Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
ANALIS komunikasi politik Hendri Satrio (Hensa) menyoroti isu kemungkinan adanya persaingan antara menteri dan wakil menteri di sejumlah kementerian dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto.
Hensa mengaku tidak kaget dengan isu ini, seperti yang kini diperbincangkan publik.
"Ya kan memang banyak desas desus ada persaingan Menteri dan Wamennya, bukan hal baru,” kata Hensa kepada wartawan.
Namun, Hensa menilai, para menteri dan wakil menteri dipilih oleh Presiden Prabowo dengan mempertimbangkan banyak hal, termasuk chemistry antara keduanya.
“Sejatinya menteri tidak memilih wakil menterinya, tapi presiden yang memilih wakil menteri untuk menterinya, dan itu sudah mempertimbangkan banyak hal termasuk chemistry,” ujarnya.
Fenomena isu persaingan ini, kata Hensa, tidak hanya terjadi di Kementerian-Kementerian tertentu, tetapi juga di beberapa kementerian lain.
Contohnya, di Kementerian Perumahan Rakyat antara Menteri Maruarar Sirait dan Wakil Menteri Fahri Hamzah atau Kementerian BUMN antara Menteri Erick Thohir dan Wakil Menteri Dony Oskaria.
"Sehsrusnya tidak ada persaingan di antara menteri dan wamen, karena seharusnya yang ada hanyalah visi dari Presiden Prabowo yang dijalankan oleh kabinetnya," kata Hensa.
Namun, Hensa melihat, tidak semua kementerian menunjukkan pola persaingan.
Sebagai contoh, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Wakil Mensesneg Juri Ardiantoro atau di Kementerian Pertanian antara Menteri Amran Sulaiman dan Wakil Menteri Sudaryono.
Dalam konteks Kementerian BUMN, Hensa menyoroti posisi Dony Oskaria yang kerap berada di 'tempat kedua' dalam struktur kepemimpinan.
Selain sebagai Wakil Menteri BUMN di bawah Erick Thohir, Dony juga berada di bawah Rosan Roeslani dalam struktur PT Danantara.
“Erick, Dony, dan Rosan ini dipilih oleh Prabowo, sehingga ketiganya diyakini membawa misi dan visi yang sejalan dengan Prabowo,” jelas Hensa.
Lebih lanjut, Hensa menegaskan bahwa menteri dan wakil menteri harus bahu-membahu untuk mewujudkan visi dan misi Presiden Prabowo.
Sebab, jika tanpa kekompakan, program-program prioritas presiden, seperti pembangunan infrastruktur, ketahanan pangan, dan penguatan BUMN, berisiko terganggu.
“Seharusnya menteri dan wakil menteri saling bahu-membahu membawa visi dan misi Presiden Prabowo, serta menjaga keberlangsungan program-program kerja Prabowo,” tegas Hensa.
Lebih lanjut, keberhasilan kabinet Prabowo akan sangat bergantung pada kemampuan mereka untuk mengesampingkan ego pribadi dan bekerja sebagai tim demi kepentingan nasional.
“Dengan visi besar Presiden Prabowo, menteri dan wakil menteri harus mampu menunjukkan kerja tim yang solid,” pungkas Hensa. (Ykb/P-3)
Prabowo mengenakan setelan jas berwarna biru dongker, dipadukan dengan peci hitam dan dasi biru.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin berencana memperluas kerja sama dengan Indonesia di sektor energi nuklir. Hal itu dinilai positif selama sektor nuklir dimanfaatkan untuk tujuan kedamaian.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan kesediaan negaranya untuk mendukung Indonesia dalam pengembangan teknologi nuklir untuk kepentingan damai.
Ia juga menekankan bahwa Indonesia selalu memilih jalan damai dan kerja sama. Hal ini merupakan prinsip utama dalam hubungan antarnegara.
Upaya itu akan mengubah apa yang disebut sebagai kutukan sumber daya alam menjadi berkah yang dapat dinikmati rakyat.
PRESIDEN Republik Indonesia Prabowo Subianto dijadwalkan bertemu langsung dengan Presiden Vladimir Putin.
MENTERI sekretaris negara, sekaligus Juru Bicara Presiden RI Prasetyo Hadi menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto rutin mengevaluasi menteri-menteri Kabinet Merah Putih.
“Saya tidak ada rencana mau reshuffle. Sementara saya menilai tim saya bekerja dengan baik. Kita buktikan minggu demi minggu hasil capaian yang kita lakukan,”
Sufmi Dasco Ahmad bertemu Presiden kelima RI sekaligus Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Pertemuan itu belum membahas soal mengajak PDIP masuk di Kabinet Merah Putih.
Teddy menjelaskan salah satu hal yang dibicarakan mengenai penambahan jumlah dokter umum maupun dokter spesialis untuk kebutuhan negara. Termasuk upaya mensejahterakan dokter.
Pengamat melihat political motive yang semakin menguat pada menteri-menteri kabinet Merah Putih. Sebab, hampir seluruh kementerian di kabinet Merah Putih diisi oleh para politisi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved