Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
DALAM pidato penutup Rapat Kerja Partai NasDem di Makassar, Ketua Dewan Pakar sekaligus mantan Duta Besar RI untuk Polandia, Peter Frans Gontha, menyampaikan pesan kuat tentang regenerasi kepemimpinan dan tanggung jawab elite politik dalam membangun bangsa.
Gontha menekankan pentingnya kolaborasi antargenerasi dalam pembangunan bangsa. "Membangun bangsa bukan hanya tugas generasi muda. Kedua-duanya kita perlu bertanggung jawab, perlu berkomitmen," ujarnya di hadapan peserta rapat kerja.
Namun, diplomat berpengalaman ini juga memberikan sinyal penting tentang regenerasi. "Bagi kita yang sudah berumur, sekarang saatnya memberi jalan kepada yang muda. Inilah sebuah amanah yang akan kita tanggung," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gontha menyoroti masalah korupsi yang masih membayangi dunia politik Indonesia. Ia menegaskan bahwa elite politik harus bertanggung jawab atas kesalahan yang terjadi.
"Yang bertanggung jawab adalah elite politik kita sendiri. Ingatlah itu. Jangan sampai kekecewaan kepada partai dan ketua umum terjadi karena kesalahan dari sebagian orang di sekeliling kita," kata
Gontha dengan tegas.
Mantan dubes ini juga tidak lupa mengapresiasi keramahan tuan rumah di Makassar. Dengan nada humoris, ia menceritakan bahwa bahkan ada usulan agar rapat kerja berikutnya kembali digelar di Makassar karena makanannya yang enak.
"Makassar memberi kita energi positif yang luar biasa," ujar Gontha sambil berterima kasih kepada Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi dan tim penyelenggara.
Mengutip pesan dari Ketua Umum Surya Paloh dan tokoh partai lainnya, Gontha menekankan pentingnya keseimbangan antara spiritualitas dan usaha nyata.
"Kita tak akan berhasil hanya dengan doa. Tapi doa tanpa kerja keras adalah sia-sia. Tanpa kerja keras, tanpa intensitas, kita tidak akan pernah menang," tegasnya.
Menutup pidatonya, Peter Frans Gontha menegaskan komitmen seumur hidup untuk Indonesia. "Sampai akhir hayat kita, kita akan berjuang untuk Indonesia. Untuk partai, dan untuk rakyat Indonesia."
Ketua Starring Comitte Rakernas I NasDem Suyono menambahkan, rapat kerja yang berlangsung di Makassar ini ditutup dengan semangat "Restorasi" yang menjadi jargon Partai NasDem, menandai tekad kuat untuk melanjutkan perjuangan membangun Indonesia yang lebih baik.
"Rapat Kerja Partai NasDem di Makassar ini dihadiri oleh seluruh jajaran Dewan Pimpinan Pusat dan kader partai dari berbagai daerah, membahas strategi politik dan program kerja partai ke depan," tukasnya. (LN/P-1)
Surya Paloh mengungkapkan bahwa tren dominasi generasi muda dalam politik sudah mulai terlihat dari hasil Pilkada serentak baru-baru ini.
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, turut serta dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Partai NasDem yang diselenggarakan di Hotel Claro Makassar pada Jumat, 8 Agustus 2025.
Kenaikan suara NasDem bersamaan dengan penggunaan sistem proporsional terbuka yang menguntungkan partai tersebut.
NasDem perlu memperluas basis dukungan di Jawa, menyasar pemilih kelas menengah bawah, dan menjangkau generasi muda.
KETUA Umum Partai NasDem, Surya Paloh, meyakini Presiden Prabowo Subianto memiliki tekad kuat untuk membawa perubahan besar demi kemajuan bangsa
Partai NasDem matangkan strategi menuju tiga besar Pemilu 2029 lewat konsolidasi kekuatan, perluas basis suara di Jawa, dan garap pemilih muda.
Pilihan Partai NasDem untuk menggelar Rakernas 2025 di sini bukanlah kebetulan—ia adalah pernyataan sikap. Sebuah penegasan bahwa visi besar NasDem untuk mengusung restorasi.
Wakil Ketua DPR RI ini juga menegaskan, sebagai langkah strategis ke depan, NasDem akan mengedepankan sinergi lintas partai dan kerja sama erat dengan pemerintah.
NasDem memilih untuk berperan sebagai mitra kritis yang konstruktif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved