Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KETUA DPR RI Puan Maharani menggelar pertemuan bilateral dengan pimpinan parlemen dari Aljazair, Bahrain, Oman, dan Republik Ceko pada hari kedua Konferensi PUIC ke-19 di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (12/5). Dalam pertemuan itu, Puan menekankan pentingnya dukungan terhadap kemerdekaan Palestina dan mendorong kerja sama antarparlemen untuk mewujudkan perdamaian dunia.
“Baru saja kami melaksanakan pertemuan bilateral dengan pimpinan parlemen Aljazair, Bahrain, Oman, juga Ceko,” ujar Puan di Ruang Delegasi DPR, Kompleks Parlemen Senayan.
Dalam pertemuan tersebut, Puan didampingi oleh Wakil Ketua BKSAP DPR RI Irine Yusiana Roba Putri, serta anggota BKSAP Gilang Dhielafararez dan Mufti Anam. Keempat pertemuan dilakukan secara terpisah.
Pertama, Puan bertemu dengan Ketua Majelis Nasional Rakyat Aljazair, Ibrahim Boughali, kemudian pertemuan dengan Ketua Parlemen Kerajaan Bahrain, Ahmed bin Salman Al Musalam, dan disusul pertemuan dengan Ketua Dewan Syura Kesultanan Oman, Khalid Hilal Nasser Al Maawali. Setelahnya Puan bertemu dengan Wakil Ketua DPR Republik Ceko, Jan Skopecek.
Dalam semua pertemuan, konflik Palestina-Israel menjadi pembahasan utama. Puan menekankan pentingnya penghentian agresi militer di Gaza dan pembukaan akses bantuan kemanusiaan.
“Penyelesaian konflik Palestina-Israel menjadi isu penting yang harus mendapatkan perhatian kita bersama,” tegas Puan.
Selain dukungan atas kemerdekaan Palestina, Puan juga membahas sejumlah isu, di antaranya terkait perdamaian antar bangsa, hingga stabilitas regional dan global.
Bersama Ketua Majelis Nasional Rakyat Aljazair, Puan pun mengungkit sejarah Indonesia dan Aljazair yang tidak bisa dilepaskan dari sosok Presiden Pertama RI, Soekarno yang sejak awal mendukung kemerdekaan Aljazair hingga merdeka di tahun 1962.
Puan menekankan pentingnya PUIC sebagai forum solidaritas parlemen negara Islam untuk menghadapi tantangan global, mulai dari tata kelola pemerintahan, transparansi, hingga penguatan ketahanan sosial masyarakat.
“PUIC sebagai representasi parlemen negara Muslim dapat berperan aktif dalam menciptakan dunia yang adil, damai, dan sejahtera,” katanya.
Puan juga meninjau kesiapan venue, mulai dari ruang makan hingga Ruang Rapat Paripurna I Gedung Nusantarayang akan digunakan untuk acara pembukaan dan penutupan. Konferensi PUIC ke-19 berlangsung dari 12–15 Mei 2025, dengan sesi pembukaan resmi dijadwalkan pada Rabu, 14 Mei.
Sebagai tuan rumah, DPR RI juga mengambil alih posisi Ketua PUIC, dengan Puan resmi menjabat sebagai Presiden PUIC ke-19.
Wakil Ketua BKSAP, Irine Yusiana, menegaskan bahwa komitmen terhadap kemerdekaan Palestina menjadi isu utama yang ditekankan Puan dalam setiap pertemuan bilateral.
“Dukungan Indonesia tidak akan pernah putus sampai Palestina merdeka,” ujar Irine.
Puan juga menyerukan agar negara-negara Muslim mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap umat Islam di berbagai negara, termasuk Pakistan, India, dan Rohingya.
KETUA DPR RI Puan Maharani menyikapi serius lonjakan kasus covid-19 di beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Thailand, Malaysia, Singapura, dan Hong Kong.
KETUA DPR RI Puan Maharani menegaskan bahwa DPR melalui Komisi VIII akan mengawal penyelesaian persoalan ribuan calon jemaah haji furoda yang gagal berangkat ke Tanah Suci
KETUA DPR RI Puan Maharani mengingatkan pemerintah agar mengambil langkah terukur dalam menyikapi tren peningkatan kasus Covid-19 di kawasan Asia, termasuk di Indonesia.
Cucu Proklamator sekaligus Presiden Pertama RI Soekarno itu menegaskan sebaiknya seluruh pihak menyerahkan proses penilaian kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
KETUA DPR RI Puan Maharani menanggapi rencana Kementerian Kebudayaan untuk menjalankan proyek penulisan ulang sejarah.
Puan Maharani merespons rencana pemerintah untuk menulis ulang sejarah nasional, termasuk menghapus istilah "Orde Lama".
Sudah saatnya pemerintah bertindak tegas ormas yang menganggu dan meresahkan masyarakat. Negara disebut tak boleh terhadap aksi-aksi premanisme.
Dalam pidato penutupan Konferensi PUIC ke-19, Puan menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran delegasi negara OKI yang hadir pada acara ini di mana DPR menjadi tuan rumah.
Ketua DPR RI Puan Maharani mengadakan pertemuan bilateral dengan Ketua Dewan Rakyat Parlemen Malaysia, Tan Sri Dato' Johari bin Abdul, dalam rangkaian Konferensi PUIC ke-19 di Jakarta
Konferensi PUIC di Kompleks Parlemen RI direncanakan akan dihadiri oleh 500 peserta dari delegasi negara-negara OKI, termasuk negara observer.
pemerataan pendidikan di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah yang belum tuntas. Menurutnya, masih ada kesenjangan kualitas pendidikan yang terjadi di perkotaan dan di pedesaan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved