD baru masuk seminggu kemudian. Di sini, begitu paket sampai, pembayaran langsung cair dalam hitungan jam. Ini amat membantu cash flow bisnis saya,” ujar Ganis.

KiriminAja merupakan platform yang dapat digunakan untuk pengiriman paket oleh semua jenis seller, tanpa harus bergantung pada marketplace tertentu. Mulai dari penjual via Instagram, WhatsApp, toko online mandiri, hingga dropshipper rumahan, bisa memanfaatkan platform ini dengan mudah. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya