Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

3 Tantangan Pemimpin di 2025 Berdasarkan Survei LAN

Tri Subarkah
13/2/2025 19:59
3 Tantangan Pemimpin di 2025 Berdasarkan Survei LAN
Ilustrasi(Dok.MI)

LEMBAGA Administrasi Negara (LAN) merilis Indonesia Leadership Outlook 2025 yang mengulas tantangan para pemimpin tahun ini. Setidaknya, ada 4.602 pemimpin sebagai responden dalam survei yang digelar 11 Desember 2024 sampai 6 Januari 2025.

Hasilnya, ada tujuh isu utama yang menjadi tantangan pemimpin pada 2025. Namun, tiga yang paling menonjol adalah integritas dan korupsi, teknologi dan transformasi digital, serta ekonomi. Demikian disampaikan Kepala LAN Muhammad Taufiq dalam acara peluncuran Indonesia Leadership Outlook 2025 yang dilakukan secara daring.

Taufiq menjelaskan, masalah integritas dan korupsi yang terus menjadi isu sentral dan berpotensi melemahkan fondasi pembangunan dan mengurangi kepercayaan publik. Meskipun berbagai kebijakan telah diterapkan, tapi stagnasi pada Indeks Persepsi Korupsi Indonesia mengindikasikan perlunya strategi baru yang lebih efektif.

Strategi itu termasuk penguatan mekanisme perlindungan pelapor dan penerapan teknologi untuk meningkatkan transparansi serta akuntabilitas dalam pengelolaan pemerintahan.

Sementara, permasalahan terkait teknologi dan transformasi digital yang diharapkan dapat membawa peluang besar dalam pembangunan di tanah air dihadapkan pada tantangan keterbatasan talenta digital, kesenjangan infrastruktur serta kualitas, dan layanan teknologi yang masih menjadi hambatan utama dalam proses transformasi digital. 

Adapun isu ekonomi yang disoroti pemimpin terkait pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Padahal, di sisi yang lain, stagnasi ekonomi global serta faktor internal seperti ancaman defisit anggaran pemerintah, menurunnya daya beli masyarakat, dan pengangguran.

"Dari hasil survei diketahui bahwa dari persepsi para pemimpin setidaknya ada lima keterampilan utama yang harus dimiliki pemimpin di masa depan yakni: berpikir strategis, mengelola integritas, berkolaborasi lintas sektor, beradaptasi terhadap perubahan, serta kepemimpinan digital yang kuat," kata Taufiq.

Di samping tiga isu utama itu, empat isu lainnya yang menjadi perhatian para pemimpin adalah tata kelola sumber daya manusia, tantangan globalisasi, lingkungan, dan workplace behaviour. 

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komite Tetap Pemberdayaan Ekonomi Digital, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Helmi Balfas menyoroti pentingnya seorang pemimpin memiliki kemampuan kepemimpinan digital selain itu juga mampu mendorong perubahan dan inovasi di sektor publik agar memiliki dampak yang luas bagi masyarakat. 

Selain kepemimpinan digital, proses transformasi digital juga perlu dikawal. Ia berpendapat, pengadopsian teknologi baru tidak cukup, tapi juga perlu mengubah pola pikir agar lebih inovatif dan cekatan. 

Senada, Deputi Bidang Materi Komunikasi dan Informasi, Kantor Komunikasi Kepresidenan, Muhammad Isra Ramli mengingatkan bahwa 2025 merupakan momentum pembuktian dari proses transformasi kepemimpinan. Mengingat, Indonesia telah menggelar pemilu dan pilkada tahun lalu.  

Ia mengingatkan, Presiden Prabowo selalu menyampaikan harapan untuk melepaskan Indonesia dari jebakan middle income trap dengan perubahan tata kelola pemerintahan yang dimulai dari pimpinan instansi pemerintah. Salah satu yang dipraktikkan pemerintah adalah penerapan kebijakan efisiensi yang dinilai sesuai dengan harapan publik. 

"Selama ini publik menyoroti birokrasi seringkali bersikap boros dan tidak memberikan pelayanan optimal, melalui kebijakan ini diharapkan instansi dapat lebih selektif dalam penggunaan anggaran negara serta mengedepankan pelayanan masyarakat secara optimal” tandasnya. (Tri/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya