Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Skor Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Naik Sedikit, KPK Tambah Percaya Diri

Tri Subarkah
11/2/2025 15:54
Skor Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Naik Sedikit, KPK Tambah Percaya Diri
KETUA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto.(Dok. Antara)

KETUA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto menanggapi kenaikkan skor Corruption Perceptions Index (CPI) atau Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2024 dibanding tahun lalu yang dirilis Transparency International (TI), Selasa (11/2). Menurut Setyo, kenaikan tersebut membuat Indonesia, termasuk KPK, tambah percaya diri.

"Sedikit banyak itu menimbulkan sebuah kepercayaan diri untuk bangsa Indonesia, untuk pemerintah, dan khususnya untuk Komisi Pemberantasan Korupsi," katanya dalam acara Peluncuran CPI Indonesia 2024 yang digelar secara daring.

TI menempatkan Indonesia di peringkat 99 dengan skor 37 pada pengukuran CPI 2024 bersama empat negara lainnya, yakni Argentina, Ethiopia, Leshoto, dan Maroko. Bagi Indonesia, skor dan peringkat tahun ini meningkat dibanding CPI 2023, yaitu 34 poin di peringkat 115 dari 180 negara yang disurvei.

"Tentu kita semuanya mensyukuri ada perbaikan dari tahun sebelumnya daripada tahun ini. Meskipun dengan segala sesuatu, mungkin dipengaruhi adanya satu sisi yang berpengaruh terhadap peningkatan ini," ujar Setyo.

Lebih lanjut, Setyo mengajak semua elemen pemerintahan, baik kementerian atau lembaga, untuk sama-sama mencermati skor CPI tahun ini. Terlebih, Presiden Prabowo Subianto juga dinilainya memiliki komitmen dalam pemberantasan korupsi, khususnya di sektor pengadaan barang jasa maupun pemborosan anggaran.

Apalagi, sambung Setyo, Indonesia memiliki cita-cita menuju masa keemasan pada 2045. Baginya, upaya memperbaiki bangsa menuju Indonesia Emas 2045 perlu dilakukan sejak dini, tak perlu menunggu sampai 2035 atau 2040.

"Dari sekarang kita sama-sama supaya IPK kita semakin bagus dan ini pengaruhnya terhadap investasi, perekonomian, perdagangan. Apalagi ada keinginan dari pemerintah, khususnya Presiden untuk meningkatkan nilai pertumbuhan ekonomi di angka 8%," pungkasnya. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik