Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Tempo Diteror Lagi, Kini dengan Bangkai Tikus yang Dipenggal

Tri Subarkah
22/3/2025 19:58
Tempo Diteror Lagi, Kini dengan Bangkai Tikus yang Dipenggal
Ilustrasi teror(Dok. Freepik)

BELUM reda soal pengiriman paket isi kepala babi dengan kuping terpotong, media Tempo kembali mendapatkan teror dengan kiriman kotak berisi bangkai tikus yang kepalanya dipenggal. Paket berisi enam ekor bangkai tikus itu didapati petugas kebersihan Tempo dalam kardus pada Sabtu (22/3) sekitar pukul 08.00 WIB.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara dari manajemen gedung, bungkusan berisi bangkai tikus itu dilempar orang tak dikenal pada pukul 02.11 WIB dari luar pagar Kantor Tempo di Jalan Palmerah Barat, Jakarta Selatan. 

Sebelumnya pada Rabu (19/3) lalu, paket berisi kepala babi tanpa kuping dikirim ke kantor Tempo dengan ditujukan ke jurnalis Tempo Francisca Christy Rosana. Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra mengatakan, kiriman bangkai tikus semakin memperjelas teror untuk pihaknya. 

"Pengirimnya dengan sengaja meneror kerja jurnalis. Jika tujuannya untuk menakuti, kami tidak gentar, tapi setop tindakan pengecut ini," ujar Setri.

Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid mendesak otoritas negara, termasuk pihak berwajib untuk segera melakukan investigasi resmi. Pengusutan tuntas dan penghukuman pelaku, sambungnya, juga diperlukan untuk mengungkap dalang dan menyeret ke meja hijau.

"Ancaman terhadap jurnalis dan aktivis adalah ancaman terhadap kebebasan pers dan berekspresi terus terjadi setelah Tempo kembali mendapatkan paket kiriman bangkai tikus hari ini," kata Usman.

Ia mengecam rangkaian aksi teror ke Tempo yang bertujuan untuk menciptakan iklim ketakutan bagi jurnalis. Ia berpendapat aksi teror itu merupakan serangan terhadap kerja-kerja jurnalisme kritis yang berupaya untuk mengungkap kebenaran ke publik terkait kebijakan-kebijakan pemerintah dan proses legislasi yang bermasalah. (Tri/M-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya